WARGA REBUTAN TUMPENG AGUNG ULANG TAHUN TRENGGALEK

Trenggalek 31/8 - Ratusan warga yang Trenggalek. Jawa Timur, Sabtu saling berebut tumpeng raksasa yang disajikan pemerintah setempat dalam rangkaian prosesi hari jadi yang ke-819.

Tumpeng setinggi dua meter yang dilengkapi aneka sayur mayur serta ayam panggang tersebut langsung diserbu masyarakat usai dikirab dan didoakan pemuka agama. Akibat aksi tersebut beberapa petugas pembawa tumpeng terjatuh dan terinjak-injak.

"Sakit sekali rasanya, kaki saya ini tadi terkilir setelah terinjak-injak dan tertimpa bambu penyangga tumpeng, untung tidak patah," kata salah satu petugas pembawa tumpeng, Suharno.

Warga Lingkungan Klampisan, Kelurahan Surodakan, Kecamatan Trenggalek ini terpaksa dievakuasi oleh panitia, namun sayang ia tidak segera mendapat perawatan medis, karena mobil ambulan yang disiapkan dilokasi acara telah kembali ke rumah sakit.

Sementara itu, sejumlah pejabat termasuk Bupati Trenggalek dan wakilnya juga nyaris terjatuh akibat berdesakan dengan warga, sesaat setelah melakukan pemotongan tumpeng.

"Masyarakat memang sangat antusias, bahkan tadi ada yang tidak sabar. Sebagian dari mereka memang ada yang meyakini, tumpeng tersebut membawa berkah, sehingga nekat untuk mendapatkannya," kata Bupati Trenggalek, Mulyadi Wr.

Menurutnya, tradisi "tumpengan" tersebut telah dilakukan sejak lama dalam rangkaian hari jadi. Kata dia, sajian tersebut merupakan lambang dari kemakmuran dan kesejahteraan Kabupaten Trenggalek.

Dari pantauan koresponden di Trenggalek, prosesi hari jadi yang ke-819 tersebut berlangsung meriah, ribuan masyarakat berbondong-bondong untuk menyaksikan acara tahunan tersebut.

Dimulai prosesi kirab (arak-arakan) pusaka, tumpeng agung, serta air suci dari tujuh mata air dengan mengelilingi Alun-alun Trenggalek.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan pusaka kepada Bupati Trenggalek. Rangkaian puncak hari jadi itu juga menampilkan sejumlah tari-tarian tradisional.

Dengan menggunakan Bahasa Jawa, prosesi dilanjutkan dengan pembacaan sejarah singkat keberadaan Kabupaten Trenggalek

"Bumi Trenggalek ini sebetulnya sudah dihuni oleh manusia sejak jaman prasejarah, namun untuk sejarah tertulis dapat diketahui dari ditemukannya prasasti Kamulan," kata Mulyadi.

Dari tulisan yang tercantum di prasasati itulah yang kemudian oleh ahli sejarah dijadikan sebagai Hari Jadi Kabupaten Trenggalek. Dijelaskan, pemerintahan sempat mengalami perubahan berkali-kali.

"Dulu ada yang pernah menjadi bagian dari Tulungagung, Pacitan maupun Ponorogo. Kemudian Trenggalek mendapatkan status menjadi Kabupaten Trenggalek dengan wilayah seperti sekarang ini pada tahun 1950," ujarnya.

Bupati berharap, dengan bertambahnya usia, kota yang terkenal sebagai penghasil ikan laut ini semakin maju dam berkembang.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

KPU TRENGGALEK TOLAK USULAN PERCEPAT REKAPITULASI PPS

Trenggalek, 29/8 - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek, Jawa Timur menolak permintaan sejumlah panitia pemungutan suara (PPS) untuk mempercepat rekapitulasi di tingkat desa.

"Jadi tadi memang ada beberapa petugas kami usul demikian, usulan ini muncul karena proses penghitungan di masing-masing TPS berjalan lebih cepat," kata Ketua KPU Trenggalek, Patna Sunu, Kamis.

Menurutnya penolakan itu dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi fisik petugas serta kondisi hari yang mulai gelap. Sehingga apabila dipaksakan akan berpotensi menimbulkan kesalahan.

"Maka dari itu kami meminta proses rekapitulasi di tingkat PPS dilaksanakan serentak besok. Dengan kondisi badan segar dan suasana juga terang, sehingga hasil kerja bisa maksimal," ujarnya.

Sementara itu, dari pantauan KPU Trenggalek, pelaksanaan pemilihan gubernur kali ini berjalan lancar, meskipun sempat terjadi kekeliruan surat suara di Desa Malasan Kecamatan Durenan.

"Untuk yang di Malasan tadi itu problemnya adalah jumlah logistik yang dimasukkan ke dalam kotak itu tidak sesuai dengan jumlah DPT disetiap TPS," imbuh Sunu.

Kesalahan itu muncul karena pihak PPK salah dalam melaporkan kebutuhan logistik ke KPU provinsi. Nomor TPS yang seharusnya dilaporkan tertukar dengan nomor urut. Sehingga proses proses memasukkan logistik di Kabupaten juga mengalami kekeliruan.

"Sebetulnya kalau dilihat dari jumlah surat suara satu desa, sudah sesuai dengan DPT, namun dimasing-masing TPS ada yang kurang juga ada yang lebih. Tapi persoalan ini langsung kami atasi dengan menutup kekurangan surat suara dari TPS yang kelebihan," katanya.

Sementara itu dari pantauan koresponden di Trenggalek, hingga malam ini KPU setempat masih melakukan rekapitulasi sementara yang didasarkan dari laporan masing-masing PPK.

"Yang KPU lakukan saat ini adalah mengumpulkan hasil dari penghitungan di TPS berdasarkan formulir C, itulah yang kemudian oleh PPK direkap menggunakan aplikasi dari KPU provinsi dan kemudian dilaporkan ke kami," imbuh ketua KPU Trenggalek.

Dari rekapitulasi sementara tersebut pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf unggul dengan perolehan 82.410, sementara itu posisi dibawahnya diduduki pasangan Khofifah-Herman dengan dukungan 68.333, posisi ketiga dipegang pasangan Bambang-Said dengan 22.530 suara dan posisi terakhir adalah Eggi-Sihat dengan memperoleh 5.045 dukungan.

"Karsa unggul di 11 kecamatan, sedangkan Khofifah kelihatannya unggul di tiga kecamatan, yakni Durenan, Watulimo dan Munjungan. Tapi ini sifatnya sementara, ada beberapa desa yang belum laporan," paparnya.

Sunu menegaskan, hasil pasti rekapitulasi Pemilukada Jatim di tingkat Kabupaten Trenggalek harus menunggu rekapitulasi manual dan ditentukan melalui rapat pleno.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

SELAMAT MEMILIH DULUR

SELAMAT MEMILIH DULUR

Trenggalek, 29/8 - Hari ini ratusan ribu masyarakat Trenggalek bakal menggunakan hak suaranya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur.

