40 DESA DI TRENGGALEK KRISIS AIR

40 DESA DI TRENGGALEK KRISIS AIR

Trenggalek - Musim kemarau yang terjadi selama tiga bulan terakhir menyebabkan 40 di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengalami kekeringan. Bahkan 13 desa diantaranya telah mengakukan bantuan air bersih ke pemerintah.

Sesuai dengan data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mencatat, puluhan desa yang mengalami kekeringan parah tersebar di 13 kecamatan, hanya satu kecamatan yang sama sekali tidak mengalami kekeringan, yakni Kecamatan Gandusari. 

Kepala Pelaksana  BPBD Trenggalek, Joko Rusianto mengatakan, krisis air terparah terjadi di Kecamatan Panggul, Dongko, Pule, Karangan dan Kecamatan Watulimo. Warga di wilayah kekeringan rata-rata harus mengantre di sumur bersama untuk mendapatkan air bersih. "Yang mengajukan bantuan air bersih ada 13 desa dan sudah mulai kami lakukan pengiriman sejak beberapa hari terakhir," katanya.

13 Desa yang mulai mendaoatkan bantuan air bersih diantaranya adalah, Ngrencak, Karangtengah, Besuki, Terbis, Mlinjon, Puru, Gamping, Suruh, Wonokerto (Kecamatan Suruh), Bogoran, Timahan, Jatiprahu dan Karangan.

Menurutnya distribusi bantuan air bersih ini rencananya dilakukan hingga kekeringan usai, sedangkan volume bantuan yanmg diberikan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing warga, khsusunya untuk air minum, masak dan mandi. "Kami memperkirakan, jumlah desa yang mengajukan bantuan akan semakin banyak, karena saat ini baru awal dari musim kering ini," ujarnya.

Joko anggaran APBD Trenggalek yang dialokasikan untuk mengatasi dampak kekeringan sangat terbatas, rencananya apabila krisis air semakin parah, pihaknya akan meminta bantuan anggaran ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat.

"Skema penangannya tetap seperti tahun-tahun sebelumnya, kami maksimalkan terlebih dahulu dengan menggunakan APBD Trenggalek, baru nanti kalau memang masih kurang, pakai bantuan," katanya kepada sejumlah wartawan.

Disisi lain, BPBD meminta masyarakat untuyk melakukan penghematan air bersih, mengingat sesuai ramalan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kekeringan yang diakibatkkan El Nino di wilayah Jawa Timur diperkirakan akan terjadi hingga November mendatang. "Ini relatif panjang," pungkasnya. 


PANEN RAYA, HARGA CENGKIH ANJLOK

Trenggalek - Para petani di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur
mengeluhkan anjloknya harga pada musim panen raya tahun ini, cengkih
kering yang semula dijual Rp140 ribu/Kilogram turun menjadi Rp97
ribu/Kilogram.

Salah seorang petani di Desa Karangturi, Kecamatan Munjungan,
Trenggalek, Kasirin mengatakan, anjloknya harga komoditas cengkih ini
terjadi sejak dua bulan terakhir. Menurutnya kondisi ini berlangsung
secara bertahap dan terus menerus.

"Turunnya lumayan banyak, untuk yang kering saat ini Rp97
ribu/Kilogram, sedangkan untuk cengkih basah sekarang Rp25
ribu/Kilogram dari harga sebelumnya Rp35 ribu/Kilogram," katanya.

Sejumlah petani mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab
anjloknya harga cengkih ini, namun mereka menduga hal ini akibat
permainan harga dari para tengkulak, mengingat komoditas perkebunan
ini merupakan hanya bisa dipanen setahun sekali.

"Ini bukan produk sayuran yang mudah busuk, logikanya, kalau stok
melimpah kan bisa ditimbun, bukan harga yang dipermainkan untuk
mencari keuntungan seperti ini," ujar Kasirin.

Lanjut Kasirin, seharusnya musim panen raya cengkih bisa menjadi
andalan petani untuk meraup keuntungan, namun apabila kondisi harga
yang tidak bersahabat justru akan menjadi beban para petani, karena
tanaman cengkih juga membutuhkan perawatan dan pupuk dengan biaya yang
cukup tinggi.

Terkait kondisi tersebut, para petani berharap pemerintah segera turun
tangan dan mengambil kebijakan untuk mengendalikan harga komoditas
cengkih, petani khawatir apabila dibiarkan  terus-menerus akan
berpengaruh terhadap pendapatan para petani.

"Kalau kami sebagai petani tidak bisa berbuat banyak, semua cengkih
dari sini (Munjungan) kami jual ke tengkulak," katanya kepada awak
media.

Musim panen raya cengkih di Kabupaten Trenggalek terjadi mulai bulan
April lalu, masa panen raya ini diprediksi akan berlangsung hingga
September mendatang. Dari informasi para petani, hasil panen cengkin
tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mulyadi Wiryono yang mendapat
keluhan para petani mengakui kondisi tersebut, pihaknya langsung
melaporkannya anjloknya harga cengkih kepada Menteri Pertanian. Orang
nomor satu di Pemkab Trenggalek ini berharap, pemerintah pusat
mengeluarkan kebijakan pengendalian harga cengkih dengan menggandeng
Bulog.

"Sehingga yang diurusi bulog tidak hanya beras, namun bisa membeli
cengkih para petani, dengan cara ini kami yakin harga cengkih akan
stabil," ujarnya.

Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu daerah yang menjadi lumbung
produksi cengkih di Jawa Timur. Pusat perkebunan cengkih Trenggalek
berada di Kecamatan Munjungan, Dongko, Panggul, Kampak ,Pule, Watulimo
dan Kecamatan Bendungan. Produk cengkih kota keripik tempe ini dipasok
ke sejumlah pabrik rokok dan kosmetik di indonesia.

MENTERI PERTANIAN KLAIM BERHASIL ATASI KEKERINGAN 100 RIBU HEKTARE LAHAN

Trenggalek - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengkalim kemeteriannya telah berhasil mengurangi dampak kekeringan selama setahun terakhir hingga 100 ribu Hektare. 

Disela-sela panen raya padi dan pencanangan gerakan menanam kedelai yang digelar di Desa Masaran, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Menteri Pertanian mengatakan, tahun lalu, jumlah gagal panen akibat kekeringan, banjir dan hama mencapai 159 ribu Hektare, sedangkan tahun ini mampu ditekan menjadi 50 ribu hektare .

