MUSIM KEMARAU, DEBIT AIR SUNGAI DI TRENGGALEK TURUN 80 PERSEN

KBR, Trenggalek - Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan debit air di beberapa sungai besar di wilayah Trenggalek, Jawa Timur mengalami penurunan hingga 80 persen.

Sekretaris Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Trenggalek, Yoso Mihardi, Selasa mengatakan, penurunan debit air sungai tersebut terjadi hampir marata di seluruh kecamatan.

Di sungai Bagong Trenggalek, debit air yang semula mencapai 3,6 meter kubik per detik kini hanya tinggal 0,81 meter kubik per detik. Sementara itu di sungai Prambon saat ini kondisinya telah kering.

""Jadi dari sepuluh sungai yang terdata di dinas pengairan , hampir seluruhnya mengalami penurunan dan rata-rata tinggal 22 persen," katanya.

Sesuai dengan data di Dinas Binamarga Trenggalek, Penyusutan debit air mulai terjadi sejak awal Agustus yang lalu, atau bersamaan dengan datangnya musim kemarau.

Akibat kondisi ini sejumlah air sungai tidak dapat lagi dimanfaatkan untuk irigasi pertaian. (Adhar muttaqin)
Powered by Telkomsel BlackBerry®


HARGA IKAN TUNA DI TRENGGALEK ANJLOK

KBR, Trenggalek - Harga komoditas ikan tuna di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, anjlok hingga 25 persen.

Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Trenggalek, Ikan tuna yang biasanya dijual seharga Rp20 ribu per kilogram kini hanya laku  Rp15 ribu hingga Rp16 ribu per Kilogram.

Salah satu nelayan Sugiono mengatakan, anjloknya harga ikan tuna tersebut terjadi akibat melimpahnya hasil tangkapan nelayan. Menurutnya, saat ini merupakan musim panen ikan, setiap nelayan (pancing) rata-rata mampu menghasilkan lima hingga 10 keranjang tuna sekali melaut.

""Sekarang ini turun, harganya rata-rata Rp 16 ribu per kilogramnya, biasanya bisa sampai Rp20 ribu per kilogram. Ikan-ikan tuna ini disetor ke pabrik di wilayah Kediri," katanya 

Sugiono menambahkan, anjloknya harga ikan tuna diprediksi akan terus terjadi hingga akhir November mendatang, karena saat ini musim panen ikan di perairan selatan prigi Trenggalek belum mencapai puncaknya. (Adhar muttaqin)
Powered by Telkomsel BlackBerry®


BPBD TRENGGALEK SIAPKAN BANTUAN AIR UNTUK KORBAN KEKERINGAN

BPBD TRENGGALEK SIAPKAN BANTUAN AIR UNTUK KORBAN KEKERINGAN

KBR, Trenggalek - Untuk mengatasi dampak kekeringan yang semakin parah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menyiapkan bantuan air bersih bagi warga yang mengalami krisis air.

Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Joko Rusianto mengatakan, distribusi bantuan air bersih tersebut mulai dilakukan hari ini dengan menggandeng PDAM setempat. Pihaknya mengklaim telah menyiapkan anggaran yang cukup untuk mengatasi dampak keeringan. 

"BPBD sudah koordinasi dengan PDAM dan mereka menyatakan siap untuk mengirimkan ke masing-masing desa," katanya 

Joko Rusianto mengaku krisis air yang terjadi di Trenggalek telah terjadi sejak beberapa bulan yang laku, namun proses pengiriman bantuan air bersih ini baru bisa dilakukan hari ini, karena menunggu permintan dari masing-masing desa. Sementara itu, hingga saat ini tercatat 12 desa yang telah mengajukan bantuan air bersih. 

Sesuai dengan data di BPBD Trenggalek, jumlah desa yang masuk dalam kawasan rawan keringan ketegori kering kritis sebanyak 47 desa, desa-desa tersebut tersebar di 12 kecamatan. 

KEKERINGAN, SATU SUMUR UNTUK 100 KK

KBR, Trenggalek, 15/9 - Musim kemarau yang berkepanjangan mulai berdampak terhadap msayarakat Trenggalek, Jawa Timur. Ribuan warga di sepuluh desa kini mengalami krisis air.

Beberapa desa yang mengalami kekeringan antara lain, Desa Ngrencak, Terbis, Cakul, Mlinjon serta sejumlah desa lainnya. Dampak kekeringan terparah terjadi di Desa Ngrencak, Kecamatan Panggul, Lebih dari 100 kepala keluarga di desa tersebut terpaksa harus menggunakan air dari sebuah sumur yang nyaris kering. 

Salah satu warga Sumini mengatakan, meski kondisinya keruh, warga nekat menggunakan air sumur tersebut untuk keperluan mandi, mencuci dan memasak, hal itu dilakukan  karena merupakan satu-satunya sumber air yang bisa dimanfaatkan. 

"Ini sudah terjadi sejak sebulan lebih, semua warga mencari air ya ke sini ini. Sumur ini dipakai untuk warga di tiga RT atau sekitar 100 rumah," katanya. 

Sementara itu, sejumlah warga yang tidak mendapatkan pasokan air bersih terpaksa harus mencari air ke desa lain dengan jarak mencapai lebih dari enam kilometer. Kekeringan yang melanda sejumlah desa di Trenggalek telah terjadi sejak satu bulan terakhir. Meski demikian,  hingga kini belum ada bantuan air bersih dari pemerintah setempat pihak lain.