Ada 1500 lokasi tempat pemungutan suara (TPS) yang disediakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Ribuan TPS tersebut tersebar di 157 desa dan kelurahan di Kabupaten Trenggalek.

Nah, kira-kira netter siap nyoblos gak ? Sudah tahu calon gubernur dan wakilnya belum ? Jangan sampai tidak tahu tentang profil serta sepak terjang calon yang akan dipilih.

Sesuai dengan keputusan KPU, ada empat pasangan calon yang hari ini berkompetisi untuk memperebutkan kursi gubernur dan wakil gubernur. Pasangan nomor urut satu adalah Soekarwo-Saifullaf Yusuf (KarSa), calon petahana ini diusung oleh mayoritas partai di Jatim. Soekarwo adalah mantan birokrat yang pada akhir jabatannya menduduku posisi sekretaris daerah provinsi, sedangkan Gus Ipul adalah mantan menteri sekaligus pengurus pusat PB NU.

Pasangan nomor dua adalah, Eggi Sudjana - M Sihat. ini adalah satu-satunya kandidat yang berangkat dari jalur perseorangan (independen). Eggi Sujana berlatar belakang sebagi pangacara/advokat.

Sedangkan pasangan nomor urut tiga adalah Bambang DH - Said. Calon yang diusung PDI perjuangan ini merupakan paduan politikus murni. Bambang DH sendiri telah dua periode menduduki posisi Walikota Surabaya. Bukan hanya itu, jabatan terakhir yang ia emban yakni menjadi pimpinan daerah di Kota Surabaya, namun posisinya sebagai Wakil Walikota. Sementara itu Said merupakan tokoh Madura yang sukses menjadi anggota DPR-RI dari PDI P.

Pasangan nomor empat adalah Khofifah Indar Parawansa - Herman Sumawiredja (Berkah), kandidat ini sempat dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh KPU Jatim karena dukungan parpol pengusungnya kurang, namun akhirnya DKPP menganulir putusan tersebut.

Calon yang diusung PKB dan beberapa partai non-parlemen ini diprediksi bakal menjadi saingan berat KarSa, seperti yang terjadi lima tahun lalu.

Khififah sendiri merupakan Ketua Umum Muslimat NU, ia juga mantan politikus PKB dan mantan menteri peranan wanita. Sedangkan Herman adalah mantan Kapolda Jatim pada saat pemilihan gubernur yang lalu.

Bagaimana sudah siap nyoblos ? Selamat mencoblos!.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

PEMKAB GELONTORKAN RATUSAN JUTA DANA HIBAH UNTUK KESENIAN DAN OLAHRAGA

PEMKAB GELONTORKAN RATUSAN JUTA DANA HIBAH UNTUK KESENIAN DAN OLAHRAGA

Trenggalek, 28/8 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Jawa Timur menggelontorkan dana hibah ratusan juta rupiah ke 104 pelaku seni serta olahragawan lokal.

Bupati Trenggalek, Mulyadi Wr, Rabu mengatakan, bantuan dana tersebut sebesar Rp383 juta, dengan rincian Rp273,5 juta untuk 65 pelaku dan pegiat kesenian tradisional serta Rp109,5 juta dialokasikan untuk 39 atlet maupun organisasi olahraga.

"Ini adalah bagian dari perhatian pemerintah terhadap perkembangan seni dan olahraga di Trenggalek, semoga menjadi penyemangat sekaligus bisa dimanfaatkan untuk melengkapi sarana dan prasarana yang belum ada," katanya.

Menurutnya, keberadaan kesenian serta olahraga di wilayahnya masih perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah. Kata dia, tanpa campur tangan pihak ketiga keduanya sulit untuk berkembang.

Dijelaskan, sebuah daerah akan lebih dikenal apabila kesenian tradisional dan olahraganya mengalami perkembangan. Sehingga bisa menjadi identitas daerah.

Mulyadi menambahkan, kucuran anggaran hibah yang disalurkan melalui Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Sekretaris Daerah Trenggalek ini telah melalui proses penyaringan ketat serta sesuai dengan asas keadilan, kepatutaan, rasionalitas dan manfaat.

"Kami tidak asal memberi, karena harapannya organisasi maupun orang yang mendapatkan bantuan benar-benar memiliki kepedulian dan semangat untuk mengembangkan olagraga maupun seni yang dibidangi," ujarnya.

Bupati juga mengingatkan kepada ketua dan sekretaris organisasi penerima dana hibah tersebut untuk mengawal penggunaannya agar sesuai dengan rencana program yang ada serta dimanfaatkan untuk kepentingan olahraga maupun kesenian.

Lebih lanjut orang nomor satu di Pemkab Trenggalek ini menjelaskan, tujuan lain dari program tersebut yakni untuk memperkuat dan meningkatkan kiprah organisasi tersebut di masyarakat sehingga mampu untuk menangkal atau mereduksi pengaruh negatif masuknya dari budaya asing.

"Perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini membawa dampak baik sekaligus dampak buruk. Kegiatan seni dan olahraga inilah salah satu cara untuk memfilter dampak negatifnya," papar Mulyadi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

TPP GURU TRENGGALEK CAIR Rp47,2 M

TPP GURU TRENGGALEK CAIR Rp47,2 M

Trenggalek, 28/8 - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mencairkan tunjangan profesi pendidik (TPP) semester pertama 2013 sebesar Rp47,2 miliar, setelah tersendat selama enam bulan terakhir.

Kepala Disdikbud Kabupaten Trenggalek, Kusprigianto, Rabu mengatakan tunjangan untuk guru bersertifikasi tersebut rencananya bakal ditransfer ke rekening masing-masing guru penerima pada pekan ini.

"Kami sudah ajukan pencairannya ke BPKAD (badan pengelola keuangan dan aset daerah), Insya Allah dalam minggu ini pihak BPKAD akan menghubungi Bank Jatim, nanti Bank Jatim akan mentransfer uang tersebut ke bank yang menjadi mitra, dan diteruskan ke rekening masing-masing guru," katanya.

Dijelaskan, pencairan anggaran miliaran rupiah itu dilakukan dua tahap, untuk tahap pertama, yang dilaksanakan pekan ini merupakan alokasi TTP periode April, Mei dan Juni. Sedangkan pekan berikutnya merupakan alokasi tribulan pertama (Januari-Maret).

"Jadi tunjangan selama enam bulan itu akan cair semuanya, para guru juga perlu khawatir, seluruhnya akan di transfer langsung ke rekening, sehingga tidak ada pemotongan," tegasnya.