"Sehingga tanaman petani yang mampu diselamatkan nilainya mencapai Rp2 Triliun, ini adalah prestasi kita semuanya," katanya.

Menurutnya, turunnya jumlah lahan yang terdampak kekeringan tersebut, setelah pihaknya membentuk tim khusus penanggulangan kekeringan yang disebar di seluruh kabupaten. Tim ini bertugas memantau, daerah-daerah yang masuk kawasan rawan kekeringan, sehingga bisa segera diambil langkah penanggulangan apabial sewaktu-waktu terjadi krisis air di area persawahan.

"Sejak awal pemerintahan Pak Jokowi, kami memang serius untuk memberikan penanganan terhadap persoalan pangan tersebut," ujarnya.

sementara itu, dalam mengatasi potensi kekeringan tersebut , kementerian pertanian menglaim telah melakukan perbaikan dan pembagunan saluran irigasi primer hingga tersier, yang mampu menghidupi 1,3 juta Hektare lahan. "Kami juga menggelontorkan bantuan 40 ribu alat mesin pertanian berupa traktor maupun pompa air," imbuh Amran.

Dengan kondisi tersebut, Kementerian Pertanian memastikan, kemarau panjang yang terjadi tahun ini tidak akan berdampak besar terhadap berkurangnya stok pangan nasional. Untuk itu pihaknya meminta petani untuk melakukan pengalihan jenis tanaman, dari padi ke palawija, khususnya kedelai. "Sehingga bisa mengurangi resiko gagal panen,  terlebih saat ini, pemerintah sedang mengejar swasembada kedelai nasional," pungkasnya. 

BASARNAS HENTIKAN PENCARIAN WISATAWAN TENGGELAM


Trenggalek - Badan SAR Nasional (Basarnas) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menghentikan proses pencarian wisatawan yang tenggelam di Pantai Pelang, Kecamatan Pagggul, karena hingga hari ke tujuh satu dari dua korban belum berhasil ditemukan. 

Kepala Pos III Basarnas Trenggalek, Supriyanto mengatakan, penghentian operasi pencairian tersebut dilakukan, setelah pihaknya melakukan evaluasi dengan tim SAR gabungan, Polisi, TNI, BPBD dan Nelayan setempat.   

"Jadi mulai besok (hari ini) kami tidak akan melakukan penyisiran di tengah laut, sebagai gantinya, para nelayan dan pihak kepolisian akan tetap melakukan pemantauan," katanya.

Menurutnya, dalam masa pemantauan tersebut, seluruh nelayan yang ada di perairan selatan Kecamatan panggul maupun pacitan diminta untuk tanggap dan memberikan informasi kepada pihak yang berwajib apabila menemukan keberadaan jasad korban. "Apabila korban ditemukan kami siap terjun ke lokasi untuk meberikan bantuan evakuasi," ujarnya kepada awak media.

Dijelaskan, dari dua korban yang hilang, baru satu yang berhasil ditemukan, atas nama Mohammad Wahyu alias Wiwit, warga Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Sedangkan satu korban lainnya, Gigih Wiranto belum berhasil ditemukan. "Jasad Wiwid kami termukan terdampar di salah satu pantai di Sudimoro Pacitan," imbuh Supri.

Temuan salah seorang korban itu sesuai dengan prediksi dari Basarnas, mengingat pada saat kejadian, Kamis 23/7 lalu, arus laut di pantai Pelang mengarah ke barat atau ke wilayah Pacitan. 


DUA PASANGAN BAKAL CALON BUPATI TRENGGALEK JALANI TES KESEHATAN

DUA PASANGAN BAKAL CALON BUPATI TRENGGALEK JALANI TES KESEHATAN


DUA PASANGAN BAKAL CALON KEPALA DAERAH JALANI TES KESEHATAN

Trenggalek - Dua pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Kholiq-Priyo Handoko dan Emil Elistianto Dardak-Mohammad Nur Arifin, Selasa (28/7) menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo, sebagai prasyarat sebelum ditetapkan menjadi calon kepala daerah. 

Ketua KPU Trenggalek, Suripto mengatakan, pemeriksaan kesehatan ini ditangani langsung oleh puluhan dokter spesialis. Menurutnya, beberapa tahapan yang dilakukan dalam pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh tersebut antara lain penyakit dalam, neurologi, kejiwaan, infeksi tropis, dan metabolisme.

"Prosesnya kami lakukan selama dua hari, mulai 28 hingga 29 Juli 2015, informasinya untuk hari Rabu masing-masing pasangan calon akan menjalani tes psikologi dan kejiwaann," katanya.

Menurutnya, pemilihan rumah sakit tersebut dilakukan, karena berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) hanya ada dua rumah sakit di Jawa Timur yang layak untuk melaksanakan "general check up", yakni RSUD Saiful Anwar Malang dan RSUD dr Soetomo.

Rencananya, hasil tes kesehatan para kandidat kepala daerah tersebut akan menjadi salah satu dasar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek untuk meloloskan atau tidak, masing-masing bakal calon menjadi calon bupati dan wakil bupati.

Dari informasi yang berhasil dihimpun tim redaksi, salah satu pasangan calon kepala daerah, Emil Elistianto Dardak-Mochammad Nur Arifin datang di rumah sakit plat merah tersebut sekitar pukul 07.30 WIB tanpa didampingi oleh istrinya. Pasangan termuda dalam pesta demokrasi serentak ini langsung menjalani serangkaian pemeriksaan di Graha Amerta RSUD dr Soetomo hingga pukul 15.30 WIB. 

Di rumah sakit dr Soetomo ini terdapat 11 pasangan bakal calon kepala daerah yang menjalani tes kesehatan, mereka berasal dari Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Kabupaten Mojokerto, Ngawi, Tuban, Lamongan, Gresik, Sumenep, Kota Pasuruan dan Kota Surabaya

Suripto menambahkan, bakal kontestan pemilihan kepala daerah periode 2015-2020 di Trenggalek diperkirakan hanya ada dua pasang, hal ini terlihat dari perolehan suara partai politik maupun  komposisi perolahan kursi di parlemen lokal. "Semua partai dua merapat di dua bakal calon, sedangkan untuk calon perseorangan sama sekali tidak ada yang mengajukan diri," imbuhnya. 

