JELANG LEBARAN MARAK BEREDAR MAKANAN KADALUARSA
JALUR KAMPAK-MUNJUNGAN TERTUTUP LONGSOR SELAMA 20 JAM
AKSES KAMPAK-WATULIMO PUTUS TOTAL
Akibat kejadian warga di dua kecamatan kesulitan akses dan harus memutar hingga lebih dari 30 kilo meter untuk menuju kecamatan masing-masing.
Salah satu warga, Suranto mengatakan, kejadian runtuhnya jembatan Duren Jenggot di Desa Gamaharjo, Kecamatan watulimo tersebut bermula setelah wilayah kecamatan Watulimo diguyur hujan lebat selama lebih dari lima jam. Hal itu menyebabkan debit air sungai meningkat tajam dan hingga akhirnya meruntuhkan seluruh konstruksi jembatan.
"Sebelumnya bagian bawan jembatan ini memang agak retak dan ada yang tergerus air, terus kena banjir akhirnya seperti ini," katanya.
Suranto menambahkan, putusnya jembatan sepanjang 20 meter itu berdampak langsung terhadap akses ekonomi warga sekitar.
"Kalau dari Kampak sini mau ke Watulimo harus memutar lewat Kecamatan Durenan, jaraknya lebih dari 30 kilometer," ujarnya.
Warga berharap, pemerintah daerah segera turun tangan dan membangun jembatan darurat. Mengingat jalur tersebut berupakan akses penting bagi masyarakat sekitar.
BERKEKUATAN HUKUM TETAP, MANTAN KETUA DPRD TRENGGALEK BELUM DIPECAT
KPU PASTIKAN LOGISTIK PILPRES SIAP 100 PERSEN
Ketua KPUD Trenggalek, Suripto, Selasa mengatakan, saat ini seluruh logistik telah terdistribusikan di masing-masing kecamatan. Rencananya, dalam sehari ini kebutuhan pencoblosan itu akan dikirim ke setiap desa.
"Bahkan beberapa kecamatan yang sudah mulai kirim ke tingkat desa sejak kemarin, yang jelas hari ini sampai di desa semua," katanya.
Sedangkan terkait kekurangan 36.000 surat suara yang rusak, telah mendapatkan ganti dari KPU pusat.
"Sehingga semua sudah lengkap dan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan," ujarnya.
Suripto menambahkan, proses distribusi logistik pilpres tersebut, selalu mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisianm, mulai dari tingkat kabupaten hingga tempat pemungutan suara (TPS).
Sementara itu, Kapolres Trenggalek, Denny Setya Nugraha Nasution mengatakan, dalam pengamanan pilpres, pihaknya menerjunkan 600 lebih personil Polisi dan TNI.
Selain itu, proses pengamanan pencoblosan juga dibantu oleh ribuan anggota Linmas yang diterjunkan di masing-masing TPS.
"Untuk anggota polisi dan TNI, kemarin sudah kami lakukan pergeseran pasukan (serpas) dari markas ke masing-masing wilayah pengamanan," katanya.
Pria yang akrab disapa Denny ini menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya kekacauan, pihaknya juga menyiagakan pasukan di Mapolres Trenggalek.
"Dari Kodim 0806 Trenggalek juga siap membantu, apabila dalam kondisi darurat," ujarnya.
Meski demikian, dari hasil evaluasi kepolisian, sampai hari ini tidak ada daerah maupun desa yang dinyatakan rawan kerusuhan maupun kecurangan pilpres.
Pemilihan presiden dan wakil presiden di Trenggalek bakal digelar di 1.500 TPS yang tersebar di 157 desa dan kelurahan. Sedangkan jumlah pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) 565.543 jiwa.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
LIMA RUMAH DI TRENGGALEK DITERJANG LONGSOR
KBR, Trenggalek, 4/7 - Lima rumah di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur diterjang tanah longsor. Kelima rumah tersebut masing-masing tiga lokasi di Desa Pakel kecamatan Watulimo dan dua rumah berada di Desa Dukuh dan Desa Ngembel Kecamatan Watulimo.
Salah satu warga Desa Pakel, Sarwani mengatakan, peristiwa tanah longsor tersebut terjadi secara beruntun, setelah wilayah Watulimo diguyur hujan lebat selama lebih dari tujuh jam. Akibatnya tebing setinggi lebih dari 10 meter yang ada dibelakang perkampungan warga ambrol. Beberapa rumah penduduk yang tertimpa material longsor mengalami kerusakan parah.
"Awal mulanya hujan deras, kemudian ada suara 'bruk', setelah kami tengok ternyata ada longsoran ini. Ini sudah empat kali longsor, yang pertama jam 8.00 WIB, kemudian jam 11.00 WIB dan susulan lagi 2.30 WIB," katanya.
Sementara itu Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Ahmad Budiharto mengatakan, dari lima rumah yang terkena longsor , satu diantaranya rata ambruk dan tidak dapat ditempati. Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, kerugian akibat kejadian tersebut diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Menurutnya seluruh rumah yang terdampak longsor tersebut rata-rata berada di bawah tebing di kawasan pegunungan. Pihaknya mengimbau, masyarakat di kawasan pegunungan untuk lebih waspada, mengingat dalam beberapa hari terakhir curah hujan di wilayah Trenggalek cukup tinggi. (Adhar Muttaqin)