Kusprigianto menambahkan, keterlambatan pencairan TPP pada semester pertama tahun ini bukan merupakan kesalahan Dinas Pendidikan Trenggalek. Hal itu terjadi karena masih menunggu terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 41 ke 101 .

Sehingga dana yang dialokasikan untuk 3.707 guru bersertifikasi di Trenggalek itu masih berada di pemerintah pusat dan belum ditransfer ke kas daerah.

"Ini sekaligus membantah terhadap tudingan yang mengatakan dana tersebut sengaja ditahan di kas daerah, mau ditahan dari mana kalau uangnya saja belum ada," kata Pria yang akrab disapa Kuspri ini.

Ia berharap, kucuran anggaran Rp47,2 M tersebut menjadi penyemangat baru dan membawa dampak baik terhadap kualitas pendidik di Trenggalek dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik.

Sesuai data di Disdikbud Kabupaten Trenggalek, jumlah penerima tunjangan profesi pendidik sebanyak 3.707, terdiri dari 173 guru TK, 2.371 guru SD, 698 guru SMP, 276 guru SMA, 182 guru SMA serta tujuh pengawas sekolah.

Powered by Telkomsel BlackBerry®








PKPI TRENGGALEK SIAP HADAPI GUGATAN PUGUH PURNOMO

PKPI TRENGGALEK SIAP HADAPI GUGATAN PUGUH PURNOMO

Trenggalek, 28/8 - Dewan Pengurus Kabupaten (DPK) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Trenggalek, Jawa Timur menyatakan siap menghadapi gugatan mantan kadernya yang tidak terima di ajukan pergantian antar waktu (PAW).

Ketua PKPI Trenggalek, Haris Yahdiman, Selasa mengatakan, gugatan yang diajukan anggota DPRD setempat, Puguh Purnomo dinilai tidak mendasar dan terkesan konyol.

"Apanya yang mau digugat, kalau yang bersangkutan saat ini nyata-nyata sudah menyeberang ke partai lain dengan menjadi calon legislatif Partai Hanura," katanya.

Menurutnya, sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), anggota dewan yang pindah partai dan tidak perlu mengundurkan diri kedudukannya di DPRD hanya berlaku bagi partai non-peserta Pemilu 2014.

"Sedangkan PKPI adalah peserta pemilu tahun depan, maka secara otomatis apabila pindah partai harus dilakukan proses PAW, kalau tidak, justru kami yang salah," imbuhnya.

Haris balik menyerang, apabila Puguh Purnomo enggan dilakukan proses pergantian, pencalegkan yang bersangkutan di Partai Hanura terancam gagal. Terlebih sampai saat ini belum mengantongi surat pemberhentian dari PKPI.

Lanjut dia, pendaftaran gugatan ke Pengadilan Negeri Trenggalek juga dinilai tidak memiliki dasar yang kuat, mengingat proses PAW yang diajukan belum mendapat persetujuan dari Gubernur Jawa Timur.

"Ini masih proses dan belum ada keputusan dari gubernur, apanya yang mau digugat. Kecuali kalau keputusan PAW sudah turun, itu baru ada relefansinya," ujarnya.

Namun demikian, sebagai institusi partai, pihaknya mengaku siap untuk melayani gugatan yang diajukan Puguh Purnomo. Ia yakin rencana PAW tersebut tidak akan dibatalkan oleh pengadilan.

Sebelumnya, Puguh Purnomo anggota DPRD Trenggalek yang juga mantan ketua DPK PKPI Kabupaten Trenggalek menggugat partainya ke pengadilan.

Gugatan itu dilayangkan terkait rencana PAW terhadap dirinya yang kini maju sebagai caleg Partai Hanura. Puguh menilai, mekanisme PAW tersebut terdapat beberapa prosedur yang salah.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

PEMKAB TRENGGALEK SUKSES GELAR FESTIVAL TURONGGO YAKSO

PEMKAB TRENGGALEK SUKSES GELAR FESTIVAL TURONGGO YAKSO

Trenggalek, 27/8 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Jawa Timur sukses menggelar festival kesenian jaranan asli daerahnya "Turonggo Yakso".

Kabag Humas dan Protokol Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto, Selasa mengatakan, perlombaan yang digelar selama empat hari berturut-turut tersebut mendapatkan respon yang dari masyarakat. Terbukti dari membeludaknya jumlah penonton saat acara berlangsung.

"Festival Turonggo Yakso ini adalah even tahunan yang kami gelar untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Trenggalek. Selain itu agenda ini juga sebagai upaya untuk melestarilkan budaya lokal," katanya.

Acara yang digelar malam hari itu diikuti oleh puluhan seniman yang tergabung dalam sanggar dan perkumpulan Turonggo Yakso di seluruh Kabupaten Trenggalek. Dijelaskan tari Turonggo Yakso dalam penampilannya digambarkan sebagai sosok berbadan kuda namun berkepala raksasa.

"Kesenian ini cukup menarik saat disuguhkan di atas panggung, terlebih saat ini ada beberapa variasi yang dilakukan, sehingga semakin mempercantik penampilan," ujar Yuli.

Mantan ajudan bupati ini menambahkan, selain jaranan Turonngo Yakso, festival yang digelar di alun-alun kota tersebut juga menampilkan kesenian jaran konvensional. Dari rangkaian perlombaan itu, panitia memilih lima peserta yang menjadi penampil terbaik kategori Turonggo yakso dan tiga penampil terbaik Non-turonggo Yakso.

"Mereka mendapatkan piala sekaligus uang pembinaan. Semoga ini menjadi penyemangat untuk terus melestarikan budaya lokal Trenggalek," ujar Yuli Priyanto.

Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mulyadi Wr berkomitmen untuk terus menggelar acara serupa pada tahun-tahun mendatang. Karena hanya dengan cara itulah para seniman merasa lebih dihargai dan mendapatkan perhatian dari pemerintah.

"Upaya pelestarian dan pengembangan Seni Budaya Kabupaten Trenggalek dapat menumbuh kembangkan Pencitraan Karakter bangsa yang Ramah, berbudaya, bermartabat dan menjunjung tinggi derajat kemanusiaan," katanya.

Pihaknya berharap pagelaran kesenian Turonggo Yakso tersebut terus mengalami perkembangan. Sehingga kedepan bisa menjadi salah satu aset wisata budaya, seperti layaknya even tahunan yang digelar di beberapa daerah.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

MASUK MASA TENANG SEJUMLAH ATRIBUT KAMPANYE MASIH TERPASANG

Trenggalek, 26/8 - Memasuki hari tenang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Jawa Timur, sejumlah atribut kampanye masih banyak ditemukan di ruas-ruas jalan protokol Trenggalek.