Pasangan bakal calon yang pertama adalah Kholiq-Priyo Handoko yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Sedangkan pasangan kedua adalah Emil Elistianto Dardak-Mochammad Nur Arifin yang diusung oleh lima partai politik, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, PDI Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) serta didukung dua partai lain, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).


SUAMI ARUMI BACHSIN RESMI DAFTAR PILKADA TRENGGALEK

Trenggalek - Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, Emil Elistianto Dardak- Mochammad Nur Arifin resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan diantar ribuan pendukungnya.

Sebelum menuju kantor KPU, calon kandidat pemilihan kepala daerah ini terlebih dahulu melakukan deklarasi bersama lima partai pengusung dan dua partai pendukung, yakni PDI Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Golkar dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dalam orasinya, Emil mengajak seluruh partai pendukung dan elemen masyarakat untuk bersatu mendukung pencalonnya, untuk menjadikan Trenggalek lebih maju dalam kurun lima tahun mendatang.

"Kita sudah bosan dengan keterpurukan, kita semua ingin Trenggalek lebih maju, mari bersama-sama membangun Trenggalek," pekik Emil dihadapan ribuan pendukung. 

Usai melakukan deklarasi bersama, pasangan yang mengatasnamakan "Pemimpin" ini langsung diarak ribuan pendukung dan relawan menuju kantor KPU Trenggalek dengan menaiki delman. 

Dalam perjalanan menuju kantor penyelenggara pemilu, pasangan termuda se-Indonesia ini mendapat sambutan meriah dari masyarakat. Bahkan sejumlah warga dengan antusias meminta foto bersama.

Sementara itu di kantor KPU Trenggalek, pasangan Emil-Arifin disambut ketua berserta seluruh komisionernya. Bakal kandidat pemilukada ini langsung menyerahkan berkas pendaftaran, sesuai dengan yang disyaratkan. 

"Hari ini, 27 Juli kami dua pemuda mendaftarkan diri ke KPU berserta Mas Arifin dengan didukung tujuh partai politik, ini adalah langkah awal menuju Trenggalek yang lebih baik," ujarnya. 

Putra mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak ini menambahkan, pengalaman 15 tahun di dunia birokrasi ditingkat nasional diharapkan menjadi bekal yang cukup untuk memimpin lima tahun kedepan.

Sementara itu, bakal calon Wakil Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin mengatakan, meskipun usianya baru 25 tahun, ia yakin mampu menjadi pendamping yang baik untuk Emil Dardak. Menurutnya, pengalamannya memimpin sejumlah perusahaan sejak umur 17 tahun merupakan akan dijadikan pelajaran yang berharga untuk mejadi pemimpin di levek kabupaten.

"Ada sejumlah masyarakat yang maragukan kemampuan saya, bagi pasangan Pemimpin tidak masalah, justru itu akan menjadi pelecut untik mewujudkan visi dan misi kami, dengan tanpa beban," ujar Arifin.

Dikonsfirmasi terpisah, Ketua KPU Trenggalek, Suripto mengatakan, saat ini pihaknya telah menerima dua pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati, yakni psangan Kholiq-Priyo Handoko dan Emil-Arifin. Rencananya pihaknya akan melakukan pemeriksaan seluruh berkas pendaftaran, guna memastikan kelengkapan yang dipersyaratkan. 

"Untuk selanjutnya, Besok (Selasa) masing-masing kandidat akan mengikuti tes kesehatan jasmani di RSUD Dokter Soetomo Surabaya," katanya.

GAGAL PINANG YAYUK, KHOLIQ GANDENG PRIYO HANDOKO

Trenggalek - Setelah gagal berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Trenggalek, Jawa Timur akhirnya memilih Priyo Handoko sebagai bakal calon wakil bupati, untuk mendampingi Kholiq dalam pemilukada 2015.

Sekretaris DPC PKB Trenggalek, Samsul Anam mengatakan, penunjukan bacawabup tersebut dilakukan setelah pihaknya melakukan serangkaian penjajakan dengan sejumlah tokoh.

"Bagi kami ini adalah pasangan yang terbaik diantara tokoh-tokoh yang ada," katanya.

Menurutnya, beberapa pertimbangan yang menjadi dasar pemilihan diantaranya, yang bersangkutan dinilai memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman mumpuni. Selain itu, juga memiliki finansial yang cukup.

"Pak Priyo juga aktif sebagai pengurus Partai Golkar di Papua," ujarnya kepada sejumlah wartawan.

Meski Priyo tidak beraktifitas dan bekerja di Trenggalek, Samsul mengaku tidak menjadi persoalan, mengingat saat ini calon bupati yang diusung memiliki elektabilitas yang tinggi.

"Sehingga siap bertarung dalam pemilihan kepala daerah 9 Desember mendatang," imbuhnya.

Kata dia, berdasarkan survey yang dilakukan sebelumnya, tingkat elektabilitas Kholiq, mencapai 40 persen atau paling tinggi dibanding tokoh-tokoh yang lain.

"Kalau untuk calon lain itu sekitar 19 persen, sehingga kami optimistis terhadap Kholiq-Priyo," ujar Samsul.

Sebelumnya, PKB berencana mengusung Kholiq dan Sri Rahayu alias Yayuk (PDIP) sebagai pasangan bakal calon bupati. Bahkan pasangan tersebut sempat didelkarasikan bersama sejkumlah partai politik.

Namun koalisi tersebut hanya berjalan seumur jagung, setelah PDIP tidak merekomendasi justru merekomendasi calon lain.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

BASARNAS PERLUAS AREA PENCARIAN DUA KORBAN TENGGELAM DI PELANG

Trenggalek - Tiga hari dilakukan proses pencarian, jasad dua wisatawan yang terseret ombak di Pantai Pelang, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur belum berhasil ditemukan. 

Tim SAR gabungan dari Basarnas, polisi dan nelayan terus berusaha melakukan penyisiran di kawasan pantai selatan. Bahkan wilayah operasi pencarian diperluas hingga ke kawasan pantai lain.

Kepala Basarnas Pos Trenggalek, Supriono mengatakan,  dalam pencarian in pihaknya menerjunkan dua kapal, yang terdiri satu kapal karet Basarnas dan satu kapal milik nelayan setempat.

