POLISI TRENGGALEK SIDIK KORUPSI BANSOS SAPI

POLISI TRENGGALEK SIDIK KORUPSI BANSOS SAPI

Trenggalek, 17/7 - Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur mulai menyidik kasus dugaan korupsi bantuan sosial sapi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, senilai Rp500 juta, yang diduga diselewengkan oleh kelompok penerima bantuan. 

Kepala Satuan Reskrim Polres Trenggalek, Supriyanto mengatakan, dari kasus tersebut pihaknya telah menetapkan dua tersangka, yakni ketua kelompok ternak "Among Mitro" di Desa Bogoran, Kecamatan Kampak, SJ serta bendaharanya KD. Kedua tersangka diduga telah menggelapkan 16 ekor sapi bantuan dengan cara dijual, tanpa melalui mekanisme yang berlaku. 

"Tersangkanya dua yaitu bendahara maupun ketuanya. Kronologis kasus ini, sapi 16 sapi yang masih produktif ini dijual oleh bendahara maupun ketua. Seharusnya itu harus memakai surat keterangan dari dokter hewan, bahwa sapi itu tidak produktif, namun itu tidak dilalui dan hasilnya digunakan sendiri," katanya.     

Supriyanto menambahkan, sesuai dengan hasil penyelidikan sebelumnya, sapi-sapi tersebut diduga masih produktif. Padahal sesuai dengan ketentuan, kelompok ternak dilarang memperjualbelikan sapi bantuan sosial itu, kecuali telah tidak produktif lagi. Sedangkan uang hasil penjualan harus dibelikan lagi dengan sapi yang masih produktif.

Kerugian atas dugaan korupsi penggelapan sapi bansos ini diperkirakan mencapai Rp162 juta rupiah. Saat ini polisi mengaku masih megembangkan kasus tersebut, tidak menutup kemungkinan akan muncul tersangka baru. (Adhar Muttaqin)  

JELANG LEBARAN MARAK BEREDAR MAKANAN KADALUARSA

Trenggalek, 17/7 - Menjelang Hari Raya Idul Fitri kepolisian Resor Trenggalek dan dinas kesehatan setempat gencar melakukan razia makanan dan minuman kadaluarsa dan tak layak konsumsi yang dijual bebas dipasaran.

Kasat Narkoba Polres Trenggalek, Suwancono mengatakan, dari razia tersebut pihaknya menemukan sejumlah makanan dan minuman (mamin) yang telah kadaluarsa serta kemasan yang telah rusak. Produk mamin dalam kemasan yang tidak layak konsumsi tersebut rata-rata banyak ditemukan di kios yang ada di oasar tradisional serta toko-toko kecil.

"Tadi kami jumpai dua toko di Pasar Pon, kemudian di depan Terminal Bus Trenggalek yang kedapatan telah menjual makanan yang sudah rusak dan pengemasnya juga sudah cacat, selain itu juga kadaluarsa. Barang-barang ini kami sita untuk proses penyidikan lebih lanjut," katanya. 

Selain makanan kadaluarsa, petugas gabungan juga banyak menemukan produk makanan yang tidak dilengkapi dengan lebel serta tanggal kadaluarsa. Menurutnya hal tersebut menyalahi aturan dan apabila tetap dibiarkan akan merugikan konsumen.

Suwancono menambahkan, untuk menghindari penyalahgunaan, Kepolisian Trenggalek menyita sejumlah barang bukti makanan yang telah kadaluarsa. Pihaknya juga memperingatkan kepada para pedagagang agar selalu memperhatikan masa kadaluarsa yang ada di setiap kemasan makanan.

JALUR KAMPAK-MUNJUNGAN TERTUTUP LONGSOR SELAMA 20 JAM

Trenggalek, 15/7 - Jalur utama yang menghubungkan Kecamatan Kampak dengan Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terputus total selama 20 jam akibat tertimbun tanah longsor. 

Material tanah setinggi 1,5 meter dengan panjang mencapai 15 meter menutup seluruh badan jalan di ruas jedek Desa Ngadimulyo Kecamatan Kampak. Akibat kejadian tersebut warga di Kecamatan Munjungan sempat terisolasi dan tidak dapat keluar wilayah.

Kasatlantas Polres Trenggalek,  Atim Siswanto mengatakan, peristiwa tanah longsor tersebut terjadi sejak pukul 17.00 WIB kemarin, namun proses pembersihan material longsor baru bisa dilakukan siang ini, karena kondisi medan yang sulit serta minim penerangan. 

"Jalur di tanjakan Jedek ini seluruhnya tertutup tanah longsor, sehingga arus yang ke MUnjungan tertutup total," katanya.  