Koresponden di Trenggalek melaporkan, di Jalan raya Trenggalek-Tulungagung tepatnya di depan pemakaman Ngetal masih tampak terpasang spanduk pasangan cagub Bambang Dwi Hartono. Masih dijalur yang sama, terdapat tanda gambar cagub nomor tiga yang digabung denga foto calon legislatif PDI Perjuangan.

Sementara itu sejumlah tanda gambar pasangan Khofifah-Herman juga tampak masih mentereng di depan SMK Negeri I Pogalan, SD Negeri Karangsoko serta beberapa titik di jalan menuju Kecamatan Trenggalek. Sedangkan tanda gambar pasangan petahana, Soekarwo-Saifullah Yusuf dapat dengan mudah dijumpai di sepanjang jalan Soekarno-Hatta, Panglima Sudirman maupun Trenggalek-Ponorogo. Poster berukuran kecil tersebut terpasang di pohon perindang jalan.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Trenggalek, Andi Sofyan mengatakan, memasuki hari tenang seluruh atribut kampanye masing-masing pasangan calon harus diturunkan. Hal tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undanagan yang berlaku.

"Seharusnya masing-masing tim sukses pasangan calon itu memiliki kesadaran dan melepas sendiri atribut kampanye yang masih dipasang, seligus ini juga menjadi pendidikan politik yang baik untuk masyarakat," katanya.

Namun demikian apabila tidak juga diturunkan, maka tim gabungan Pawaslu Trenggalek, KPU serta Satpol PP bakal melakukan penertiban. Pihaknya mengaku telah menginstruksikan ke masing-masing panwaslu di tingkat kecamatan untuk melakukan penertiban.

"Sudah, kami sudah instruksikan, sehingga proses pembersihan tanda gambar ini akan dilaksanakan oleh masing-masing petugas gabungan di tingkat kecamatan," ujar Andi.
Mantan wartawan media mingguan ini mengaku tidak akan mentolelir adanya tanda gambar yang masih terpasang di sejumlah lokasi.

Dijelaskan, penertiban oleh petugas merupakan langkah terakhir apabila tidak ada itikat baik dari masing-masing TS pasangan calon untuk menurunkan secara mandiri.

Disisi lain, anggota Panwaslu Kecamatan Trenggalek, Khoirul Bahri mengakui adanya atribut gambar pasangan cagub yang masih terpasang. Hanya saja pihaknya belum berencana melakukan penertiban.

"Karena saat ini kami masih disibukkan dengan proses distribusi logistik Pemilukada, kami terpaksa masih
belum lakukan itu (penertiban)," ujarnya.

Khoirul memprediksi, razia tanda gambar pasangan calon baru bisa dilakukan Rabu lusa (28 Agustus) atau sehari menjelang hari H pencoblosan.
 
Powered by Telkomsel BlackBerry®









KPU TRENGGALEK DISTRIBUSI LOGISTIK PILGUB DALAM SATU HARI

     Trenggalek, 26/8 - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menargetkan proses distribusi seluruh logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim ke tingkat kecamatan rampung dalam satu hari.

     Komisioner KPU Trenggalek Budi Mukaryanto, Senin mengatakan pengiriman surat suara serta beberapa kebutuhan pencoblosan tersebut dimulai sekitar pukul 9.00 WIB dengan mengerahkan enam armada truk.

     "Untuk gelombang pertama tadi kami dahulukan untuk daerah-daerah pengunungan, seperti Munjungan, Panggul, Dongko, Bendungan, Pule serta Watulimo. Selanjutnya setelah daerah itu baru untuk wilayah datar seperti Trenggalek dan sekitarnya," katanya.

     Menurutnya, sesuai jadwal yang telah ditetapkan, pengiriman logistik pemilukada dari KPU ke penitia pemilihan kecamatan (PPK) mendapatkan alokasi waktu selama dua hari, yakni tanggal 26-27 Agustus. Namun dengan mempertimbangkan efisiensi waktu, proses itu akan selesai dalam satu hari.

     "Kalau bisa selesai dalam sehari, maka kami akan memiliki waktu yang agak longgar, sehingga apabila muncul persoalan bisa kami selesaikan lebih cepat dan mudah," ujarnya.

     Lanjut Budi, proses pendistribusian 1500 kotak logistik tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian, mulai dari gudang KPU hingga lokasi penyimpanan di tingkat kecamatan.

     Dijelaskan, setelah terdistribusikan di tingkat kecamatan, seluruh logistik bakal dikirimkan lagi ke tingkat panitia pemungutan suara (PPS) di masing-masing desa pada tangal 27-28 Agustus.

     "Sedangkan untuk distribusi ke TPS ada dua alternatif, kalau lokasinya cukup mudah dijangkau maka pengirimannya dilakukan pada hari H pencoblosan atau Kamis pagi, sedangkan apabila lokasi PPS ke TPS itu jauh bisa dilakukan pada tanggal 28 Agustus," katanya.

     Disinggung mengenai hasil penghitungan dan pemilahan surat suara, Budi mengaku pihaknya menemukan 205 surat suara yang rusak dan tidak dapat dipakai. Namun dari sisi jumlah keseluruhan ia yakin tidak mengalami kekurangan.

     "Pada awal penghitungan itu kami sempat khawatir, karena dalam satu boks surat suara itu ada yang jumlahnya kurang, padahal apabila harus menambah surat suara, percetakanya cukup jauh, di Bandung, Jawa Barat," imbuhnya.

     Namun setelah dihitung total terdapat beberapa boks surat suara yang isinya berlebih, sehingga KPU bisa menutupi kekurangan itu dengan diambilkan surat suara yang mengalami kelebihan.

     "Alhamdulillah persoalan itu bisa teratasi, walaupun ada beberapa TPS yang jumlah surat cadangannya tidak sampai 2,5 persen, kami berharap tidak ada masalah lain yang bisa mengganggu ketersediaan logistik tersebut," katanya.

     Budi Mukaryanto menambahkan, terkait nama pasangan calon gubernur nomor 4, Khofifah-Herman yang belum tercantum calam formulir C1, pihaknya telah menerima ribuan stiker yang bertuliskan nama pasangan tersebut KPU Jatim untuk ditempelkan pada formulir yang kosong.

     "Tapi penempelannya kami serahkan ke masing-masing TPS, karena kalau kami yang menempelkan waktunya tidak mencukupi. Biar nanti saja pada saat hari H ditempelkan panitia," katanya.

     Disisi lain komisioner KPU Trenggalek ini mengaku, pihaknya tidak terpaksa tidak memasukkan ribuan amplop surat suara dalam kotak logistik karena terlambat datang.

     "Setelah kami melakukan penyegelan kotak logistik itu, amplop baru datang, sehingga kami tidak bisa memasukkan, mamun kami taruh diluar dan dikirim bersamaan logistik yang lain," pungkasnya.

HARGA IKAN LAUT DI TRENGGALEK MELONJAK


     Trenggalek, 23/8 - Harga ikan laut di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur naik dua kali lipat dibanding harga normal.