"Penyisiran ini kami lakukan mulai dari TKM (tempat kejadian musibah) di Pantai Pelang, hingga Pantai Konang, Pantai Joketro sampai berbatasan Pacitan, kalau ke tengah sampai 10 mill" katanya. 

Menurutnya, Selama tiga hari melaksanakan pencarian, Tim Sar gabungan sempat terkendala oleh tingginya gelombang di kawasan Pantai Pelang, namun hal tersebut dapat diatasi, dengan mengalihkan titik pencarian pertama melalui Pantai Joketro.

"Kalau di Joketro relatif landai ombaknya, sehingga dua kapal bisa ke tengah," ujarnya kepada sejumlah wartawan.

Dalam operasi kemanusiaan ini, pihaknya tidak hanya melakukan penelusuran di tengah laut, namun juga menyisisr tebing-tebing dan karang yang ada di tepi pantai. Hal ini dilakukan, karena biasanya korban tenggelam terseret ombak menuju tepi dan tersangkut karang.

Sementara itu, Kapolsek Panggul, AKP Wajib Santoso mengatakan, selain operasi laut, pihaknya juga melakukan penyisiran darat di beberapa bibir pantai mulai dari Pelang hingga Joketro. "Upaya terus kami lakukan, namun sampai sekarang belum membuahkan hasil," katanya.

Tim SAR gabungan rencananya, akan melanjutkan pencarian hingga petang hari. Namun apabila kedua korban belum ditemukan, proses penyisiran akan dilanjutkan hingga tiga hari kedepan. 

Sebelumnya dua wisatawan, masing-masing Mohammad Wahyu dan Gigih Wiranto, warga Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, hilang setelah terseret ombak laut, saat bermain di bibir pantai pelang. 

TERSERET OMBAK, DUA WISATAWAN BELUM DITEMUKAN

Trenggalek - Dua wisatawan yang hilang akibat terseret obak pantai Pelang di Kecamatan Paggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur hingga Jumat (24/7) petang belum berhasil ditemukan. 

Kepala Polsek Panggul, AKP Wajib Santoso mengatakan, sejak pagi, tim bagungan dari Basarnas, TNI/Polri dan nelayan telah berusaha melakukan penyisiran di sejumlah lokasi di pesisir pantai, mulai dari perbatasan Pacitan hingga wilayah Munjungan. 

"Kami sudah tiga kali turun untuk melakukan penyisiran, namun memang belum ada yang melihat jasad korban," katanya, saat dihubungi melalui sambungan telepon. 

Menurutnya, tim gabungan akan berusaha semaksimal mungkin, agar kedua korban tenggelam tersebut bisa segera diketemukan,. Namun demikian, proses pencarian korban harus ektra sabar dan hati-hati, mengingat kondisi gelombang di kawasan Pantai Pelang relatif tinggi.  

"Kalau memang kondisinya tida memungkinkan, maka kami akan istirahat dulu, baru setelah gelombang mulai reda, dilanjtkan lagi," ujarnya. 

Untuk kondisi malam hari, tim pencari memilih untuk berisirahat dan melanjutkan proses pencarian pada keeokan harinya, karena visibiltas yang terbatas dan tidak efektif untuk melakukan penyisiran.

Sebelumnya dua wisatawan Pantai Pelang, Trenggalek hilang setelah terseret ombak besar. Korban adalah Mohammad Wahyu dan Gigih Wiranto, keduanya warga Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu Tulungagung. 

Kejadian hilangnya wisatawan tersebut terjadi saat keduannya bermain ombak di kawasan pantai, pada saat yang bersamaan tiba-tiba muncul gelombang besar dan menyeret kedua korban hingga ke tengah laut. 

Korban sempat berteriak minta tolong kepada pengunjung pantai yang lain, namun warga tidak bisa berbuat banyak karena takut terseret ombak besar. Dua buah kapal nelayan yang di terjunkan ke lokasi kejadian sempat melihat juluran tangan salah satu korban, namun gagal dievakuasi karena kembali terhantam ombak besar.

"Saat mau didekati muncul gelombang besar sebanyak tiga kali dan akhirnya hilang," katanya. 

RAYAKAN LEBARAN KETUPAT, WARGA LEPAS RIBUAN BALON RAKSASA


Trenggalek - Perayaan Lebaran Ketupat di Trenggalek, Jawa Timur dimanfaatkan oleh sejumlah kelompok masyarakat untuk melepas seribu lebih balon udara raksasa dari berbagai ukuran.   

Pelepasan balon udara yang diterbangkan dengan tenaga asap tersebut berlangsung meriah. ratusan warga tampak antusias menyaksikan tradisi tahunan ini.

Salah seorang panitia peluncuran balon, Mushola Baitussalam, Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, Trenggalek. Sunardi mengatakan, setiap Lebaran Ketupat, kelompoknya rutin menerbangkan ratusan balon udara, sesaat setelah melakukan sholat Dhuha berjamaah dan kenduri ketupat.

"Kalau di sini tidak hanya pemudanya saja yang meluncurkan balon, anak-anak dan orang tua juga ikut serta," katanya kepada wartawan.

Pemandangan serupa terlihat di Desa Gandusari, Kecamatan Gandusari. Di lokasi ini, warga membuat balon raksasa dengan ketinggian 25 meter dan diameter empat meter. Balon jumbo tersebut merupakan hasil gotong royong warga sekitar selama sepekan terakhir. "Alhamdulillah balonnya bisa diterangkan dengan mudah," kata salah seorang pemuda setempat, Samsul Ma'arif.  

Prosesi peluncuran balon udara plastik ini juga berlangsung di berbagai kecamatan, mulai dari Kecamatan Durenan hingga Kecamatan Tugu, serta kawasan pegunungan lainnya.

"Setiap daerah di sini (Trenggalek) memiliki cara dan tradisi sendiri-sendiri untuk merayakan Lebaran Ketupat. Pemerintah dalam hal ini hanya mendukung selama kegiatan itu positif dan memiliki semangat kearifan lokal," kata Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto.

Kendati atraksi pelepasan balon udara cukup banyak, Sunardi dan beberapa warga lain mengaku jumlah itu tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, karena Lebaran Ketupat tahun ini jatuh pada hari Jumat, sehingga waktu untuk pelepasan balon terbatas karena tengah hari harus menunaikan ibadah shalat Jumat.

