POLISI SELIDIKI KASUS PEMERKOSAAN DI TRENGGALEK

POLISI SELIDIKI KASUS PEMERKOSAAN DI TRENGGALEK



     Trenggalek, 7/1 (LINGKAR TRENGGALEK) - Kepolisian Resor (Polres) Trenggalek, Jawa Timur tengah menyelidiki kasus pemerkosaan terhadap gadis SMP, LI (13) warga Desa Craken Kecamatan Munjungan.

     "kami masih belum mengetahui siapa pelakuknya, saat ini tim reskrim masih berupaya melakukan pengungkapan dengan memeriksa saksi korban," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat, Polres Trenggalek, AKP Siti MUnawaroh, Senin.

     Ia menjelaskan beberapa barang bukti kini telah disita polisi, diantaranya, pakaian dalam korban, kaus serta celana yang dipakai saat kejadian.

     "Kami juga belum bisa memastikan, apakah pelaku ini sebelumnya kenal dengan korban apa tidak, kita tunggu saja bagaimana hasil penyelidikan nanti, semoga saja ada petunjuk sehingga pelakuknya bisa segera ditangkap," katanya.

     Lebih lanjut Siti menceritakan, kasus pemerkosaan tersebut terjadi Minggu (6/1) sekitar pukul 13.30 WIB di jalan Munjungan-Panggul saat korban hendak pergi ke tukang jahit baju.

     "Jadi usai mengantarkan ayahnya ke sawah, LI melanjutkan perjalanan untuk mengambil baju di rumah salah satu penjahit, namun pada saat di tengah jalan tiba-tiba ia ditabrak oleh seorang lelaki yang tidak dikenal," ujarnya.

     Usai menabrak korban hingga terjatuh, pelaku kemudian memukuli korban berkali-kali dan mendorongnya ke semak-semak berlumpur yang terhampar yang di sekitar tempat kejadian.

     Dengan beringas, pelaku yang diperkirakan masih muda tersebut menarik dan membuka secara paksa pakaian LI, selanjutnya pelaku memperkosa korban.

     "Hingga kini korban masih trauma dan kami mencoba untuk melakukan pendekatan secara pelan-pelan untuk melakukan pengungkapan kasus ini," kata Siti.
HUJAN DERAS, SEBUAH RUMAH DI TRENGGALEK AMBRUK

HUJAN DERAS, SEBUAH RUMAH DI TRENGGALEK AMBRUK


 Trenggalek, 7/1 (LINGKAR TRENGGALEK) - Hujan deras yang mengguyur wilayah Trenggalek kemarin malam menyebabkan rumah milik Suratman (70) di Dusun Wadi Lor Desa Ngadirenggo kecamatan Pogalan roboh.

Suratman menceritakan, peristiwa robohnya rumah tersebut terjadi, Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, saat seluruh anggota keluarganya sedang terlelap tidur.

     "Malam itu memang cuacanya lagi gerimis, Tiba-tiba terdengar suara 'bress' dan anak saya yang lumpuh itu teriak-teriak minta tolong, kebetulan saat itu saya ada diluar," katanya.

     Lanjut dia, anak perempuannya, Novita Sari (25) yang sedang tidur di dalam kamar tertimpa runtuhan tembok hingga menutupi sebagian tubuhnya, sementara itu istrinya, Laminah serta mertuanya Kawit juga tertimpa runtuhan tembok namun tidak terlalu parah.

     "Untuk menyelamatkan Novita butuh waktu lumayan lama, karena untuk membongkar runtuhan itu hanya pakai tangan, mau minta tolong tetangga kebetulan juga tidak ada di rumah," kisahnya.

     Suratman menjelaskan, akibat kejadian tersebut anaknya mengalami beberapa luka lecet dan memar, sedangkan dari hasil "rontgen" di rumah sakit mengindikasikan adanya luka dalam akibat benturan benda keras.

     Sementara itu Novita Sari mengaku, meskipun tidak banyak mengalami luka terbuka, sampai saat ini ia masih merasakan sakit pada beberapa bagian tubuhnya, terutama pada bagian dada.

     "Masih sakit, terkadang nyeri terkadang juga sesak, tapi kami bersyukur kejadian tersebut tidak sampai menyebabkan anggota keluarga kami meninggal dunia," ujarnya.

     Rumah yang dibangun sejak tahun 1994 tersebut kini tidak dapat digunakan kembali dan memaksa seluruh anggota keluarga Suratman mengungsi ke rumah salah satu saudaranya yang tidak jauh dari tempat tinggal semula.

Sementara itu Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin melakukan upaya pembersihan dirumah korban.

     "Mulai pagi tadi TRC kami yang terdiri dari BPBD, TNI dan Polri langsung terjun ke lokasi kejadian untuk membantu proses pembersihan sekaligus mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan," kata Kepala BPBD Kabupaten Trenggalek, Joko Rusianto.

     Menurutnya, selain membantu proses pembersihan pihaknya juga menyerahkan bantuan berupa sembako untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, karena seluruh anggota keluarga yang terdiri dari empat orang tersebut harus mengungsi ke rumah saudaranya.

     Kata Joko, saat ini BPBD juga masih melakukan inventarisir jumlah kerugian yang ditimbulkan, pihaknya mengaku secepatnya akan melaporkan kejadian tersebut ke Bupati Trenggalek untuk ditindak lanjuti.

     "Namun kami tidak bisa memastikan apakah nantinya korban ini akan mendapatkan bantuan atau tidak, karena semuanya tergantung dari kebijakan pak bupati, tapi yang jelas salah satu anggota korban ada yang harus di rawat di rumah sakit," ujarnya.