     Salah satu pedagang ikan di PPN Prigi, Supiyah mengatakan saat ini harga ikan jenis tongkol mencapai Rp10 ribu per Kilogram, padahal dalam kondisi normal harganya hanya berkisar Rp5 ribu per Kiligram.

     "Untuk ikan layang kondisinya juga hampir sama, sekarang satu keranjang isi 120 Kilogram itu harganya Rp1 juta, kalau eceran hampir Rp10 ribu juga," katanya.

     Juragan ikan asal Desa Tasikmadu Kecamatan ini mengaku, kenaikan harga ikan ini terjadi sejak sepekan terakhir, akibat dari berkurangnya hasil tangkapan nelayan.

     Menurutnya kondisi harga ikan sangat tergantung pada pasokan hasil tangkap dari para nelayan. Apabila jumlah ikan melimpah, hampir dipastikan harga berbagai jenis ikan akan anjlok, begitu pula sebaliknya.

     "Hari ini tadi hanya beberapa kapal yang bisa dapat ikan banyak, itupun jauh apabila dibanding kondisi normal," ujarnya.

     Dijelaskan pedagang lain, Amin, saat ini rata-rata hasil tangkapan nelayan hanya enam sampai tujuh keranjang. Sedangkan disaat musim ikan bisa mencapai lebih dari 30 keranjang dalam sekali melaut.

     "Dari situ saja sudah bisa dihitung, berapa penurunan yang terjadi, lebih dari 60 persen kan. Kalau sudah seperti ini tidak hanya nelayan saja yang rugi tapi para juragan juga demikian," jelasnya.

      Kata Amin, para pedagang (juragan) ikan di wilayah Trenggalek memiliki andil langsung terhadap aktifitas para nelayan. Biasanya sebagian biaya operasional melaut dibiayai oleh para juragan ikan.

     "Sebagai kompensasinya, hasil ikan yang didapatkan harus dijual ke kami-kami ini. Makanya kalau sepi tangkapan kami juga ikut merakasan dampaknya," imbuhnya.

     Sementara itu dari pantauan  di Trenggalek, ratusan kapal nelayan memilih untuk bersandar, menunggu musim ikan tiba.

     "Kalau cuacanya lumayan bagus, ombaknya tidak terlalu besar, tapi kalau sering turun hujan dan rembulan itu muncul seperti beberapa hari ini, maka hampir dipastikan, sulit untuk mencari ikan," kata salah satu nelayan, Gianto.
PEMKAB TRENGGALEK TUNDA "AGUSTUSAN" HINDARI KERUSUHAN JELANG PILGUB,

PEMKAB TRENGGALEK TUNDA "AGUSTUSAN" HINDARI KERUSUHAN JELANG PILGUB,


     Trenggalek, 23/8 - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menunda sejumlah rangkaian kegiatan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-68 guna menghindari konflik menjelang pemilihan gubernur.

     Kasubbag Humas Pemkab Trenggalek, Daryo, Jumat mengatakan, sebagian besar kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) bakal dilaksanakan pada bulan September mendatang.

     "Terutama untuk acara yang melibatkan pengerahan massa dalam jumlah banyak dan rawan kerusuhan, seperti sepak bola, karnaval serta sejumlah agenda lain. Karena apabila dipaksanakan pada bulan Agustus dikwatirkan dapat menganggu persiapan pilgub," katanya.

     Namun untuk kegiatan lain, seperti upacara bendera, tabur bunga maupun agenda yang tidak melibatkan jumlah massa yang banyak, tetap dijalankan pada bulan Agustus.

     Menurutnya, upaya ini telah dirumuskan secara matang bersama seluruh elemen pendukung, bahkan penundaan kegiatan keramaian tersebut disambut baik oleh jajaran kepolisian. Mengingat menjelang pilgub, hampir seluruh aparat keamanan difokuskan untuk pesta demokrasi tingkat provinsi itu.

     "Kita semua berharap, pemilihan gubernur berjalan dengan lancar, kemudian kegiatan PHBN juga bisa berjalan dengan lancar, termasuk aparat keamanan khususnya polisi, bisa lebih ringan tugasnya," ujarnya.

     Sementara itu dikonfirmasi terpisah Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh mengatakan, penundaan kegitan agustusan tersebut sangat membantu kinerja kepolisian dalam melakukan pengamanan.

     "Kami sebelumnya memang sudah melakukan koordinasi dengan jajaran pemerintah daerah terkait, termasuk jajaran pemerintah dan elemen yang lain, karena pengamanan adalah tugas kita bersama. Yang jelas kami mengapresiasi penundaan acara keramaian itu," katanya.

     Lanjut Siti, khusus untuk pengamanan pemilihan gubernur pada akhir bulan nanti, pihaknya telah menyiapkan 445 anggota polisi, yang bakal disebar ke seluruh desa.

     Selain anggota polisi, pengamanan pilgub tersebut juga mendapatkan tambahan satu kompi anggota TNI Kodim 0806 Trenggalek, serta satu kompi anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

     "Jadi sesuai dengan prosedur tetap (protap) yang ada, nantinya tingkat kerawanan di tempat pemungutan suara (TPS) itu dibagi menjadi dua macam, yaitu rawan satu dan rawan dua, disitu sudah ditetapkan berapa personil yang akan kami tempatkan," ujarnya.

     Dijelaskan, Kepolisian Trenggalek telah siap sepenuhnya untuk mengawal pelaksanaan "coblosan" yang dilaksanakan serentak di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur.

     "Yang jelas kami akan mengoptimalkan seluruh tenaga yang ada dan untuk menyukseskan even lima tahunan ini, kepolisian menjalin sinergi yang baik dengan seluruh instansi terkait," imbuhnya.

     Kepolisian mencatat, hingga masa kampanye saat ini tidak ada gejolak maupun gesekan di masyarakat yang dapat mengganggu jalannya pemilihan gubernur.


CAGUB BAMBANG DH SIAP TURUN JIKA INGKAR JANJI



Trenggalek, 22/8 - Calon Gubernur Jawa Timur dari PDI Perjuangan, Bambang Dwi Hartono siap mundur dari jabatan gubernur apabila gagal menggelontorkan dana subsidi ke masing-masing desa sebesar Rp500 juta per tahun.

Dalam orasinya, Bambang DH menyatakan, komitmen itu sebagai garansi kepada masyarakat Jawa Timur untuk bertanggungjawab dan menjalankan tugasnya mensejahterakan mamsyarakat desa.

"Jadi, kalai kami memimpin Jawa Timur akan kami balik, secara bersama-sama kita akan majukan desa terlebih dahulu, dengan demikian provinsi ini akan cepat maju," katanya.