"Kami mohon maaf, kegiatan kali ini tidak semeriah tahun lalu. Sebab jika banyak, pelepasan balon butuh waktu panjang, biasanya hingga sore," kata Sunardi.

Tradisi pelepasan balon udara itu sendiri konon telah berlangsung sejak belasan tahun silam.
  
Seperti halnya saat perayaan Idul Fitri, pesta balon udara dimaksudkan untuk menciptakan kemeriahaan dan luapan rasa syukur setelah enam hari menjalankan ibadah sunah puasa syawal sejak H+2 Lebaran.

Di sisi lan, tradisi yang diti dilaksanakan setiap tahun ini justru dikeluhkan oleh pihak PLN, mengingat beberapa balon yang diterbangkan jatuh di jaringan listrik bertegangan tinggi, akibatnya beberapa wilayah mengalami pemadaman.

"Ada satu balon udara yang jatuh tepat di atas jaringan kabel listrik PLN di wilayah Durenan sehingga terjadi korsleting," kata Kepala PLN Rayon Trenggalek, Tarwoko.

Meski sempat menyebabkan arus listrik terputus dan mengganggu perayaan Lebaran Ketupat di wilayah Durenan, Tarwoko memastikan insiden itu tidak sampai menimbulkan kerusakan berarti.

Petugas yang mendapat laporan dari warga tentang putusnya jaringan listrik di aerah itu segera melakukan langkah penanganan dengan menyingkirkan balon udara yang masih tersangkut di atas jaringan kabel PLN di jalan raya Durenan.

MERIAHNYA TRADISI LEBARAN KETUPAT DI TRENGGALEK


Trengalek - Perayaan lebaran ketupat pada H+8 lebaran, di Trenggalek, Jawa Timur berlangsung meriah, ribuan warga memadati perkampungan untuk menyaksikan aneka hiburan serta pesta ketupat gratis.

Sejak pukul 7.00 WIB, suasana Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek dan Durenan tampak ramai. Dalam perayaan tradisi kupatan ini, aneka kegiatan digelar, mulai dari pawai karnaval, drumband , hingga tari-tarian. Bahkan fashion show kostum dari barang bekas, juga ikut meramaikan lebaran ketupat. 

Salah seorang warga Kelutan, Binti Nasrikah mengatakan, perayaan ini merupakan bentuk rasa syukur warga, setelah enam hari melaksanakan puasa sunnah syawal selama enam hari. "Untuk di kelutan ini perayaan lebaran ketupat sudah yang enam kalinya dan selalu berlangsung rmai seperti ini," katanya.

Menurutnya, selain aneka hiburan, salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu adalah pesta ketupat gratis. Setiap pengunjung, bebas menikmati aneka kupat sayur yang disediakan di masing-masing rumah warga.

Binti menambahkan, khusus untuk lebaran ketupat, ia dan keluarganya menghabiskan sekitar 10 kilogram beras dan lima buah nangka muda. Seluruh ketupat yang dibuat langsung laris manis diserbu pengunjung sejak pukul 7.00 WIB. "Ini tadi seluruh ketupat habis dalam waktu kurang dari dua jam," ujarnya.

Kata dia, jumlah pengunjung dalam tradisi ini terus mengalami peningkatan setiap tahun, mereka berasal dari berbaga kecamatan yang ada di Trenggalek, bahkan beberapa diantaranya merupakan pengunjung dari luar kota.

Salah seorang pengunjung, Hasan Wiyono, sengaja datang dari Tulungagung untuk merayakan lebaran ketupat bersama sanak saudaranya di Trenggalek. Mneurutnya, tradisi di Trenggalek berbeda dengan daerah-daerah lain. "Kalau di sini enak, bisa makan ketupat gratis , selain itu bisa melihat aneka hiburan dan sekaligus bersilaturrahmi," katanya.

Padatnya pengunjung perayaan lebaran ketupat , menyebabkan jalur utama Trenggalek-Ponorogo macet total. Ribuan kendaraan terjebak diantara ramainya lebaran. Untuk mengurai kemacetan tersebut, polisi terpaksa mengalihkan jalur utama melalui kecamatan Karangan. 


PEDAGANG KULIT KETUPAT KEBANJIRAN ORDER


Trenggalek - Mejelang lebaran ketupat yang bisa dirayakan pada H+8 Idul Fitri, sejumlah pedagang ketupat di Trenggalek, Jawa Timur mulai kebajiran order. Masyarakat berbondong-bondong membeli kulit ketupat untuk keperluan lebaran.

Dari pantauan di Pasar Sore dan Pasar Basah Trenggalek, sejumlah masyarakat tampak mengerumuni pedagang kulit ketupat. Salah seorang pedagang, Utari mengatakan, dalam dua hari terakhir jumlah permintaan kulit ketupat meningkat tajam. 

"Permintaan cukup banyak, lebih dari 500 biji per hari," katanya.

Menurutnya, tingginya jumlah permintaan tersebut membat beberapa pedagang kulit ketupat kewalahan, karena proses merangkai ketupat membutuhkan waktu tersendiri. Di sisilain, saat ini stok bahan baku di wilayah Trenggalek sangat terbatas. 

Untuk memenuhi permintaan konsumen, para pedagang terpaksa harus mendatangkan bahan baku daun kepala muda dari wilayah Tulungagung dan Blitar. "Harga janur (daun kepala muda) juga naik, per ikat itu Rp15 ribu," imbuhnya. 

Pedagang lain, Siti Marfuah mengatakan, kulit ketupat produksinya dijual rata-rata Rp5.000/ sepuluh biji. Khusus untuk penjualan kulit ketupat tersebut para pedagang tidak memberikan diskon maupun potongan harga, meskipun membeli dalam jumlah banyak. Karena harga yang dipatok dinilai cukup realistis dan tidak terlalu mahal. 

"Keuntungannya tidak terlalu banyak, tapi harga segitu sudah cukup untuk menutupi biaya bahan baku dan ongkos produksi," ujarnya.

Sementaar itu, salah seorang pembeli, Widi Astuti mengaku cukup terbantu dengan adanya pedagang kulit ketupat tersebut, karena seluruh anggota keluarganya tidak ada yang bisa merangkai sendiri. 