Atim menambahkan, untuk membersihakan ratusan kubik longsoran tersebut, Pemkab Trenggalek harus mendatangkan alat berat. Proses evakuasi seluruh material longsor membutuhkan waktu sekitar empat jam. Jalur utama antar kecamatan itu akhirnya bisa kembali NORMAL sekitar Pukul 15.00 WIB.

Lanjut dia, kejadian tanah longsor ini terjadi setelah wilayah Trenggalek diguyur hujan lebat dalam selama dua hari terakhir. Pihaknya meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melintasi jalur-jalur rawan longsor seperti di Kampak-Munjungan.

AKSES KAMPAK-WATULIMO PUTUS TOTAL

Trenggalek , 13/7 - Jembatan utama yang mengubungkan Kecamatan Kampak dengan Kecamatan Watulimo, kabupaten Trenggalek, Jawa Timur putus total.

Akibat kejadian warga di dua kecamatan kesulitan akses dan harus memutar hingga lebih dari 30 kilo meter untuk menuju kecamatan masing-masing.

Salah satu warga, Suranto mengatakan, kejadian runtuhnya jembatan Duren Jenggot di Desa Gamaharjo, Kecamatan watulimo tersebut bermula setelah wilayah kecamatan Watulimo diguyur hujan lebat selama lebih dari lima jam. Hal itu menyebabkan debit air sungai meningkat tajam dan hingga akhirnya meruntuhkan seluruh konstruksi jembatan.

"Sebelumnya bagian bawan jembatan ini memang agak retak dan ada yang tergerus air, terus kena banjir akhirnya seperti ini," katanya.

Suranto menambahkan, putusnya jembatan sepanjang 20 meter itu berdampak langsung terhadap akses ekonomi warga sekitar.

"Kalau dari Kampak sini mau ke Watulimo harus memutar lewat Kecamatan Durenan, jaraknya lebih dari 30 kilometer," ujarnya.

Warga berharap, pemerintah daerah segera turun tangan dan membangun jembatan darurat. Mengingat jalur tersebut berupakan akses penting bagi masyarakat sekitar. 



BERKEKUATAN HUKUM TETAP, MANTAN KETUA DPRD TRENGGALEK BELUM DIPECAT

BERKEKUATAN HUKUM TETAP, MANTAN KETUA DPRD TRENGGALEK BELUM DIPECAT

Trenggalek - Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek, Jawa Timur, Sanimin Akbar Abbas hingga hari ini belum diberhentikan dari lembaga legislatif, meski kasus korupsi yang membelitnya telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht).

Sekretaris DPRD Trenggalek, Abu Mansur, Kamis mengatakan, hingga kini pihaknya belum mengambil langkah terkait status hukum pimpinan dewan tersebut dan rencananya masih akan dilaporkan ke Bupati Trenggalek.

"Sebelumnya kami belum bisa melapor, karena masih menunggu salinan putusan dari Pengadilan Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) Surabaya. Kalau hanya sekedar informasi dari mulut ke mulut tentunya tidak boleh, harus ada data riilnya," katanya. 

Menurutnya, selain melporkan ke pimpinan, pihaknya juga masih menunggu usulan pemberhentian dari partai pengusung, dalam hal ini adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). 

"Kami tidak tahu, kenapa PDIP belum mengajukan, apakah memang belum tahu terkait putusan hukumnya Pak Abbas atau bagaimana. Yang jelas mereka harusnya segera merespon," ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan ini menambahkan, meskipun telah dijebloskan ke penjara, Sanimin Akbar Abbas masih tercatat sebagai anggota DPRD Trenggalek, hanya saja berstatus nonaktif. Dengan status tersebut yang bersangkutan masih menerima gaji sebagai legislator.

Dijelaskan, sesuai dengan masa jabatannya, keanggotaan DPRD Trenggalek periode 2009-2014 akan segera habis dan tinggal satu setengah bulan lagi, namun demikian ketentuan perundang-undangan harus tetap dijalankan.

"Nantinya, kalaupun diberhentikan tidak akan ada PAW (pergantian antar waktu) karena masa jabatannya kurang dari enam bulan, jadi ya dibiarkan lowong satu kursi," kata Pria yang akrab disapa Abu ini.

Sementara itu, salah satu pengurus DPC PDI Perjuangan Trenggalek, Budi Santoso mengaku tidak akan mengajukan pemberhentian, karena masa tugasnya tinggal satu setengah bulan.

Sebelumnya, Mantan Ketua DPRD Trenggalek, Sanimin Akbar Abbas terjerat kasus dugaan korupsi uang saku perjalanan dinas 44 anggota dewwan. Dalam kasus tersebut Pengadilan Tipikor Surabaya menjatuhkan hukuman dua tahun penjara dan denda Rp200 juta. 