Menurutnya dana subsidi Rp500 juta per desa per tahun tersebut bisa dimanfaatkan untuk mempercepat  pembangunan di kawasan pedesaan serta untuk memberdayakan sejumlah sektor ekonomi kerakyatan.

"Jadi uang itu tidak hanya untuk pembangunan, bisa digunakan untuk pendirian koperasi maupun untuk menambah gaji perangkat desa," ujarnya.

Mantah Walikota Surabaya dua periode ini mengklaim, terobosan baru tersebut akan berdampak cukup signifikan terhadap pekerbangan serta pemerataan pebangunan Jawa Timur.

Pihaknya menilai, aparatur desa mampu untuk melakukan pengelolaan dana subsiddi tersebut. Cagub PDI P ini juga juga optimis jajaran pemerintah di tingkat desa tidak bakal melakukan tindakan korupsi.

"Orang-orang desa itu jujur, sehingga berfikir dan bertindak pasti untuk kepentingan rakyat di daerahnya. Kalau tidak ada terobosan mana mungkin pemerataan akan terjadi," imbuhnya.

Kampanye terbuka yang dihadiri Bupati Trenggalek, Mulyadi Wiryono tersebut, Bambang juga berjanji akan mengratiskan biaya pendidikan mulai SD hingga SMA/SMK. kata dia program tersebut telah berhasil di terapkan ddi Kota Surabaya.

Upaya mengurangi biaya pendidikan itu dilakukan dengan cara bersinergi dengan kabupaten/kota yang ada di Jatim. Pemkab bertugas melakukan inventasisasi jumlah kebutuhan dan mengucurkan dana subsidi pendidikan sesuai kemampuan keuangan daerah.

"Kemudian pememrintah provinsi akan menutup kekurangan subsidi itu. Dengan demikian kami sangat yakin pendidikan di Jawa Timur bisa gratis," papatrnya.

Dijelaskan, pada masa kepemimpinannya di Kota Surabaya, gagasan untuk menciptakan sekolah gratis menuai kritikan serta cibiran dari berbagai kalangan. Bahkan sejumlah anak buahnya juga pesimis program tersebut mampu dijalankan.

"Saya bilang kepada mereka (pejabat daerah) dana APBD pasti mencukupi, kemudian setelah dihitung ada yang bilang tidak cukup, saya bilang lagi hitung ulang, akhirnya dengan efisiensi bisa dijalankan," kata Bambang DH.

 Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sirmadji mengatakan, gaya kepemimpinan gubernur saat ini kurang pro terhadap rakyat. Anggaran besar yang dimiliki Pemrov jatim banyak yang di kuasai gubernur dan pejabatnya.

Ia mengakui saat ini perkembangn ekonomi di Jawa Timur mengalami perkambangan yang cukup signifikan. Namun hal itu tidak dibarengi dengan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah.

"Lantas apa gunanya kemajuan ekonomi, kalau yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Kesenjangan ini harus dihilangkan," katanya.

Pria asli Trenggalek ini juga sempat menyindir, program jalin kesra yang di lakukan oleh Gubernur Soekarwo yang tidak dibarengi dengan  strategi yang matang. Akibatnya banyak diantara kambing bantuan untuk keluarga miskin mati.

 "Memang benar, dana untuk rakyat turun, tapi hasilnya ya seperti itu, belum ada seminggu kambingnya sudah mati," katanya.

Terkait dengan kemjuan ekonomi Jatim, Sirmadji optimis cagub yang diusung mampu melampaui apa yang dicapai oleh gubernur incumbent.

"Sebagai buktinya, dulu pada saat awal Pak Bambang menjadi Wali Kota  Surabaya, pendapatan daerahnya hanya Rp500 miliar, tapi diakhir masa jabatannya pendapatan Surabaya naik menjadi Rp5,7 triliun," tandasnya.
 

MABES POLRI LEPAS TERDUGA TERORIS ASAL TRENGGALEK ANDRI WAHONO



Trenggalek, 22/8 - Markas Besar (Mabes) Polri akhirnya melepas salah satu terduga teroris asal Trenggalek, Andri Wahono, yang sebelumnya ikut ditangkap dalam penggerebekan di salah satu percetakan di Bekasi, Jawa Barat.

Kapolres Trenggalek, AKBP Denny Setya Nugraha Nasution mengatakan, pelepasan itu dilakukan semalam, setelah yang bersangkutan menjalani serangkaian pemeriksaan.

Andri dinilai tidak terbukti terlibat dalam tindak pidana terorisme, seperti yang dituduhkan sebelumnya.

"Informasi terakhir dari Mabes Polri yang bersangkytan sudah dikeluarkan, jadi belum dapat dibuktikan sebenarnya keterkaitannya dengan teroris ini,"  kata Denny

Denny menambahkan, dari penelusuran yang dilakukan oleh tim khusus Polres Trenggalek juga tidak ditemukan adanya inddikasi keterlibatan Andri Wahono dalam jaringan terorisme.

"Dia sangat baik dalam berinteraksi dengan keluarga maupun tetangganya, selama ini juga tidak pernah ada masalah dengan lingkungan," ujarnya.

Sebelumnya Selasa lalu Tim Densus 88 Anti Teror melakukan penggerebekan di percetakan 'Andescre' di RT 06/RW 08 No. 12 Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Dari tiga terduga teroris yang ditangkap salah satunya adalah Andri Wahono warga Dusun Gandu Desa Gamping, Kecamatan Suruh, Kabupaten  Trenggalek.

Ia diduga menjadi bagian jaringan teroris yang hendak melakukan pengeboman kedutaan besar Myarmar.

Kabar penangkapan tersebut sempat membuat syok seluruh anggota keluarganya yang ada di Trenggalek. Keluarga tidak percaya anak tersebut terlibat pelanggaran hukum, karena selama ini tidak pernah berbuat yang "neko-neko".

KELUARGA TRENGGALEK YAKIN ANDRI TAK TERLIBAT TERORISME


     Trenggalek, 21/8  Keluarga terduga teroris, asal Dusun Gandu, Desa Gamping, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur meyakini Andri Wahono (21) yang ditangkap di Bekasi semalam, tidak terlibat dalam aksi terorisme seperti yang dituduhkan.

     Kakak kandung Andri, Purwito saat ditemui di rumahnya, Rabu mengaku, selama ini keseharian Andri layaknya seperti pemuda-pemuda lain di desanya.

     "Tidak ada gelagat aneh maupun hal-hal yang mengarah pada teroris, dia itu sangat lugu, bahkan kalau dirumah itu serimg bergaul dengan anak-anak yang dibawah usianya," katanya.

     Menurutnya, adik kandungnya tersebut juga tidak pernah mengikuti kegiatan keagamaan Islam garis keras maupun organisasi yang dinilai menyimpang dari akidah.