Selain itu membeli dalam bentuk jadi dinilai lebih praktis dan bisa langsung digunakan untuk memasak ketupat lontong, "Kalau harus membuat sendiri terlalu ribet," ujar Widi. 

Lebaran ketupat atau yang biasa di sebut "kupatan" sejak dahulu menjadi tradisi warga di Kabupaten Trenggalek. Saat lebaran ketupat tersebut, sebagian warga menggelar "open house" dan menyediakan makanan ketupat gratis. 

Perayaan yang biasa dilaksanakan pada H+8 Idul Fitri ini selalu ramai dikunjungi masyarakat. Beberapa jalur utama pun kerap mengalami kemacetan panjang  akibat padatnya jumlah pengunjung. 


BUS BALIK GRATIS DISERBU PEMUDIK


Trenggalek - Program balik gratis yang ditawarkan pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Trenggalek, diserbu ratusan pemudik yang ingin kembali ke kota surabaya dan sekitarnya. Dari total 10 bus yang disediakan, seluruh kursi habis dipesan sejak sebelum lebaran.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Kabupaten Trenggalek, Sigid Agus Hari Basuki mengatakan, dalam program ini, pihaknya menyediakan 600 kursi yang terbagi dalam 10 armada bus.

Pemberangkatan 10 bus gratis ini dilakukan dua tahap, yakni lima bus diberangkatkan pada tanggal 22 Juli, sedangkan lima bus sisanya diberangkatkan pada 23 Juli hari ini. 

"Jadi ini adalah kelanjutan dari mudik gratis, mereka kami tawari, yang berminat untuk balik bareng langsung saja mendaftar dan ternyata cukup banyak," katanya.

Lanjut Sigid, meski pemberangkatan dilakukan bersamaan dengan hari pertama masuk kerja, namun antusiasme masyarakat masih cukup tinggi. Pihaknya berharap, dengan adanya balik gratis ini mampu meringankan beban masyarakat, setelah merayakan lebaran di kampung halaman. 

Sementara itu salah seorang peserta, Gunawan mengaku senang dengan program yang diselenggarakan pemerintah, karena selain bisa menghemat anggaran, juga bisa meminimalisir resiko kecelakaan lalu lintas.

"Kalau naik bus seperti ini enak dan sekalian bisa beristirahat, sehingga tidak terlalu capai," ujarnya.

Bahkan demi mengikuti balik gratis, karyawan swasta ini terpaksa membolos di hari pertama masuk kerja. Namun hal tersebut telah dikoordinasikan dengan pihak perusahaan, sehingga tidak menjadi persoalan.

Sedangkan penumpang yang lain, Yudho mengatakan, lebih leluasa mengikuti program balik gratis, karena masa libur lebaran di tempat kerjanya hingga hari Kamis besok. "Jadi masih longgar dan bisa istirahat di Surabaya," katanya.

Namun sayang, bus balik gratis yang disediakan pemerintah ini hanya untuk satu jurusan, yakni surabaya. sedangkan kota lain seperti Jakarta maupun Jawa Barat terpaksa ditiadakan karena keterbatasan anggaran.

"Kalau untuk tujuan Malang kami tiadakan, karena peminatnya sedikit, sedangkan Jakarta anggarannya cukup besar," kata salah seorang petugas perhubungan.

Pemerintah memastikan, akan menggelar program serupa pada tahun-tahun berikutnya , memngingat balik gratis dinilai mampu membawa dampak positif terhadap masyarakat dan keselamatan berkendara. 


PUSAT JAJANAN KHAS TRENGGALEK DISERBU PEMUDIK

* SEPKAN HABISKAN 35 RIBU KERIPIK TEMPE

Trenggalek - Musim mudik dan balik lebaran membawa berkah tersendiri bagi para pedagang oleh-oleh khas Trenggalek, omset penjualannya meningkat hingga empat kai lipat dibanding hari-hari biasa. 

Pada H+4 lebaran, suasana pusat jajanan khas Trenggalek di ruas jalan nasional di Dusun Kranding, Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan tampak ramai, puluhan mobil pemudik tampak berjajar di depan kios oleh-oleh. 

Menurut saah satu pedagang, Widyawati, pada musim mudik dan balik lebaran tahun ini jumlah pembeli makanan khas meroket tajam dibanding hari-hari biasa. peningkatan tersebut terjadi sejak H-4 lebaran, jumlah tersebut terus mengalami peningkatan hingga beberapa hari pascalebaran. 

"Kalau yang paling ramai itu terjadi pada H+3, karena pada saat itu banyak pemudik yang balik ke kota besar," katanya.

Menurutnya, beberapa jajanan khas Trenggalek yang menjadi buruan pemudik antara lain, keripik tempe, alen-alen dan manco. Dari jajanan favorit tersebut omset permintaan terbanyak adalah tempe keripik.

Selama lebaran ini, ia mengaku telah menyiapkan sekitar 45 ribu keripik tempe, dari stok tersebut, 35 ribu biji diantaranya telah ludes diborong pemudik. "Awalnya sempat ketir-ketir, takut tidak habis, tapi ternyata pembelinya luar biasa," ujarnya kepada wartawan.

Sedangkan untuk jajanan jenis alen-alen, hingga H+4 lebaran, Widyawati mengaku telah menghabiskan dua kwintal, jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah, hingga H+7 lebaran.

Kata dia, jumlah pembeli jajanan khas Trenggalek tahun ini jauh lebih banyak dibanding lebaran tahun lalu, jam buka toko terpaksa diperpanjang, karena tingginya animo masyarakat. "Ada yang sampai tengah malam, bahkan hingga dini hari," imbuhnya.

Sementaar itu, salah seorang pembeli, Maslakhah mengaku, memborong tiga jenis jajanan khas Trenggalek, mulai dari keripik tempe, alen-alen dan manco. Aneka cemilan tersebut rencananya akan dibawa ke Sidoarjo sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan rekan kerjanya.

"Keluarga di Sidoarjo suka sekali dengan keripik tempe, katanya gurih dan renyah, beda dengan keripik dari daerah lain," ujarnya.   