Mendapat putusan tersebut tim kuasa hukum Akbar Abbas mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jawa Timur, namun di peradilan tingkat dua tersebut hukumannya justru diberberat menjadi empat tahun penjara. Selanjutnya ia mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

Lagi-lagi upaya hukum mantan ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek tersebut kandas, setelah MA mengeluarkan putusan nomor 370K/pidsus/2014 tertanggal 8 April 2014, yang menyatkan menolak pengajuan kasasinya.
KPU PASTIKAN LOGISTIK PILPRES SIAP 100 PERSEN

KPU PASTIKAN LOGISTIK PILPRES SIAP 100 PERSEN

Trenggalek , 8/7 - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Trenggalek, Jawa Timur memastikan, seluruh logistik untuk pemilihan presiden dan wakil presiden besok (9/7) telah siap 100 persen.

Ketua KPUD Trenggalek, Suripto, Selasa mengatakan, saat ini seluruh logistik telah terdistribusikan di masing-masing kecamatan. Rencananya, dalam sehari ini kebutuhan pencoblosan itu akan dikirim ke setiap desa.

"Bahkan beberapa kecamatan yang sudah mulai kirim ke tingkat desa sejak kemarin, yang jelas hari ini sampai di desa semua," katanya.

Sedangkan terkait kekurangan 36.000 surat suara yang rusak, telah mendapatkan ganti dari KPU pusat.

"Sehingga semua sudah lengkap dan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan," ujarnya.

Suripto menambahkan, proses distribusi logistik pilpres tersebut, selalu mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisianm, mulai dari tingkat kabupaten hingga tempat pemungutan suara (TPS).

Sementara itu, Kapolres Trenggalek, Denny Setya Nugraha Nasution mengatakan, dalam pengamanan pilpres, pihaknya menerjunkan 600 lebih personil Polisi dan TNI.

Selain itu, proses pengamanan pencoblosan juga dibantu oleh ribuan anggota Linmas yang diterjunkan di masing-masing TPS.

"Untuk anggota polisi dan TNI, kemarin sudah kami lakukan pergeseran pasukan (serpas) dari markas ke masing-masing wilayah pengamanan," katanya.

Pria yang akrab disapa Denny ini menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya kekacauan, pihaknya juga menyiagakan pasukan di Mapolres Trenggalek.

"Dari Kodim 0806 Trenggalek juga siap membantu, apabila dalam kondisi darurat," ujarnya.

Meski demikian, dari hasil evaluasi kepolisian, sampai hari ini tidak ada daerah maupun desa yang dinyatakan rawan kerusuhan maupun kecurangan pilpres.

Pemilihan presiden dan wakil presiden di Trenggalek bakal digelar di 1.500 TPS yang tersebar di 157 desa dan kelurahan. Sedangkan jumlah pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) 565.543 jiwa.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

LIMA RUMAH DI TRENGGALEK DITERJANG LONGSOR


KBR, Trenggalek, 4/7 - Lima rumah di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur diterjang tanah longsor. Kelima rumah tersebut masing-masing tiga lokasi di Desa Pakel kecamatan Watulimo dan dua rumah berada di Desa Dukuh dan Desa Ngembel Kecamatan Watulimo.

 

Salah satu warga Desa Pakel, Sarwani mengatakan, peristiwa tanah longsor tersebut terjadi secara beruntun, setelah wilayah Watulimo diguyur hujan lebat selama lebih dari tujuh jam. Akibatnya tebing setinggi lebih dari 10 meter yang ada dibelakang perkampungan warga ambrol. Beberapa rumah penduduk yang tertimpa material longsor mengalami kerusakan parah.

 

"Awal mulanya hujan deras, kemudian ada suara 'bruk', setelah kami tengok ternyata ada longsoran ini. Ini sudah empat kali longsor, yang pertama jam 8.00 WIB, kemudian jam 11.00 WIB dan  susulan lagi 2.30 WIB," katanya.

 

Sementara itu Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Ahmad Budiharto mengatakan, dari lima rumah yang terkena longsor , satu diantaranya rata ambruk dan tidak dapat ditempati. Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, kerugian akibat kejadian tersebut diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

 

Menurutnya seluruh rumah yang terdampak longsor tersebut rata-rata berada di bawah tebing di kawasan pegunungan. Pihaknya mengimbau, masyarakat di kawasan pegunungan untuk lebih waspada, mengingat dalam beberapa hari terakhir curah hujan di wilayah Trenggalek cukup tinggi. (Adhar Muttaqin)   

15 HEKTARE TANAMAN PETANI RUSAK AKIBAT BANJIR

15 HEKTARE TANAMAN PETANI RUSAK AKIBAT BANJIR

 Trenggalek, 3/7 - 15 hektare area persawahan di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terancam gagal panen akibat diterjang bnajir bandang. beberapa jenis tanaman petani yang terancam rusak antra lain, padi, jagung, kacang tanah dan cabai.