     "Hanya saja sejak sekolah di SMP dan SMA, Andri itu aktif ikut kegiatan Pramuka serta OSIS. Tadi pagi pak polisi yang datang ke sini juga mengaku kenal dengan baik adik saya, makanya ketika mendengar kabar penangkapan itu kami sekeluarga benar-benar tidak percaya," ujarnya.

     Purwito menjelaskan, sebelum kejadian penangkapan semalam, pihak keluarga juga masih berkomunikasi melalui telepon. Dalam percakapan itu anak bungsu dari pasangan Nadhir dan Mukayah tersebut juga tidak menggaambarkan adanya hal-hal yang aneh maupun mencurigakan.

     "Kemarin itu Andri telepon sore hari, dia hanya tanya kabar keluarga yang ada dirumah, cuma itu saja. Setiap hari kami selalu komunikasi, baik melalui telepon maupun SMS (pesan pendek)," paparnya.

     Sementara itu, ayah Andri, Nadhir mengaku baru mengetahui kabar tentang penangkapan anaknya semalam, setelah diberitahu oleh kepala desa setempat. pemerintah desa hanya menginformasikan bahwa Andri sedang terkena masalah hukum di Jakarta.

     "Kami hanya dikabarai itu saja, tidak dijelaskan kasus apa yang membelitnya. Kami juga tidak mendapatkan surat pemberitahuan resmi, hanya melalui lisan" katanya.

     Lanjut dia, sebelum kejadian penangkapan tersebut, Andri Wahono sempat pulang ke Trenggalek untuk berlebaran bersama keluarga besarnya.

     Saat pulang kampung tersebut, pihak keluarga juga tidak melihat adanya perubahan fisik, sikap maupun perilaku dari adiknya. Penampilan pria 21 tahun tersebut juga tidak berubah.

     "Tidak ada yang aneh, dia juga tidak berjenggot, celananya juga biasa seperti anak-anak yang lain. Jadi kami menurut kami memang tidak mungkin dia terlibat teroris," imbuhnya.

     Terkait kasus yang menimpa anaknya tersebut, Nadhir mengaku sangat terpukul, pihaknya berharap ANdri segera dibebaskan dari tuduhan terorisme terorisme.

     Diceritakan, selama tujuh bulan terakhir terduga teroris pengebom Kedutaan Besar Myarmar tersebut bekerja sebagai administrasi di salah satu  dealer mobil di Bekasi, Jawa Barat, setelah diajak oleh salah satu tetangganya, Andik.

     Sebelum bekerja di bekasi, Andri Wahono sempat menempuh pendidikan di SMK Suruh dan Pendidikan setara Diploma I di El-Rahma Kediri.
     

PULUHAN ANGGOTA DPRD TRENGGALEK BOLOS KERJA



     Trenggalek, 12/8 - Gedung DPRD Trenggalek, Jawa Timur terlihat lengang pada hari pertama masuk kerja pascacuti bersama dan libur lebaran.

     Dari pantauan LT di Trenggalek, sejumlah ruang fraksi maupun komisi tampak kosong, hanya di ruang Fraksi Demokrat ada dua anggota DPRD, Mangun dan Suyatno.

     Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Trenggalek, Abu Mansur mengakui hal itu. Menurutnya hari pertama masuk kerja hanya ada beberapa anggota DPRD yang "ngantor", itupun hanya beberapa saat, karena digunakan untuk bersilaturrahmi dengan pimpinan dewan.

     "Tadi ada yang masuk, kalau tidak keliru sekitar empat orang, antara lain Pak Sunarkun, Pak Mangun, Pak Suyatno dan Pak Nur Efendi, sedangkan yang lainnya masih belum kelihatan," katanya.

     Abu mengaku, tidak mengetahui secara pasti alasan puluhan anggota dewan yang tidak masuk pada hari pertama kerja setelah libur satu pekan. Namun ia memprediksi hal itu disebabkan oleh belum adanya agenda khusus di DPRD.

     Dikatakan, biasanya apabila ada agenda rapat maupun paripurna, mayoritas wakil rakyat tersebut masuk kerja seperti hari-hari biasanya.

     Kondisi semacam ini dimungkinkan akan kembali normal dalam kurun waktu beberapa hari kedepan seiring berakhirnya masa lebaran Idul Fitri.

     Meskipun demikian lanjut dia, sesuai dengan jadwal cuti bersama dan libur lebaran, seharusnya hari ini (Senin, 12/8) seluruh PNS maupun unsur DPRD Trenggalek masuk kerja seperti halnya yang berlaku di kalangan eksekutif.

     Di DPRD Trenggalek terdapat 45 angota dan pimpinan dewan, para anggota legislatif tersebut mewakili lebih dari 500 ribu masyarakat yang telah menggunakan hak suaranya pada pemilihan umum 2009 lalu.

TRENGGALEK SIAGAKAN ALAT BERAT DI JALUR MUDIK RAWAN LONGSOR

                                           
Trenggalek, 31/7 - Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur serta pemerintah daerah setempat menyiagakan sejumlah alat berat untuk mengantisipasi tanah longsor di jalur utama mudik selama lebaran.
     Kapolres Trenggalek, AKBP Denny Setya Nugraha Nasution, Kamis mengatakan, jalur mudik yang paling rawan longsor berada di Jalan Raya Trenggalek-Ponorogo serta Trenggalek-Munjungan, mengingat di kawasan tersebut dikelilingi oleh tebing dan jurang. 
     "Beberapa waktu yang lalu kami sudah mengumpulkan instansi terkait untuk mengecek kesiapan mereka, termasuk alat berat yang akan disiagakan," katanya.
     Dalam kesempatan itu dinas pekerjaan umum binamarga dan pengairan (PUBMP)menyatakan kesediaannya untuk mengawal musim mudik dan balik lebaran.  
     Menurutnya, Dinas PUBMP Pemkab Trenggalek bakal menyiagakan sejumlah alat berat beserta operator hingga musim arus balik.
     "Koordinasi ini sudah jauh hari kami persiapkan, mengingat Trenggalek ini memiliki kasus kerawanan yang berbeda dengan daerah lain, sehingga jangan sampai pada saat dibutuhkan mereka justru libur semuanya," jelasnya.
     Disisi lain Denny juga mengimbau, para pengguna lalu-lintas untuk berhati-hati ketika melintasi jalur rawan longsor, terutam pada saat turun hujan. 
     Sementara itu, disinggung mengenai daerah rawan kecelakaan lalu-lintas (blackspot), ia menjelaskan, jalur tersebut berada di sepanjang jalan raya Trenggalek-Tulungagung. Kerawanan itu muncul karena jalur tersebut memiliki karakteristik lurus dan beraspal mulus.
     "Sehingga para pengguna jalan biasanya cenderung memacu kendaraanya lebih kencang, berbeda kalau di berada di jalan yaang berkelok-kelok justru akan lebih berhati-hati.
     AKBP Denny Setya Nugraha Nasution ini menambahkan, selama arus mudik dan balik lebaran, pihaknya juga menyiagakan 200 anggota polisi  serta puluhan anggotra TNI, dinas perhubungan dan dinas kesehatan yang disebar di enam titik pos pengamanan. 
     "Pos pengamanan tersebut terdiri berada di Alga Plaza Trenggalek, Terminal Surodakan, Durenan, kemudian pos masjid bintang di Ngetal serta dua pos taktis di wilayah Prigi dan Panggul,"  katanya.   
     Lanjut kapolres, operasi bersandi Ketupat Semeru tersebut dilaksanakan selama 16 hari mulai 2 hingga 17 Agustus, sedangkan untuk mengecek kesiapan seluruh komponen yang terlibat, pagi ini dilakukan gelar pasukan di pendopo Kabupaten Trenggalek.
     "Kabupaten Trenggalek merupakan salah daerah tujuan mudik lebaran dari sejumlah kota besar di Indonesia, sehingga perlu mendapat pengamanan ketat dari kepolisian," pungkasnya.
REKANAN PEMKAB TRENGGALEK DIVONIS 1,7 TAHUN PENJARA

REKANAN PEMKAB TRENGGALEK DIVONIS 1,7 TAHUN PENJARA


     Trenggalek, 01/8 - Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya, Jawa Timur mennjatuhkan hukuman 1,7 tahun penjara terhadap Koestoer, rekanan pembangunan pabrik es Tirta Rahayu milik Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Pemkab Trenggalek.

     Juru bicara Kejaksaan Negeri (Kejari) Trenggalek, Indi Premadasa, Kamis mengatakan, terdakwa terbukti memberikan suap atau gratifikasi kepada Direktur PDAU Trenggalek, Gatot Purwanto senilai Rp580 juta.

     "Selain hukuman badan, pengadilan tipikor juga menjatuhkan vonis denda terhadap Koestoer Rp50 juta subsidair satu bulan kurungan penjara," katanya.

     Dalam kasus ini mejelis hakim menyatakan, terdakwa melanggar pasal 5 ayat 1 huruf b tentang pemberian gratifikasi kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau penyelenggara negara.

     Dijelaskan, putusan tersebut lebih ringan dibanding tuntutan jaksa penuntut umum, bahkan pasal korupsi yang didakwakan jaksa justru dinyatakan tidak terbukti.

     "Kalau dibilang kecewa pasti kecewa, tapi mau bagaimana lagi, pengadilan memiliki kewenangan untuk menilai dan memutuskan perkara, namun kami masih memiliki celah untuk mengajukan upaya banding," ujarnya.

     Pihaknya mengaku kemungkinan besar akan mengajukan upaya banding, karena sesuai dengan hasi audit Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur proses pembangunan pabrik es yang berada di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek itu menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar Rp1,178 miliar.

     Lanjut Indi, dalam perkara ini Kostoer berperan sebagai pelaksana lapangan dari pembangunan pabrik es, sedangkan direktur utama perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut, Totok Iswahyudi hingga kini masih dinyatakan buron (DPO).

     Sebelumnya, Direktur Utama PDAU Trenggalek, Gatot Puwanto telah dovonis enam tahun penjara oleh Mahkamah Agung melalui putusan kasasi.

     Kasus korupsi pabrik es ini sebelumnya disidik oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur setelah audit BPKB menemukan kerugian negara senilai Rp 1,178  miliar. Disamping itu di temukan beberapa kejanggalan mulai dari pembengkkan biaya pembangunan dari Rp2,270 milliar menjadi Rp5,281 milliar.

     Meskipun belum ada kejelasan penambahan dana dalam APBD proyek sudah dikerjakan. Selain itu pembangunan barik es yang direncanakan tuntas pada 2009, tetapi di lapangan baru selesai Desember 2011. 

POLISI TRENGGALEK TEMBAK PELAKU CURANMOR

     Trenggalek, 31/7  - Tim Buru Sergap (Buser) Polres Trenggalek, Jawa Timur, Rabu menembak  seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

     Kapolres Trenggalek, AKBP Denny Setya Nugraha Nasution mengatakan, pelaku yang diidentifikasi bernama Rio, warga Desa Pakis Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi tersebut terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas petugas karena berusaha kabur saat hendak ditangkap.

     "Kami tembak kaki sebelah kanan. Pelaku ini kemungkinan besar adalah jaringan antar kota yang kebetulan disebar di wilayah Trenggalek untuk menjalankan aksinya," katanya.

     Indikasi itu muncul karena dari tangan tersangka, polisi  menemukan sebuah tas yang berisi 20 STNK sepeda motor, puluhan kunci sepeda motor, kunci T, uang tunai serta satu unit motor hasil curian.

     "Bisa jadi dia adalah residivis yang sudah beberapa kali keluar masuk penjara, terbukti di kaki kirinya ada bekas luka tembak, tapi untuk lebih jelasnya kami akan lakukan pendalaman " ujarnya.

     Dijelaskan, penangkapan pelaku curanmor tersebut berawal dari laporan kejadian pencurian sepeda motor Honda Vario Nomor Polisi AG 9792 ZO di wilayah Kecamatan Durenan.

     Polisi langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menemukan sepeda motor tersebut di salah satu pekarangan di Desa Kedunglurah Kecamatan Pogalan.

     "Namun pada saat kami temukan itu si tersangka tidak ada ditempat, kemudian kami sanggong hingga akhirnya pelaku muncul untuk mengambil barang curiannya itu," imbuh Denny.

     Namun saat hendak di sergap, pelaku langsung berusaha kabur , sehingga tim buser langsung memuntahkan timah panas ke kaki kanan pelaku.

     AKBP Denny menambahkan pihaknya bakal mengembangkan kasus tersebut, termasuk mengusut keberadaan puluhan STNK yang disita dari tangan pelaku.

     "Selain tersangka Rio, polisi juga menangkap  seseorang, tapi saat ini masih kita lakukan penyelidikan apakah ada kaitannya dengan kasus ini atau tidak, tapi kemungkinan besar ada, karena kami menemukan tiga lembar STNK di sakunya," kata Denny.

     Disinggung mengenai maraknya kasus curanmor selama beberapa pekan terakhir ini, kapolres mengaku telah membentuk tim khusus untuk melakukan pengungkapan dan memburu para pelaku.

     Dikatakan, mendekati Hari Raya Idul Fitri biasanya para pelaku pencurian kendaraan bermotor gencar melakukan aksi. Ia berharap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan terhadap kendaraannya masing-masing.

      "Jangan sembarangan kalau memarkir kendaraan, pastikan aman dan terkunci dengan benar. Keamanan adalah tugas kita bersama," pungkasnya.