Selain, diburu pemudik dari dalam Provinsi Jawa Timur, pusat jajanan Trenggalek juga banyak didatangi pemudik dari berbagai kota besar, seperti, Jakarta, Semarang, Bandung maupun luar pulau jawa.  

PUNCAK ARUS BALIK, JALUR SELATAN JATIM MACET

Trenggalek - H+3 dan H+4 lebaran puncak arus balik di jalur selatan Jawa Timur yang melintasi Kabupaten Trenggalek dan Ponorogo. Padatnya volume kendaraan tersebut menyebabkan kemacetan panjang terjadi di beberapa titik. 

Tingginya volume kendaraan di jalur utama Trenggalek-Tulungagung dan Trenggalek-Ponorogo terjadi sejak, Senin pagi, ribuan mobil dan sepeda motor pemudik yang hendak balik ke sejumlah kota besar memadati ruas jalan nasional tersebut.

Kapolres Trenggalek, AKBP. I Made Agus Prasetya melalui Kapolsek Pogalan AKP. Hadi Pranoto mengatakan, kepadatan volume kendaraan terjadi di dua jalur, baik yang menuju Jawa Tengah dan Jakarta maupun Malang dan Surabaya.

"Tapi untuk tujuan Malang dan Surabaya memang lebih padat, karena tidak hanya mobil, sepeda motor juga banyak," katanya kepada wartawan.

Menurutnya, beberapa simpul kemacetan akibat membeludaknya arus balik lebaran ini terjadi di tiga titik yakni Bendorejo, Kedunglurah dan Durenan. Sedangkan titik kemacetan terparah berada di simpang empat Bendorejo.

"Karena di sini banyak kendaraan dari beberapa arah, termasuk bus dari terminal, sehingga cukup padat," ujarnya. 

Kemacetan pada ruas jalan nasional ini sempat mencapai lebih dari empat kilometer. Untuk mengurai kemacetan tersebut petugas Polsek Poglan dan Satlantas Polres Trenggalek akhirnya memasang pembatas jalan dan memberlakukan sistem buka tutup jalan secara manual.

"Petugas langsung melakukan pengaturan, karena kalau mengandalkan lampu pengatur jalan tidak meungkinkan," kata perwira pertamam ini.

Tingginya volume kendaraan pada arus balik tersebut berlangsung hingga tengah malam dan H+4 lebaran. Beberapa pemudik lebih memilih melakukan perjalanan jauh pada malam hari, untuk menghindari cuaca panas serta kemacetan parah.

"Kalau siang, jalur tengah dan utara macetnya luar biasa, jadi lebih baik malam seperti ini," kata Hengky, pemudik yang akan balik ke Surabaya. 

Sementara itu, Kasatlantas Polres Trenggalek, AKP. Heru Sujio Budi Santoso mengatakan, H+3 dan H+$ lebaran merupakan puncak arus balik. Kondisi ini dipengaruhi oleh berakhirnya masa cuti bersama pada, Selasa kemarin.

Kepolisian mengaku akan terus melakukan, pemantauan ketat arus lalu lintas, utamanya pada jalur yang rawan mengalami kemacetan. Menurutnya, tingkat kepadatan arus lalu lintas akan mengaami penurunan tajam pada H+5 hari ini. "Meskipun arus lalin turun, kami tetap siaga," katanya. 

Polisi mengimbau, para pengguna jalan untuk tetap berhati-hati saat melakukan balik lebaran, terutama pada malam hari, mengingat beberapa jalur di wilayah Trenggalek menuju Ponorogo berliku-liku dan minim penerangan. Sedangkan jalur Trenggalek-Tulungagung rawan kecelakaan lalu lintas.


Ibas Kembali Sapa Masyarakat Trenggalek

Ibas Kembali Sapa Masyarakat Trenggalek

Trenggalek - Memasuki masa reses pertengahan tahun 2015, anggota Komisi X DPR RI, dari Daerah Pemilihan VII Jawa Timur, Edhie Baskoro Yudhoyono kembali menyapa konstituennya di Kabupaten Trenggalek.

Dalam rangkaian kunjungan tersebut
kegiatan pertama dilakukan putera bungsu presiden keenam RI ini, memberikan sosialisasi empat pilar kebangsaan , kepada ratusan masyarakat di Hotel Bukit Ja'as Permai. 
 
Dalam kesempatan tersebut ,Ibas, sapaan akrab Edhie Baskoro Yudhoyono, memberikan pemahaman tentang pentingnya pengamalan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurutnya , platform empat pilar , yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 , NKRI dan Bhineka Tunggal Eka, merupakan landasan yang tepat untuk keberlangsungan bangsa indonesia, yang memiliki aneka bahasa, suku, agama maupun adat istiadat.
 
"Inilah yang menjadi kunci, sehingga bangsa kita tetap utuh di tengah keberagaman," katanya.

Ibas berharap, masyarakat Trenggalek bisa menjadi salah satu pelopor dalam pengamalan empat pilar tersebut.

Usai melakukan sosialisasi , Suami Alya Rajasa ini langsung mengunjungi Pondok Pesantren Al-Falah di Desa Kedunglurah, Kecamatan Pogalan. Di lokasi ini, Ibas mendapat sambutan hangat dari keluarga pondok pesantren maupun ratusan masyarakat sekitar.

Tak hanya sekedar menyapa , Edhie Baskoro Yudhoyono juga memberikan bantuan sembako kepada fakir miskin dan kaum difabel. Selain itu, ia juga memberikan santunan kepada anak yatim piatu.

Pertemuan yang terjalin dengan akrab ini dilanjutkan dengan melakukan buka puasa dan sholat maghrib berjamaah..
 
Dalam sambutannya, anggota komisi X DPR ini mengajak seluruh warga muslim untuk memanfaatkan bulan suci ramadan ini dengan memperbanyak ibadah dan amal soleh. Sehingga mampu berdampak terhadap terhadap perilaku dan kehidupan setelah bulan puasa. 
 
"Mari kita belajar dari lapar dan belajar dari haus," ujarnya dihadapan warga pesantren.
 
Pada malam hari, rangkaian kunjungan kerja EBY, dilanjutkan dengan melakukan pertemuan bersama komunitas media sosial facebook. Ibas mengaku salut dan mengapresiasi program yang dijalankan komunitas Info Seputar Srenggalek (IST), yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Beginilah seharusnya, dunia maya yang diwujudkan dalam aksi nyata yang bermanfaat," katanya.