Salah satu petani, Mulyono mengatakan, tanaman yang rusak tersebut rata-rata telah berusia lebih dari dua bulan, bahkan beberapa diantaranya telah tua dan siap dipanen. Lanjut dia, pada musim tanam kali ini para petani di wilyahnya mengalami kerugian yang cukup besar akibat beberapa kali diterjang bencana banjir.

"Sekitar 15 hektare yng terendam, masuk wilayah Gandusari semua. Dampaknya banyk tanaman yang rusak, seperti jagung, kedelai, Kacang tanah, lombok (cabai). Hampir tiga kali berturut-turut tanam tidak berhasil, gara-gara banjir," katanya.

Mulyono menambahkan, kerugian terbanyak dialami oleh petani palawija, karena dalam satu musim tanam ini telah melakukan tiga kali tanam ulang, namun selalu gagal akibat luapan banjir. 

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Trenggalek selama lebih dari lima jam menyebabkan empat desa di wilayah Gandusari terendam banjir, empat desa tersebut antra lain Desa Ngrayung, Wonorejo, Sukorejo dan Gandusari.

EMPAT DESA DI TRENGGALEK TERENDAM BANJIR

Trenggalek, 3/7 - Hujan deras yang mengguyur wilayah Trenggalek, Jawa Timur selama lebih dari lima jam menyebabkan empat desa di Kecamatan Gandusari tergenang banjir. Empat desa yang diterjang banjir antara lain, Desa Ngayung, Wonorejo, Sukorejo dan Desa Gandusari.

Salah satu Warga Mulyono mengatakan, ketinggian banjir tersebut antara 50 Sentimeter hingga satu meter, akibatnya sejumlah permukiman warga ikut terendam. Luapan sungai Tawing tersebut mulai terjadi sejak pukul 1.00 WIB dini hari, hingga siang ini sejumlah wilayah masih tergenang banjir. 

"Jam satu sudah mulai masuk permukiman, wilayahnya itu mulai dari Ngrayung, kemudian Wonorejo sebelah timur, Sukorejo dan Gandusari ini yang paling besar," katanya.

Mulyono menambahkan, banjir kali ini berlangsung lebih lama dibanding banjir yang lalu. warga mengaku khawatir akan terjadi banjir usulan, karena hingga saat ini cuaca di sekitar Trenggalek masih mendung gerimis.

Meski demikian tidak ada satupun warga yang mengungsi, karena kondisinya dinilai masih relatif aman. Sementara itu dari pantauan di DAM Widoro Kecamatan Gandusari, debit air masih relatif tinggi atau dua kali lipat diatas normal.

    

KPU TRENGGALEK KEKURANGAN 36 RIBU SURAT SUARA PILPRES

Trenggalek, 2/7 - Sepekan menjelang hari H pencoblosan calon presiden dan wakil presiden, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek mengaku masih mengalami kekurangan  36.162 lembar surat suara. 

Komisioner KPU Trenggalek, Nurhuda mengatakan, kekurangan surat suara tersebut berupakan hasil dari sortir dan penghitungan ulang yang dilakukan KPU beberapa waktu yang lalu. Terkait kekurngan tersebut pihaknya mengklaim telah mengajukan tambhan ke KPU pusat dan direncanakan hari ini akan dikirim ke Trenggalek.

"Untuk logistik kami masih menunggu kekurangan surat suara dari KPU pusat, karena dari hasil sortir dan lipat kemarin jumlah suara yang rusak 36.162 lembar. Kami masih menunggu itu dan diperkirakan hari ini akan tiba di Trenggalek," katanya. 

Nurhuda menambahkan, akibat kekurangan surat suara tersebut, KPU Trenggalek terpaksa melakukan penundaan pengemasan logistik pemilihan presiden untuk wilayah kota, serta mendahulukan kecamatan yang ada di kawasan pegunungan dan pesisir selatan. Hal ini dilakukan agar tidak menganggu proses distribusi logistik.

Pemilihan presiden di Trenggalek akan diikuti oleh 565.543 pemilih. Proses pencoblosan rencanaya akan dilaksanakan di 1.500  tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 157 desa dan kelurahan. (Adhar Muttaqin)