Petugas Temukan Video Porno dan Pil Dalam Razia Pelajar

Trenggalek, 7/11 - Petugas gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN), Satpol PP, Satnarkoba, dinas pendidikan dan Dinas Kesehatan Trenggalek menemukan sejumlah video porno dan pil dalam razia pelajar, Kamis.

Kepala BNN Trenggalek, AKBP Abdul Syukur mengatakan, razia tersebut menyisir enam sekolah, yakni SMK Kelautan Watulimo, SMK Islam Watulimo, SMA Negeri 1 Watulimo, SMK Islam Durenan, SMAN 1 Tugu, serta Yayasan Pendidikan Karya Dharma.

"Kami memeriksa barang-barang bawaan pelajar, baik tas maupun handphone," katanya.

Dijelaskan, dalam kegiatan tersebut, pihaknya menemukan sejumlah video porno yang tersimpan dalam HP pelajar. Selain itu di polisi juga menemukan pil yang diduga narkoba.

Siswa yang kedapatan menyimpan video porno tidak dilakukan penindakan, hanya saja petugas menyerahkan kepada pihak sekolah guna dilakukan pembinaan.

"Untuk pil yang diduga narkoba akan kami kirim ke laboratorium Polda Jatim untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.

Selain melakukan razia HP dan tas pelajar, petugas juga melakukan tes urine terhadap sejumlah pelajar yang diduga mengkonsumsi narkoba.

"Alhamdulillah hasilnya nihil semuanya, ini mengindikasikan bahwa siswa kita bersih dari narkoba," kata Syukur.

Pria berpangkat ajun komisaris besar polisi tersebut menambahkan, razia gabungan itu dilaksanakan untuk memutus mata rantai peredaran narkoba dikalangan pelajar.

"Kami akan terus melakukan kegiatan serupa, semoga pelajar Trenggalek memiliki komitmen dan kesadaran untuk menjauhi narkoba," pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

BUPATI SOROTI PROYEK RSUD TRENGGALEK

     Trenggalek, 5/11 - Bupati Trenggalek, Jawa Timur menyoroti lambannya pembangunan sejumlah proyek di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedomo, karena masih dibawah target.

     Bupati, Mulyadi Wr bersama sejumlah pejabat lingkup Pemkab Trenggalek meninjau langsung pelaksanaan lima proyek yang dilaksanakan rumah sakit plat merah itu.

     "Ada dua paket proyek yang prosentasenya pengerjaannya dibawah target, yakni pembangunan gedung Paviliun dan gedung Neonatal, ini progesnya masih kurang bagus," katanya.

     Gedung Paviliun yang dianggarkan Rp6,5 miliar tersebut hingga kini proses pembangunannya baru mencapai 44 persen, sedangkan gedung neonatal baru berkisar 60 persen.

     Pihaknya mendesak masing-masing kontraktor yang melaksanakan proyek fisik tersebut melakukan percepatan pengerjaan. Karena hal itu akan mempengaruhi pengadaan perlengkapan untuk masing-masing gedung.

     "Kalau perlu datangkan tenaga kerja baru dan secara bersama-sama mengerjakan di beberapa titik, sehingga pekerjaan cepat selesai. Kalau untuk perlengkapan seperti lift, AC itu gampang, asalkan bangunan fisik selesai , bisa dipasang," ujarnya.

     Lebih lanjut Mulyadi mengingatkan, pelaksanaan pekerjaan fisik yang memasuki prosentase akhir tidak boleh dilakukan sembarangan. Mengingat tahap "finishing" membutuhkan ketelitian serta waktu tersendiri.

     "Makanya kalau memasuki tahap akhir, jangan anggap enteng, justru pada tahap inilah biasanya proyek itu gagal terselesaikan," imbuh orang nomor satu di Pemkab Trenggalek ini.

     Disela-sela pertemuan dengan sejumlah kontraktor yang mengerjakan proyek RSUD dr Soedomo, salah satu kontraktor, Jilan sempat mengutarakan keluhannya.

     "Terus terang kendala pembangunan ini adalah masalah keuangan, karena kami sudah mencoba mengajukan pinjaman ke Bank namun tidak di acc," katanya.

     Mendapat pernyataan tersebut, Bupati Trenggalek justru berkomentar lain, ia menilai pihak pemerintah tidak tahu menahu mengenai permasalahan internal masing-masing kontraktor.

     "Yang jelas, ketika berani menerima pekerjaan ya tentunya harus berani melaksanakannya hingga tuntas, ini sudah menjadi konsekuensi," katanya.

     Mulyadi juga balik menyemprot kontraktor kawakan tersebut yang dinilai sering asal-asalan dalam mengerjakan prooyek fisik milik pemerintah.

     "Untuk Pak Julan, kami mohon finishing dikerjakan dengan baik, karena selama ini proyek yang anda kerjakan finishing-nya sangat jelek, cari tukang yang mumpuni, jangan tukang batu yang disuruh mengerjakan," ujar Mulyadi.

     Mantan Kepala Inspektorat Pemrov Jatim ini menegaskan, bakal menindak tegas terhadap rekanan yang tidak mampu menyelesaikan pekerjaan.

     Tindakan tegas tersebut akan diwujudkan dalam bentuk "klaim" serta memasukkan perusahaan yang melaksanakan proyek ke dalam daftar hitam perusahaan.

     "Ini tidak main-main, pekerjaan tidak selesai akan langsung kami "blacklist"," tandasnya.

     Sementara itu, plt Direktur RSUD dr Soedomo Trenggalek, Saeroni menjelaskan, saat ini terdapat lima paket pekerjaan. Kelima proyek tersebut adalah pembangunan Gedung Patologi Klinik, Gedung Neonatal, Gedung Paviliun, ruang rawat jalan dan ruang hemodialisa.

     "Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendorong masing-masing kontraktor agar bisa menyelesaikan pekerjaannya," ujarnya.

POLISI TRENGGALEK SISIR JALUR PANGGUL, BURU PERAMPOK DUA KILOGRAM EMAS

POLISI TRENGGALEK SISIR JALUR PANGGUL, BURU PERAMPOK DUA KILOGRAM EMAS

Trenggalek, 3/11 - Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur memperketat jalur Pacitan-Trenggalek guna menyisir dua pelaku perampokan salah satu toko emas di pacitan.

Kapolres Trenggalek, AKBP Denny Setya Nugraha Nasution, Minggu mengatakan, setelah menerima informasi perampokan, pihaknya langsung mengerahkan tiga peleton anggota polisi dan melakukan penghadangan di sejumlah ruas jalan di Kecamatan Panggul.

"Pasukan yang kami terjunkan dari berbagai kesatuan, baik yang berseragam maupun berpakaian preman. Anggota saya perintahkan untuk menggelar penyisiran maupun razia," katanya.

Namun hingga berita ini diturunkan, polisi masih belum berhasil mengendus keberadaan kedua pelaku perampokan yanh lari ke arah Panggul.
"Sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan, yang jelas kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu Polres Pacitan," ujarnya.

Sementara itu, dikonfirmasi terkait nomor polisi sepeda motor AG 8544 YB
yang digunakan pelaku, kapolres memastikan adalah plat nomor palsu.

Hal itu diketahui, setelah pihaknya melakukan pengecekan pada "database" nomor kendaraan di Samsat Trenggalek.

"Kami tidak menemukan nopol tersebut," kata pria berpangkat ajun komisaris besar polisi ini.

Sebelumnya, terjadi perampokan di toko emas Candra Barokah yang berada di pasar Jetak, Kecamatan Tulakan kabupaten Pacitan.

Pelaku yang berjumlah dua oranhg tersebut berhasil membawa kabur perhiasan emas seberat dua kilogram.

Sejumlah saksi mata menyebutkan, pelaku bersaksi menggunakan sepeda motor Suzuki Satruia FU berwarna hitam dengan nopol AG 8544 YB.

Pelaku memakai jaket berwarna hijau dan celana jins biru, serta membawa senjata api.

"Informasinya, pelaku melarikan diri ke arah jalan lintas selatan, sehingga kemungkinan juga lari ke wilayah Trenggalek, makanya kami hadang," pungkas AKBP Denny Setya Nugraha Nasution.


Powered by Telkomsel BlackBerry®
ILLEGAL LOGGING DI TRENGGALEK MENCAPAI 30 KASUS

ILLEGAL LOGGING DI TRENGGALEK MENCAPAI 30 KASUS

Trenggalek 1/11 - Angka penebangan liar (illegal logging) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur selama kurun waktu 10 bulan terakhir (Januari-Oktober) mencapai 30 kasus.

Wakil Administratur Perhutani Sub Kesatuan Pemangkuan Hutan (SKPH) Kediri Selatan, Wahyu Dwi Hatmojo, Jumat mengatakan, dari puluhan kasus tersebut petugas Perhutani dan kepolisian hanya berhasil menangkap sembilan tersangka.

"Untuk kasus yang lain kami kehilangan jejak dan hanya barang bukti kayu yang kami dapatkan," katanya.

Menurutnya, aksi pencurian kayu hutan di Trenggalek sebagian besar terjadi di Kecamatan Dongko, Panggul dan Watulimo. Sampai saat ini jumlah kayu yang berhasil diamankan perhutani sebanyak 419 batang.

"Jenisnya bermacam-macam, mulai dari sengon, mahoni, jati, mindi serta durian. Jadi para komplotan maling kayu ini tidak hanya fokus pada jenis kayu tertentu, asalkan menguntungkan akan diambil," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Wahyu ini menjelaskan, maraknya kasus "illegal logging" tersebut menyebabkan kerugian lebih dari Rp670 juta.

Lanjut dia, dari hasil inventarisasi puluhan kasus yang ada, sebagian tersangka yang berhasil ditangkap adalah warga sekitar hutan.

"Namun beberapa waktu yang lalu ada juga yang melakukan penebangan liar di daerah lain, seperti tersangka warga Pogalan, namun ternyata kayunya didapat dari Besuki Tulungagung," imbuh Wahyu.

Wakil ADM Perhutani Kediri selatan ini menambahkan, kejadian pencurian kayu hutan di Trenggalek biasanya dilakukan pada saat minim pengawasan dari petugas kepolisan maupun kehutanan.

"Seperti pada saat musimnya orang Jumatan, hampir bisa dipastikan saat-saat seperti itu sebgain petugas kami juga ikut beribadah," katanya.

Untuk meminimalisir maraknya kasus pencurian kayu hutan, pihaknya rutin melakukan patroli bersama dengan anggota kepolisian di masing-masing polsek.

Perhutani mengakui, petugasnya tidak bisa maksimal dalam melakukan pengawasan diseluruh kawasan hutan. Karena jumlah petugas tidak sebanding dengan luas area hutan.

"Di Trenggalek ini luas arena hutan yang berada dibawah pengawasan Perhutani sekitar 60 ribu hektare, hampir seluruh kawasan itu rawan pencurian," pungkasnya.


Powered by Telkomsel BlackBerry®