RATUSAN PELAJAR TRENGGALEK NEKAT KONVOI

     Trenggalek, 27/5 - Ratusan Pelajar di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur nekat menggelar konvoi kelulusan di jalan raya, meski ada larangan dari kepolisian dan dinas pendidikan setempat.

     Dari pantauan LT di Trenggalek, para pelajar tersebut mengelilingi beberapa ruas jalan protokol dengan pengawalan ketat polisi dan dinas pendidikan.

     "Makanya kami kami terjunkan anggota untuk mengawal dan menertibkan meraka agar tidak mengganggu ketertiban di jalan raya," kata Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh, Senin.

     Penertiban itu dilakukan dengan cara menggiring peserta konvoi kelulusan keluar dari jalan-jalan protokol dan dialihkan ke jalan kampung.

     Sejumlah pelajar sempat terlibat aksi kejar-kejaran dengan anggota polisi karena nekat menerobos pengawalan petugas dan berusaha melintasi jalur protokol. Namun akhirnya para siswa yang baru saja dinyatakan lulus itu dapat dikendalikan.

     "Demi ketertiban bersama, Seluruh peserta konvoi kami keluarkan dari kecamatan kota (Trenggalek), dan kami arahkan ke wilayah Pogalan serta daerah pinggiran," ujarnya.

     Siti menambahkan, Polres Trenggalek telah menyiagakan 82 anggotanya untuk mengawal kegiatan arak-arakan di jalan raya tersebut. Anggota polisi yang terdiri dari beberapa kesatuan itu disebar dibeberapa wilayah yang kerap dilintasi konvoi pelajar.

     Sementara itu, salah satu pelajar yang ikut konvoi, Yusuf mengatakan, ia bersama teman-temannya hanya ingin merayakan kelulusan yang telah dicapai selama mengikuti pendidikan  selama tiga tahun.

     "Kami baru konvoi hari ini, karena pada saat pengumuman yang lalu hari Jumat, sehingga tidak efektif, apalagi pakaiannya pramuka," ujarnya.

     Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Polres Trenggalek, telah mengeluarkan imbauan kepada masing-masing kepala sekolah agar melarang siswanya menggelar aksi arak-arakan di jalan raya guna merayakan kelulusan.

     Sekretaris Disdikbud Trenggalek, Ahmadi mengatakan, imbauan itu telah dikeluarkan jauh-jauh hari sebelum pengumuman kelulusan, Jumat (24/4) lalu.

     "Kami minta masing-masing kepala sekolah untuk bertanggungjawab dalam mengendalikan anak didiknya, jangan sampai konvoi maupun corat-coret baju," katanya.

     Bahkan ia mengaku telah menginstruksikan pihak sekolah agar memasang "banner" berukuran besar yang berisi larangan konvoi tersebut.

     Dari data dinas pendidikan dan Kebudayaan angka kelulusan tingkat SMA/SMK/MA di wilayahnya tahun ini mencapai 99,9 persen. Dari total 6.083 peserta ujian  nasional tingkat SMA, hanya ada satu yang tidak lulus, yakni siswa SMA Muhamadiyah 2 Watulimo.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon