PDI PERJUANGAN TRENGGALEK TUNJUK PENGGANTI PELAKSANA KETUA DPRD
SWASTANISASI HOTEL DAN PANTAI PRIGI TUNGGU PERDA
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Trenggalek, Joko Irianto, Sabtu mengatakan, peraturan daerah tersebut bakal menjadi landasan hukum bagi pemerintah untuk melakukan langkah penyelamatan wisata laut tersebut.
"Dalam ranperda tersebut dijelaskan secara detil mengenai sistem pengelolaan maupun oleh pihak ketiga maupun pembagian hasil dari retribusi wisata yang dihasilkan," katanya.
Namun saat didesak mengenai rincian ranperda itu, Joko mengaku tidak menguasai banyak, dengan alasan jabatannya masih baru berjalan beberapa bulan.
"Terus teran saya belum membaca seraca detil mengenai isi dari ranperda itu, tapi dari keterangan para staf beriri tentang banyak hal seperti yang telah saya sampaikan tadi," ujarnya.
Joko menambahkan, langkah penyelamatan terhadap kedua obyek wisata itu perlu segera dilakukan, pasalnya jumlah kunjungan wisata cenderung menurun dan kalah pamor dibanding pantai yang lain.
"Kalau dibanding pantai pasir putih Karanggongso sangat berbeda jauh, di sana itu setiap akhir pekan Sabtu dan Minggu selalu ramai pengunjung, bahkan terkadang parkirnya sampai tidak muat," katanya.
Rencana swastanisasi pengelolaan pantai selatan ini telah digulirkan sejak tahun 2012 yang lalu, dalam prosesnya sempat terjadi tarik ulur karena kalangan DPRD enggan melakukan pembahasan. Keengganan itu dipicu belum adanya rincian sistem pengelolaan dan bagi hasil dari pihak eksekutif.
Pemerintah sebelumnya juga sempat merilis, dari tujuh aset wisata yang dikelola hanya pantai Karanggongso yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PAD sektor wisata.
Sedangkan Hotel Prigi rata-rata mengalami devisit atau kerugian Rp200 juta pertahun, sementara itu Pantai Prigi mengalami kerugian Rp6 juta/tahun.
Dari pantauan, tingkat kunjungan wisata di pantai Prigi sangat minim, area parkir yang ada di sebelah utara paantai tampak lengang.
Salah satu pengunjung pantai, Priyono mengatakan, kondisi pantai prigi saat ini sangat tidak nyaman, suasana lingkungannya terasa panas dan gersang.
"Selain itu akses masuk menuju lokasi ini juga rusak, belum lagi tentang kebersihannya. Kalau hal-hal seperti ini tidak diperhatikan tentunya kami sebagai pengunjung akan kecewa, karena tidak seindah dulu lagi," ujarnya.
Priyo menambakan, kondisi kumuh juga terkesan dari tenda-tenda para pedagang makanan yang ada di sekitar pantai. Kata dia, pemerintah seharusnya lebih jeli dan memperhatikan kondisi tersebut.
"Hal ini jauh sekali dengan kondisi yang ada di pantai Karanggongso, disana wisatawan lebih nyaman," imbunya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
NELAYAN PRIGI GELAR LARUNG SEMBONYO
Kegiatan yang dihadiri ribuan masyarakat Trenggalek itu diawali dengan kirab tumpeng agung dari Kantor Desa Tasikmadu hingga tempat pelelangan ikan (TPI) Prigi dan dilanjutkan dengan rangkaian acara seremonial.
"Ini adalah upacara adat yang digelar setiap tahun sejak dahulu kala, bahkan sebelum kemerdekaan, kegiatan ini sudah dilakukan," kata Kepala Desa tasikmadu, Riyono.
Menurutnya, tradisi sedekah laut tersebut, hingga kini tetap dilestarikan oleh nelayan sekitar maupun pemerintah daerah, sehingga menjadi salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Trenggalek.
Setelah melakukan serangkaian acara seremonial, tumpeng raksasa serta sejumlah sesaji dilarung ke tengah laut dengan ditarik oleh kapal nelayan.
Kepala Bidang Promosi dan Budaya, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Trenggalek, Suparlan menjelaskan, tradisi larung sembonyo tersebut berawal dari kisah cikal bakal pembukaan perkampungan pada jaman kerajaan Mataram Hindu.
"Kala itu yang raja Mataram memerintahkan Yudho Negoro untuk memebuka hutan di kawasan Watulimo untuk dijadikan permukiman," katanya.
Namun, konon pembukaan lahan permukiman tersebut menuai kendala, untuk bisa membuka perkampungan baru, Yudho Negoro diberi syarat oleh penunggu kawasan prigi yakni harus mengawini Ratu Tengahan.
Selain itu, setiap tahun harus digelar acara langen tayub 40 hari 40 malam, jaranan serta wayang kulit. Seiring berjalannya waktu masyarakt pesisir selatan Trenggalek ini merepresentasikan persyaratan itu dengan memberikan sedekah laut.
"Ini memang bukan sejarah, namun adalah cerita babat tanah Prigi dan sekitarnya, kemudian untuk saat ini, para nelayan memaknai acara larung sembonyo tersebut sebagai bentuk rasa syukur kepada tuhan atas melimpahnya hasil laut," ujarnya.
Sementara itu, BUpati Trenggalek, Mulyadi Wr mengatakan, Kedepan Pemkab Trenggalek akan terus berupaya melestarikan upacara adat itu dan menjadikannya sebagai salah satu aset wisata budaya.
"Kami berharap seluruh komponen masyarakat terutama warga yang ada di sekitar Kecamatan Watulimo untuk ikut serta melestarikan, kami akan memberikan bantuan anggaran demi kelancaran acara," katanya.
Mulyadi menambahkan, apabila upacara larung sembonyo tersebut dikemas lebih meriah dan bagus, maka tidak menutup kemungkinan akan mendatangkan sejumlah wisatawan lokal maupun mancanegara.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
PEMKAB TRENGGALEK TUNDA IJIN MINIMARKET KANTOR POS
Kepala KPPM Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono, Jumat mengatakan, penundaan ijin itu dilakukan hingga pemberlakuan perubahan atas peraturan daerah (perda) tentang penataan pasar modern dan perlindungan pasar tradisional.
"Saat ini perdanya sedang diproses, kalau tidak salah tinggal menunggu persetujuan gubernur. Nanti kalau sudah diundangkan baru akan kami proses ijinnya," katanya.
Sebelum terbitnya ijin operasional, pihak kantor pos dilarang keras untuk membuka bisnis minimarket yang berafiliasi dengan Indimaret tersebut.
"Apabila, nekat beroperasi, Pemkab Trenggalek melalui Satpol PP sebagai penegak perda akan bertindak tegas dengan menutup paksa," ujarnya.
Menurutnya, permohonan ijin Post Shop itu telah diajukan ke KPPM sejak beberapa bulan yang lalu, namun hal itu tidak menjamin PT Pos Indonesia bakal mendapatkan ijin, karena harus sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
"Termasuk lokasinya apakah memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan dalam peraturan daerah, kalau tidak sesuai ya tidak diijinkan,makanya nanti akan kami lihat," imbuh Triadi.
Sementara itu, informasi dari internal kantor Pos Trenggalek, operasional minimarket itu hanya tinggal menunggu ijin dari pemerintah setempat.
"Kalau, untuk perlengkapan didalam toko sudah sebetulnya sudah siap, begitu ijin keluar siap beroperasi," katanya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
ANGGARAN BELANJA LANGSUNG TRENGGALEK NAIK Rp51 M
Bupati Trenggalek, Mulyadi Wr, mengatakan peningkatan jumlah anggaran langsung itu dilakukan untuk mempercepat pembangunan sejumlah infrastruktur yang mengalami kerusakan.
"Utamanya adalah jalan, seperti diketahui bersama, jalan-jalan di Trenggalek banyak sekali yang rusak, makanya pemerintah berupaya keras untuk melakukan perbaikan," katanya.
Menurutnya, dengan peningkatan anggaran tersebut diharapkan tahun ini sebagian besar kerusakan jalan dapat teratasi.
"Dengan begitu akses ekonomi masyarakat akan lebih lancar, karena apabila infrastruktur jalan rusak, dampaknya cukup besar bagi masyarakat," ujarnya.
Mulyadi menambahkan, dalam kurun waktu dua tahun kedepan pihaknya akan memberikan alokasi anggaran yang cukup untuk sektor infrastruktur.
"Ini sudah menjadi komitmen saya, terus terang saya ingin, ketika masa jabatan selesai infrastruktur, baik jalan dan jembatan dalam kondisi baik. Ini bukan untuk kepenyingan politis, tapi benar-benar untuk rakyat" katanya.
Namun disisi lain peningakatan anggaran tidak hanya terjadi pada belanja pembangunan. Pada belanja tidak langsung, tepatnya pos anggaran belanja pegawai juga mengalami peningkatan, bahkan jumlahnya mencapai Rp189 miliar, dari semula Rp565 miliar menjadi Rp754 miliar.
Kondisi serupa juga terjadi pada anggaran belanja hibah, pos rawan penyimpangan ini naik dari semula Rp14 miliar menjadi Rp19 miliar atau meningkat Rp4,8 miliar.
Perubahan APBD Trenggalek 2013 tersebut telah disahkan melalui rapat paripurna dua hari yang lalu. Kini APBD Itu tinggal menunggu evaluasi dari Gubernur Jawa Timur.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
ULP TRENGGALEK AKUI ADA HUMAN ERROR LELANG
Kepala ULP Trenggalek, Umbar Pramadi mengatakan, kesalahan itu terjadi saat proses pengumuman pemenang lelang di situs resmi LPSE Trenggalek. Menurutnya hal itu terjadi karena jumlah lelang proyek yang ditangani cukup banyak.
"Sedangkan jumlah personil yang menangani ULP hanya sedikit, hal ini sangat mungkin terjadi kesalahan," ujarnya.
Lanjut Umbar, pengumuan yang seharusnya menyatakan salah satu penawar sebagai pememangnya, justru sakah dan menyatakan bahwa proyek senilai Rp550 juta itu gagak tender.
Pihaknya mengklaim, untuk proses telah dilakukan sebagaimana mestinya, termasuk meneliti penawaran dari dokumen para kontraktor.
Sebelumnya, proyek DAM Dawuhan di Desa Dawuhan Kecamatan Trenggalek dibidik oleh kepolisian setempat, karena diduga terjadi penyelewengan.
Pekerjaan fisik yang telah dinyatakan gagal tender itu, tiba-tiba telah dikerjakan oleh salah satu kontraktor asal Blitar.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
ANTISIPASI PENYELEWENGAN, BUPATI TRENGGALEK SIDAK PROYEK
Bupati memeriksa kualitas besi (foto - Humas Pemkab) |
BUPATI TRENGGALEK SALAHKAN KONSULTAN PERENCANA PEMBANGUNAN PAVILIUN
"Kalau perencanannya benar tidak mungkin (melengkung) seperti sekarang. Saya baru kali ini tahu ada kuda - kuda jaraknya enam meter, tidak boleh itu, aturan manapun tidak boleh" katanya, Rabu.
Menurutnya, jarak pemasangan kuda-kuda bangunan maksimal empat meter, sehingga mampu menyangga seluruh beban atap gedung.
Meskipun tidak menangani langsung proses perencanaan gedung paviliun, namun bupati cukup yakin terhadap pendapatnya, karena sebelum menjadi kepala daerah, ia sering menangani bangunan gedung.
"Saya dulu lama di dinas pekerjaan umum, jadi kalau permasalahan yang semacam ini sudah bisa ditebak, dimana kesalahannya," ujarnya.
Menurutnya, perencanaan merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembangunan. Apabila proses perencanaan tidak memenuhi standar maka hampir dipastikan hasil pekerjaan akan menuai berbagai masalah.
Untuk itu, pihaknya meminta unit layanan pengadaan (ULP) untuk lebih selektif dalam menunjuk konsultan perencana dan tidak sembarangan.
"Jangan asal tunjuk, konsultan itu bisa dilihat 'trackrecord-nya', sudah berapa proyek yang ditangani, jenisnya apa saja dan lain sebagainya, artinya semua bisa dilihat" imbuhnya.
Bupati meninta, pemilihan konsultan, benar-benar didasarkan pada kualitas serta pengalaman yang pernah ditangani, sehingga hasil perencanaan tidak merugikan negara.
Terkait dengan pembongkaran atap bangunan rumah sakit Dr Soedomo Trenggalek,Mulyadi mengaku saat ini sedang dilakukan perbaikan dengan menambah jumlah kuda-kuda.
Sebelumnya, proyek pembangunan, gedung rawat inap paviliun RSUD Dr Soedomo Trenggalek senilai Rp6 miliar bermasalah, atap gedung yang baru dibangun akhir 2012 lalu itu melengkung.
Akibatnya, seluruh atap bangunan nyaris ambruk dan terpaksa diturunkan oleh rekanan yang mengerjakan.
Persoalan pembangunan fasilitas rumah sakit itu menjadi sorotan kalangan legislatif, bahkan kejaksaan setempat mulai melakukan pengimpulan bahan dan keterangan guna menyelidiki ada dugaan korupsi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
POLISI SELIDIKI PENYELEWENGAN PEMBANGUNAN DAM TRENGGALEK
Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh mengatakan, Tim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) mulai turun tangan dengan mengumpulkan data serta keterangan sejumlah pihak yang terkait pembangunan dam tersebut.
"Informasi yang kami terima, paket proyek DAM tersebut oleh ULP (unit layanan pengadaan) telah dinyatakan gagal tender," katanya.
Namun, paket pekerjaan pascabencana tersebut tiba-tiba dikerjakan oleh salah satu kontraktor asal Blitar. Sehingga kami patut mencurigai ada yang tidak beres.
Siti menambahkan, apabila bukti-bukkti serta keterangan dilapangan mengarah pada tindak pidana korupsi, penyidik akan segera meningkatkan kasusnya menjadi penyelidikan maupun penyidikan.
Proyek yang berada di bawah kewengan Dinas Pekerjaan Umum Binamarga dan Pengairan Kabupaten Trenggalek tersebut hingga kini tetap dikerjakan oleh rekanan yang diklaim memenangkan lelang.
"Informasinya, rekan-rekan tipikor telah memintai keterangan dari ULP maupun dinas pekerjaan umum," imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PUBMP Kabupaten Trenggalek, Yoso Mihardi mengaku tidak mengetahui adanya dugaan penyimpangan tersebut.
Menurutnya, dinasnya menyerahkan seluruh proses lelang kepada unit layanan pengadaan, sehingga pihaknya tinggal melaksanakan hasil tender tersebut.
"Kami tinggal menerima siapa yang memenangkan lelang proyek tersebut, selanjutnya ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur," katanya.
Sementara itu, Kabag Pembangunan Sekretariat Daerah Trenggalek, yang menangani ULP, Umbar Pramadi mengaku, proyek DAM itu telah melalui proses lelang dan sesuai dengan ketentuan yang berlalu.
Terkait keterangan di website LPSE Trenggalek yang menyatakan paket pekerjaan itu gagal tender, hanya kesalahan pencantuman.
"Itu ada kesalahan pencantuman keterangan saja, yang jelas proyek itu sudah ditenderkan dan ada pemenangnya," tandasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
BUPATI TRENGGALEK SAMBUT BAIK PENELITIAN APBD
Disela-sela acara konsultasi publik "Public Expenditure and Revenue Analysis (Pera)", di Gedung Balai Benih Ikan Trenggalek, Mulyadi mengatakan, hasil analisa APBD tersebut bakal dipakai sebagai masukan serta penyemangat kinerja seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada dibawahnya.
"Kami memang ingin anggaran yang dialokasikan dalam APBD tersebut memberi manfaat yang besar kepada rakyat, makanya ketika AIPD ingin mengadakan penelitian langsung kami inginkan," katanya.
Menurutnya, apapun hasil yang direkomendasikan tim peneliti akan menjadi salah satu perhatian pemerintah kabupaten Trenggalek dalam merumuskan APBD tahun depan.
Mulyadi mengakui, tidak semua SKPD di bawahnya memiliki kinerja maupun penganggaran yang bagus, sehingga pihaknya sangat terbuka terhadap kritik maupun masukan yang diberikan oleh pihak luar, terutama para akademisi.
Sementara itu, dalam konsultasi publik yang dihadiri sejumlah kepala dinas, bapeda serta perwakilan AIPD tersebut, tim peneliti dari Bakti Unair memaparkan hasil penelitiannya terhadap APBD Trenggalek tahun 2009-2011.
Dalam penjelasannya, salah satu peneliti Unair, Wasilaturrahma mengatakan, penganggaran di sejumlah SKPD memiliki kelebihan dan kekurangan, baik dalam bidang infrastruktur, kesehatan maupun pendidikan.
"Sebagai contoh, besarnya alokasi anggaran di dinas pendidikan mulai berdampak terhadap kemajuan pendidikan di Trenggalek, tapi ada beberapa poin yang harus ditingkatkan, seperti angka melek huruf yang masih diatas rata-rata Provinsi Jawa Timur," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, perwakilan AIPD di Trenggalek, Puji Handi menjelaskan, penelitian APBD tersebut diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah, untuk memperbaiki sejumlah pos anggaran yang dinilai tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
Pihaknya menambahkan, kabupaten Trenggalek adalah salah satu daerah yang perlu mendapat dorongan dari berbagai pihak agar anggaran APBD-nya lebih pro rakyat.
"Bukan rahasia umum, di Trenggalek ini jumlah anggaran untuk pegawainya lebih tinggi dibanding belanja lain, termasuk pendidikan, infrastruktur maupun kesehatan," pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
SEKTOR PERDAGANGAN DOMINASI INVESTASI DI TRENGGALEK
Kepala Kantor Perijinan dan Penanaman Modal (KPPM) Kabupaten Trenggalek Stefanus Triadi, Selasa mengatakan, khusus untuk investasi sektor perdagangan selalu ada dalam setiap bulan.
"Sedangkan untuk telekomunikasi ini hampir seluruhnya berupa pendirian tower untuk telepon selular, nilainya selalu tinggi dan jumlahnya mencapai miliaran," katanya.
Menurutnya, Trenggalek merupakan salah satu market baru yang dinilai prospektif oleh para investor, baik dari dalam maupun luar kota. Hal ini terbukti dari menjamurnya bisnis pertokoan di tingkat kecamatan.
"Pasar yang dilirik tidak hanya wilayah kota saja, tapi kecamatan-kecamatan seperti Karangan, Durenan, Pogalan, Panggul dan beberapa kecamatan yang lain," ujarnya.
Triadi menambahkan, selain perdagangan, sejumlah sektor lain yang mulai masuk ke wilayah Trenggalek antara lain, wahana hiburan serta perhotelan, Ia mencontohkan, di wilayah kota kini berdiri dua wahan rekreasi "waterpark".
Keberadaan investasi baru tersebut mendapat dampak terhadap perkembangan daerah yang ada di sekitarnya, terutama ekonomi mikro serta penyerapan tenaga kerja.
Dari data di KPPM Trenggalek, jumlah investasi yang masuk selama kurun waktu delapan bulan terakhir (Januari-Agustus) mencapai lebih dari Rp100 miliar.
Rinciannya, Januari Rp8,75 miliar, Februari Rp9,7 miliar, Maret Rp19,5 miliar, April Rp8,52 miliar, Mei Rp7,46 miliar, Juni Rp6,5 miliar, Juli Rp34,8 miliar dan Agustus Rp5,04 miliar.
"Dari total investasi tersebut diprediksi mampu menyerap sekitar 1.528 tenaga kerja baru, dengan jumlah usaha yang masuk sebanyak 526 unit," imbuh Triadi.
Nilai kucuran investasi tahun ini nyaris stagnan dibanding dengan periode yang sama (Januari-Agustus) pada tahun 2012 lalu, yang berkisar Rp100 miliar.
Guna mendongkrak iklim investasi di Kabupaten Trenggalek, pihaknya terus berupaya dengan berbagai macam cara, termamsuk memberikan pelayanan perijinan yang prima.
"Sesuai dengan prinsip dari kantor perijinan dan penananaman modal, kami memberikan pelayanan yang mudah, cepat, transparan dan pasti," katanya.
Selain itu KPPM juga mengratiskan sejumlah jenis perijinan, antara lain ijin prinsip, ijin lokasi, ijin usaha perdagangan (SIUP), tan da daftar perusahaan, tanda daftar industri serta sejumlah perjinan yang lain, dengan jumlah perijinan yang digratiskan mencapai 15 item.
"Kemudian untuk meningkatkan investasi, kami juga memberikan kepastian hukum serta keamanan. Kepastian hukum terwujud melalui regulasi perundang-undangan yang jelas," ujar Triadi.
Sedangkan untuk meredam gejolak masyarakat yang dimungkinkan muncul pada saat investasi mulai masuk, pihaknya berupaya keras dengan menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat serta memberikan pemahaman jelas yang transparan.
"Tidak lupa juga kami selalu menekankan kepada para investor agar tidak melupakan masyarakat yang ada di sekitar unit usahanya, dengan cara direkrut menjadi karyawan maupun memberikan alokasi CSR," tandasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
KADES KARANGTURI : PEMKAB LAMBAN TANGANI PASCABENCANA
EMPAT CALON HAJI TRENGGALEK BATAL BERANGKAT
WARGA TRENGGALEK KONSUMSI AIR KERUH
Salah satu warga, Wiji, sabtu mengatakan, penggunaan air seadanya tersebut dilakukan karena sumur-sumur di lingkungan sekitarnya telah mengering.
"Yang masih ada airnya hanya di sini ini. Awalnya jernih, tapi kalau sudah beberapa kali ditimba langsung keruh, karena airnya hampir habis. Kalau mau digunakan didiamkan dulu," katanya.
Meski kondisinya kotor, sumur yang berada dua kilometer dari perkampungan tersebut tetap menjadi andalan warga. Tidak kurang 60 kepala keluarga setiap hari mengantre di sumur itu guna mendapatkan air.
"Kondisi semacam ini rutin terjadi setiap tahun, hanya saja untuk tahun ini agak mundur, kalau biasanya bulan Juni itu sudah kering, ini baru mulai kering bulan Juli," jelasnya.
Wiji menambahkan, krisis air yang terjadi dua bulan terakhir mulai mengganggu aktifitas sehari-hari. Air yang biasanya dialirkan melalui pipa, kini mati total.
"Setiap hari harus bolak-balik mengambil air di sumur, kalau tidak begitu ya tidak bisa masak maupun mandi," ujarnya.
Hal senada juga dikatakan warga yang lain, Indah. Akibat kekeringan itu, ia terpaksa berhemat air, dengan melakukan aktifitas mencuci dua hari sekali. Selain itu juga haru mengurangi volume air yanh digunakan.
"Kalau untuk mandi masih bisa dua kali sehari, tapi ya itu air yang digunakan juga cukup sedikit, paling sekitar setengah bak. Kalau tidak begitu tidak cukup" paparnya.
Indah mengaku, hingga kini Pemerintah Kabupaten Trenggalek maupun dinas terkait belum memberikan bantuan air bersih. Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan.
"Sebetulnya yang kami inginkan tidak banyak, hanya air, kemudian bantuan jeriken dan kalau bisa di sini diberi tandon air," ujarnya.
Karena pada tahun-tahun sebelumnya pengiriman bantuan air bersih dari pemerintah hanya diperuntukan bagi warga yang ada di pinggir jalan raya.
"Sedangkan untuk warga yang rumahnya agak masuk ke dalam sudah tidak kebagian lagi, padahal semua butuh air bersih," tandasnya.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan klaim Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Joko Rusianto, yang mengaku siap memberikan bantuan air bersih.
Bahkan Joko menyatakan, pemerintah desa cukup menelepon BPBD maka air langsung dikirimkan ke lokasi yang mengalami krisis air, sedangkan surat permohonan bisa menyusul kemudian hari.
"Prosedur yang kami gunakan sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Kami sudah berkoordinasi dengan PDAM," ujarnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
POLISI TRENGGALEK UNGKAP PEMBUNUHAN DI GUNUNG KUNCUNG SUKORAME
Kapolres Trenggalek, AKBP Denny Setya Nugraha Nasution, Sabtu mengatakan, korban atas nama Sukaji (50), warga Desa Ngulan Kulon Kecamatan Pogalan yang mayatnya ditemukan berada di dasar jurang tersebut ternyata dibunuh oleh selingkuhannya sendiri.
"Kami berhasil melakukan pengungkapan sekitar dua jam setelah olah TKP (tempat kejadian perkara), tersangka yang kami amakan adalah Sujiati (46) dan Martono (38) keduanya warga Desa Sukoreme ," katanya.
Menurutnya, pengungkapan pembunuhan itu berhasil setelah polisi melakukan penelusuran pesan pendek (SMS) yang ada di "handphone" korban.
"Dalam SMS itu ada inisial AT, ternyata itu adalah Sujiati, awalnya tidak mau mengakui, bahkan saat reka ulang tadi sempat beralibi, tapi setelah kami periksa mengaku juga," ujarnya.
Dijelaskan kapolres, kronologis kejadian tersebut berawal dari pertemuan antara tersangka Sujiati enggan korban di lereng gunung Kuncung, saat itulah korban mencoba memegang tangan pelaku.
"Namun pelaku merasa risih dan akhirnya mengibaskan tangan Sukaji, tidak disangka ulahnya itu menyebabkan korban tersungkur dan jatuh ke dasar jurang sedalam 30 meter," ujarnya.
Saat itu, korban yang mengalami luka masih hidup, bahkan bisa berdiri di dasar jurang. Beberapa saat kemudian datang pelaku lain, Martono yang menghampiri Sujiati.
"Kepada Martono, Sumariyati mengaku telah digoda oleh korban. Kemudian Tono turun ke jurang untuk menghampiri korban," jelasnya.
Kapolres menambahkan, di dasar jurang itulah terjadi percecokkan dan akhirnya pelaku menyikut dada korban hingga tersungkur. Mengetahui Sukaji roboh, Tono langsung bergegas naik dari jurang dan menghampiri Sujiati.
"Selanjutnya Tono pergi, sedangkan si perempuan turun ke dasar jurang dan menyerat tubuh korban hingga lima meter. Kemudian ia memindah sepeda motor pelaku sekitar 100 meter dan pulang," paparnya.
Lanjut Denny, pelaku perempuan berpura-pura ketela pohonnya ketinggalan di kebun dan mengajak suaminya, Sopingi untuk mengambilnya. Sesampai di TKP, pelaku meminta suaminya turun ke jurang untuk mencari tali untuk ketela.
"Padahal itu hanya setingan pelaku agar mengetahui ada mayat korban, dan memang benar Si Sopingi mengetahui, kemudian dilaporkan ke perangkat desa," katanya.
Akibat perbuatannya, polisi menjerat kedua pelaku dengan Pasal 351 ayat 1 KUHP, yakni penganiayaan yang mengakibatkan matinya seseorang, dengan ancaman tujuh tahun penjara.
"Kami juga masih mendalami apakah antara kedua pelaku ini terlibat cinta segitiga," ujarnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
POLISI TRENGGALEK SELIDIKI PENEMUAN MAYAT
Kapolsek Gandusari, AKP M Yasir, Jumat mengatakan, korban yang diidentifikasi bernama Sukaji (50) warga Desa Ngulan Kulon Kecamatan Pogalan tersebut ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa sekitar pukul 17.00 WIB oleh warga setempat.
"Untuk memastikan apakah korban pembunuhan atau bukan, tim dari Polsek Gandusari masih melakukan proses penyelidikan," katanya.
Menurutnya, saat ini mayat korban dibawa ke RSUD Dr Soedomo Trenggalek guna dilakukan "visum at repertum".
Yasir menambahkan, dari olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sejumlah barang bukti, antara lain sepeda motor Viar bernomor polisi AG 2286 YH, kunci kontak serta sebuah HP Nokia.
"Seluruh barang bukti tersebut kami amankan, anggota akan melakukan penelitian terhadap barang yang ditemukan itu, untuk mengungkap latar belakang kematian korban," katanya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
DPRD TRENGGALEK SEGERA PAW PUGUH PURNOMO
Plt Ketua DPRD Trenggalek, Samsul Anam, Jumat mengatakan, kepastian itu setelah pihaknya menerima surat keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur nomor 171.406/379/011/2013 tantang pemberhentian dan pengangkatan pengganti antar waktu anggota DPRD Trenggalek.
"Kami menerima tembusannya kemarin lusa, dengan adanya SK ini tidak ada lagi alasan untuk menunda proses PAW," katanya.
Menindaklanjuti SK tersebut, rencananya unsur pimpinan dewan akan melakukan rapat koordinasi dan segera merumuskan penentuan waktu rapat paripurna PAW bersama badan musyawarah (bamus).
Pimpinan dewan menargetkan, pelantikan pengganti, Puguh Purnomo tersebut paling lambat dilaksanakan akhir September mendatang.
"Semuanya sudah lengkap dan jelas serta ada dasar hukumnya, makanya kami akan melakukan rapat bersama bamus," ujarnya.
Lanjut Samsul Anam, calon yang bakal menggantikan posisi Puguh di kursi legislatif adalah Sumaryati, yang pada Pemilu 2009 lalu ikut berkompetisi dengan menjadi caleg PKPI.
Sementara itu disinggung mengenai gugatan yang diajukan pihak Puguh Purnomo ke Pengadilan Negeri Trenggalek, pimpinan DPRD menyatakan tidak gentar.
"Dalam gugatan tersebut pimpinan DPRD juga ikut menjadi tergugat, tapi kami tidak masalah, karena semuanya sudah sesuai dengan prosedur," imbuh Samsul.
Pihaknya optimistis akan menang dan dinyatakan tidak bersalah oleh majelis hakim. Seluruh kebijakan yang diambil terkait proses PAW telah sesuai dengan ketentuan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
KARYA KONTRIBUTOR KBR68H BERJAYA DI AJI KEDIRI AWARD
TRANSPARANSI ANGGARAN PUBLIK KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR MINIM
KOMISI III DPRD TRENGGALEK PANGGIL DIREKTUR RSUD DR SOEDOMO
POLISI BIDIK DIREKTUR RSUD TRENGGALEK
PENYERAPAN APBD TRENGGALEK RENDAH
Kepala Bagian Pembangunan Setda Trenggalek, Umbar Pramadi, Rabu mengatakan, rendahnya penyerapan anggaran itu sebagian besar terjadi pada dinas-dinas yang melaksanakan proyek pembangunan fisik.
Sesuai hasil evaluasi, SKPD (satuan kerja perangkat daerah) yang paling sedikit penyerapannya adalah dinas bina marga dan pengairan serta dinas permukiman dan kebersihan (perkimsih)," katanya.
Penyerapan anggaran di dinas binamarga dan pengairan tercatat masih 10,13 persen, sedangkan dinas perkimsih hanya 8,97 persen. Kedua dinas tersebut berada pada level paling bawah atau kategori D.
Sementara itu SKPD dengan angka peyerapan anggaran daerah yang masuk kategori C (22-35 persen) tercatat sebanyak 10 lembaga. Beberapa diantaranya, dinas koperasi perindustrian perdagangan pertambangan dan energi (koperindag temben), dinas pariwisata, RSUD dr Soedomo, badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) serta Setda Trenggalek.
Umbar menjelaskan, minimnya pelaksanaan anggaran tersebut diakibatkan oleh beberapa hal, termasuk molornya perencanaan sejumlah proyek konstruksi. Hal tersebut berdampak langsung pada proses lelang maupun pelaksanaan.
"Karena belanja konstruksi ini melibatkan pihak ketiga, baik itu sebagai konsultan perencana atau konsultan pelaksana. Sehingga untuk membuat RAB dan dijadikan dokumen lelang itu ada keterlambatan," katanya.
Ditambahkan, selain molornya sejumlah tahapan lelang, rendahnya serapan ABPD juga dipicu oleh pelaksanaan proyek fisik yang saat ini sedang dikerjakan, sehingga anggaran masih belum terbayarkan pada pihak kontraktor.
Kata dia, pelnyerapan APBD biasanya akan meningkat antara bulan Oktober hinga Desember, seiring berakhirnya pelaksanaan proyek-proyek konstruksi.
"Kelihatannya tradisi penyerapan anggaran besar di belakang masih terjadi, tampaknya sulit untuk merubah ini," tuturnya.
Total APBD Trenggalek 2013 mencapai Rp1,043 triliun, terdiri dari 640 miliar anggaran belanja tidak langsung, Rp403 miliar belanja langsung dan Rp363 miliar untuk belanja non-pegawai.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
POLISI TRENGGALEK PERKETAT PENGAMANAN MARKAS DAN ANGGOTA
PENCABULAN DOMINASI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DI TRENGGALEK
AJI Kediri Gandeng Pascasarjana Uniska
sama dengan Pascasarjana Universitas Islam Kadiri (Uniska) untuk
meningkatkan profesionalisme dan kapasitas jurnalis di eks Karesidenan
Kediri.
Pascasarjana Uniska akan menyiapkan fasilitas kampus dan pakar
yang kompeten untuk mendukung program kerja AJI Kediri.
"Kesepakatan itu akan kami tuangkan dalam penandatanganan Memorandum
of Understanding (MoU) antara AJI Kediri dan Pascasarjana Uniska pada
19 September 2013," kata Prof. Dr. Sumarji, SP. MP, Direktur
Pascasarjana Uniska, Minggu (15/9/2013)
Implementasi dari MoU tersebut, menurut Prof Sumarji, pihaknya siap
membantu kegiatan peningkatan profesionalisme jurnalis yang digelar
AJI. Diantaranya, kebutuhan narasumber atau pakar dalam even-even AJI
Kediri.
"Kalau AJI Kediri menggelar work shop, pelatihan atau seminar,
Pascasarjana Uniska bisa menyiapkan pemateri, misalnya butuh yang
sudah doktor, kami siap," ujarnya.
Selain itu, Pascasarjana Uniska memberikan kemudahan bagi jurnalis
yang ingin meningkatkan jenjang pendidikannya ke program magister.
Dalam kesepakatan tersebut, Pascasarjana Uniska juga siap memberikan
fasilitas di kampus untuk tiap even yang digelar AJI Kediri. Sejumlah
ruangan exluclusive ber-AC dan peralatan Pascasarjana Uniska bisa
dimanfaatkan. Di satu sisi, lanjut Sumarji, pihaknya juga meminta
kesediaan AJI Kediri untuk melatih civitas akademika pada even
pelatihan jurnalistik atau public relation.
Sementara itu, Ketua AJI Kediri Yusuf Saptro mengungkapkan,
kesepakatan Uniska membawa dampak positif bagi jurnalis di eks
karesidenan Kediri. Menurut dia, program peningkatan profesionalisme
jurnalis ini selalu jadi prioritas program AJI di tiap kepengurusan.
"Saya bersyukur, Pascasarjana Uniska bisa ikut mendukung kami,"
ujarnya.
Profesionalisme jurnalis, menurut Yusuf, sudah tak bisa ditawar lagi.
Sebab, jurnalis menghasilkan produk jurnalistik yang menjadi acuan
informasi masyarakat.
Kesepakatan dengan Pascasarjana Uniska itu langsung diimplementasikan.
Pada 19 September 2013, AJI bekerja sama dengan Pascasarjana Uniska
menggelar diskusi panel "Setengah Episode Pemberantasan Korupsi,"
dilanjurkan "Penganugerahan AJI Kediri Award 2013" di Lantai III
Pascasarjana Uniska. (Aji kediri)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
15.992 RTSM TRENGGALEK DIUSULKAN TERIMA BANTUAN PKH
ENAM KECAMATAN DI TRENGGALEK KRISIS AIR
PEMKAB TRENGGALEK GELAR UPACARA ADAT LEMPAR KEPALA KERBAU
Potongan kepala kerbau, kulit beserta beberapa bagian tubuh kerbau dimasukkan ke dalam Dam Bagong dan selanjutnya menjadi rebutan puluhan warga yang telah menunggu di dalam air.
Upacara ritual yang rutin dilaksanakan setiap tahun itu mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat sekitar, ratusan warga berbondong-bondong untuk menyaksikan prosesi pelemparan kepala kerbau tersebut.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto mengatakan, rangkaian acara tersebut merupakan bentuk rasa syukur masyarakat serta pemerintah setempat terhadap jasa Adipati Menak Sopal. Tokoh Trenggalek ini dinilai berhasil membangun bendungan (dam) Bagong, sehingga memiliki manfaat yang cukup besar terhadap pertanian.
"Dampak dari Dam Bagong itu sampai saat ini masih bisa dirasakan, terutama bagi pertanian di wilayah kota, makanya banyak yang menyebut Menak Sopal Itu adalah pahlawan pertanian Trenggalek," katanya.
Menurutnya, sebelum melakukan upacara pelemparan kepala kerbau, rangkaian acara di dahului dengan kirab kerbau bule (putih) keliling Kelurahan Ngantru, Trenggalek yang dilakukan oleh para petani, selanjutnya malam harinya dilakukan pegelaran wayang kulit semalam suntuk.
"Kemudian tadi pagi, setelah subuh dilanjutkan dengan penyembelihan kerbau, kemudian sekitar pukul 7.00 WIB dilakukan ruwatan dan ziarah ke makam Menak Sopal, " ujarnya.
Dijelaskan , sesuai dengan cerita rakyat, upaya pembangunan Dam Bagong itu merupakan salah satu cara yang dilakukan Menak Sopal untuk menyebarkan agama Islam.
Cara itu dinilai cukup efektif karena, pada masa itu para petani di sekitar Trenggalek banyak yang mengalami gagal panen.
"Sedangkan kepala kerbau yang dilempar tersebut sebagai ganti dari kepala gajah putih, yang pada saat pembangunan dam dipakai sebagai tumbal," ujar Yuli.
Sementara itu Menak Sopal sendiri meninggal pada tahun 1490 Saka atau 1568 Masehi, dan dimakamkan di dekat Dam Bagong.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
POLISI TRENGGALEK SIDIK DUGAAN KORUPSI PENGADAAN OBAT
WARGA TRENGGALEK KELUHKAN RASKIN TAK LAYAK KONSUMSI
RATUSAN RIBU ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TAK NIKMATI PENDIDIKAN
DINAS PENDIDIKAN TRENGGALEK DEKLARASIKAN PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Trenggalek, 11/9 - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mendeklarasikan gerakan pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).
Kepala Disdikbud Trenggalek, Kusprigianto mengatakan, seluruh anak yang berkebutuhan khusus akan mendapatkan hak yang sama dalam memperoleh pendidikan.
"Jadi, mulai sekarang tidak ada lagi diskriminasi, semua anak-anak Trenggalek berhak untuk mendapatkan pendidikan, baik itu yang normal maupun berkebutuhan khusus," katanya.
Menurutnya, untuk menyukseskan program ini pihaknya telah menyiapkan 17 sekolah reguler, mulai dari jenjang SD hingga SLTA yang siap menerima siswa berkebutuhan khusus.
Dijelaskan, ke-17 sekolah tersebut terdiri dari 14 sekolah dasar (SD), satu SMP, satu SMA dan satu SMK. Khusus untuk jenjang SD lokasinya tersebar di beberapa kecamatan, sedangkan SMP, SMA dan SMk masih terspusat di wilayah kota.
"Untuk sementara pilot project-nya ada 17 sekolah itu, namun kedepan akan terus kami tingkatkan. Khusus untuk SMP kami tempatkan di SMPN 6, sedangkan SLTA di SMA 2 Trenggalek dan SMKN 2 Trenggalek," ujarnya.
Penerapannya, anak-anak yang berkebutuhan khusus dapat belajar di sekolah reguler, layaknya anak-anak normal lainnya.
Disinggung mengenai tenaga pendidik yang akan membimbing, Kusprigianto mengklaim telah menyiapkan guru khusus dimasing-masing sekolah.
"Mereka sudah mendapatkan pembekalan serta pendidikan yang mumpuni terkait anak-anak berkebutuan khusus, sehingga orang tua tidak perlu khawatir," imbuhnya.
Sementara itu, terkait stigma buruk serta diskriminasi yang selama ini terjadi, orang nomor satu di Dinas Pendidikan Trenggalek ini menjamin tidak akan ada lagi.
Sebelumnya, pihaknya telah memberikan penyuluhan serta pemahaman ke masing-masing sekolah, baik itu guru maupun muridnya agar tidak membeda-bedakan antara satu dan lainnya.
"Mereka harus sejajar, makanya masing-masing guru harus memberikan pemahaman juga terhadap anak didiknya agar berperilaku yang sewajarnya terhadap siswa yang berkebutuhjan khusus.
Namun sayang, kus mengaku dinasnya belum memiliki data lengkap mengenai jumlah anak berkebutuhan khusus yang ada di wilayah Trenggalek. Untuk itu pihaknya bakal bekerjasama dengan pemerintah desa untuk melakukan pendataan secara menyeluruh.
"Nantinya apabila data itu telah lengkap, harapannya seluruh nak di Trenggalek mendapatkan pendidikan yang layakn kami juga berharap, orang tua anak ABK jangan sampai minder, mereka harus optimis dan semangat demi masa depan anaknya," pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
POLISI TRENGGALEK TANGKAP RESIDIVIS PENGGELAPAN MOTOR
Kasubbag Humas Polres Trenggalek. AKP Siti Munawaroh, Senin mengatakan, pelaku ditangkap di rumahnya sendiri saat yang bersangkutan sedang tidur.
"Penangkapan ini merupakan hasil dari penyelidikan dan pengejaran yang dilakukan oleh anggota reskrim. Semalam anggota kami memerima informasi kalau pelaku pulang ke rumah" katanya.
Informasi tersebut direspon cepat oleh polisi. Setelah memastikan keberadaan Didik, aparat langsung melakukan penyergapan. Selain menangkap tersangka, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti sepe motor Suzuki Satria nomor polisi AG 6631 RU.
Kini tersangka Didik Winarno ditahan di Mapolres Trenggalek guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Siti menjelaskan, kasus tersebut bermula, dari laporan Afif Fauzan(19) Rt 01 Rw 01 Dusun Wajak Desa Wajak Kidul Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, ia mengaku sepeda motornya telah dibawa kabur oleh Didik yang tidak lain adalah temannya sendiri.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
POLISI PERIKSA LIMA SOPIR PEMBAWA IMIGRAN DI TULUNGAGUNG
Kelima sopir tersebut antara lain, Sugeng 35 th. Saiful 42 th. Tudin 37 th Sutrisno 45 th Hepi 42 th, semuanya adalah warga Desa Rejosari Kecamatan Kalidawir Tulungagung.
Kapolres Tulungagung, AKBP Wisnu Hermawan Februanto mengatakan, selain sopir truk pihaknya juga menahan satu orang anak buah kapal (ABK) yang akan mengangkut para imigran tersebut untuk menyeberang ke Australia.
"Untuk kelima sopir ini adalah warga Tulungagung lagi diperiksa Satreskrim, sampai sekarang ststusnya masih sebagai saksi karena masih kita dalami peran mereka masing-masing. Sedangkan untuk kapal yang kita tangkap masih satu, sebetulnya ada dua kapal, kapal yang besar ada ditengah laut, yang kita tangkap yang kecil," kata Kapolres Tulungagung, Wisnu Hermawan Februanto.
Wisnu menambahkan, para sopir dan ABK tersebut kini masih menjalani pemeriksaan intensif Unit Reskrim Polres Tulungagung.
Sementara itu dari hasil pendataan polisi, sebagaian besar imigran tersebut memiliki dokumen pengungsi dari UNHCR.
Sebelumnya, ratusan imigran asal Timur Tengah, Afrika dan Asia ditangkap polisi di kawasan pantai Brumbun kecamatan Tulungagung. Para pencari suaka itu rencananya akan menyeberang ke Australia.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
RATUSAN IMIGRAN DITANGKAP DI TULUNGAGUNG
"Tadi pagi sekitar pukul 3.00 WIB, tanggal 7 September, jajaran polsek mengamankan imigran dari Myanmar Irak, Iran dan Somalia, jumlahnya sekitar 128 orang. Ada beberapa orang yang sempat melarikan diri, tapi sudah ditangkap pagi ini sekitar delapan orang," katanya.
Dwi Hartaya menambahkan, para imigran sebelumnya dikirim dari Jakarta dengan armada bus, selanjutnya sesampai di Tulunggaung dipindah menggunakan empat unit truk milik warga lokal dan dibawa ke pantai Brumbun untuk diteruskan ke Australia. Kata dia, polisi masih menunggu pihak imigrasi dan organisasi pengungsi internasional (IOM) guna mengambil langkah lanjutan.