Pihaknya berharap para komunitas media sosial juga ikut mengangkat potensi daerah, utamanya kawasan wisata.

Sementara itu, Ketua IST, Bambang Puji menyambut baikperhatian yang dilakukan Ibas kepada komunitasnya.

"IST adalah gerakan sosial ytang terbuka bagi siapapun, kami mendorong seluruh elemen masyarakat saling pedulidengansesama," ujarnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

BAWASLU JATIM : HONOR STAF PANWASLIH TRENGGALEK TERLALU KECIL

Trenggalek - Berlarut-larutnya persoalan anggaran Panwaslih Kabupaten Trenggalek memaksa Bawaslu Jawa Timur untuk turun tangan melakukan negosiasi dengan bupati setempat. 

Ketua bawaslu Jawa Timur , Sufianto mengatakan, dari hasil negosiasi dengan bupati dan jajaran terkait , pihaknya mengakui masih terdapat sejumlah persoalan anggaran yang belum mencapai kesepakatan .

"Kalau untuk anggaran secara umum Pak Bupati mengaku siap untuk mencukupi," katanya kepada sejumlah awak media. 

Salah satu persoalan  yang kini masih belum tuntas  adalah minimnya anggaran yang dialokasikan untuk staf non PNS Panwaslih dan Panwascam di seluruh Kabupaten Trenggalek .  Menurutnya dalam alokasi yang ditentukan pemerintah daerah , masing-masing staf non PNS hanya akan menerima honor Rp600 ribu/bulan .

"Alasannya disamakan dengan honor staf KPU dan honorer pemkab," ujarnya.

Sufianto menilai, besaran honor tersebut sangat tidak layak, mengingat beban kerja yang harus ditanggung cukup berat . Selain honor tersebut jauh dibawah upah minimum Kabupaten Trenggalek, yakni  Rp1,15 juta/ bulan. 

"Beban kerja para staf panwaslih ini cukup berat, bahkan bisa sampai malam hari," imbuhnya. 

Sementara itu ditemui terpisah , Bupati Trenggalek, Mulydi Wiryono menjelaskan, terkait anggaran penwaslih, pihaknya mengaku siap untuk mencukupi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 

Namun untuk besaran honor staf panwaslih non PNS, Bupati bersikukuh akan disesuaikan dengan honor staf KPU dan honorer Pemkab Trenggalek. Menurutnya besaran honor tersebut disesuaikan dengan aturan berlaku.

"Kami tidak berani menaikkan anggaran tanpa dasar yang jelas, kalau sampai demikian justru kami yang akan disalahkan," katanya, saat ditemui di Masjid Agung Trenggalek. 

Sementara itu berdasarkan data Bawaslu Jatim, dari total 19 kabupaten/kota yang menyelenggaran pemilukada serentak, hanya tinggal dua kabuaten yang belum belum menyelesaikan persoalan anggaran panwaslih . 

Dua kabupaten tersebut adalah Trenggalek dan Mojokerto. bahkan untuk Mojokerto hingga kini belum melakukan pendandatangan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).

POLRES TRENGGALEK FOKUSKAN PENGAMANAN JALUR MUDIK DAN OBYEK WISATA

Trenggalek - Kepolsian resor Trenggalek , Jawa Timur menyiapkan 320 personil gabungan untuk mengamankan arus mudik dan balik lebaran. Dalam  operasi ketupat ini polisi lebih memfokuskan pada pengaman jalur dan sejumlah lokasi wisata.

Kapolres  Trenggalek, AKBP I Made Agus Prasetya mengatakan, 320 personil gabungan terdiri dari kepolisian, TNI, dinas perhubungan, Satpol PP, dinas kesehatan, radio lokal serta beberapa instansi lain. 

“Operasi Ketupat Semeru mulai berlangsung 10 hingga 25 Juli,” katanya, usai apel gelar pasukan di Alun-Alun Trenggalek.

Menurutnya, tim pengamanan lebaran tersebut akan disiagakan selama 24 jam penuh selama arus mudik dan balik lebaran.

Sedangkan untuk mendukung operasi ketupat, Kepolisian Trenggalek menyiapkan empat posko pengamanan dan dua pos pantau.

“Untuk pos pengamanan, diantara di Alun-alun kota, kemudian terminal, pertigaan Jarakan dan pertigaan Alga,” ujarnya.

Menurutnya, dalam pengamanan lebaran kali ini Polres Trenggalek  lebih memfokuskan diri untuk mengamankan jalur utama mudik yang rawan kecelakaan, mulai dari perbatasan Tulungagung hingga Kabupaten Ponorogo. 

“Termasuk di daerah-daerah sulit di kawasan pegunungan, ini perlu mendapat pengawasan,” imbuh Agus. 

 Orang nomor satu di Polres Trenggalek ini menambahkan, selain pengaman jalan raya, pihaknya juga akan melakukan pemantauan di sejumlah obyek wisata, mengingat  di wilayahnya banyak terdapat kawasan wisata, seperti Pasir Putih, Pantai Prigi Goa Lawa, Hutan Mangrove, Pantai Damas, Pantai Cengkrong serta beberapa obyek lainnya.

“Lokasi wisata di Trenggalek ini cukup banyak dan selalu ramai di kunjungi warga dari berbagai kota di Jawa Timur,” kata kapolres. 

I Made Agus Prasetya menjelaskan, selain pengamanan jalan raya dan obyek wisata, kepolisian juga menerjunkan anggota dari satuan lain, guna mengantisipasi kerawanan kriminalitas.

“Yang jelas, semua fungsi ikut dalam Operasi Ketupat Semeru 2015, sehingga tidak ada yang menganggur,” pungkasnya. 

PEMKAB TRENGGALEK SIAPKAN BUS GRATIS UNTUK MUDIK DAN BALIK LEBARAN


 

Trenggalek - Pemerintah Kabupaten Trenggalek , Jawa Timur menyiapkan sejumlah armada bus gratis, untuk melayani ratusan pemudik asal Trenggalek dari wilayah Surabaya dan Malang .

 

Bupati Trenggalek , Mulyadi Wiryono usai apel gelar pasukan pengamanan lebaran mengatakan , armada bus gratis tersebut rencananya akan mengangkut sekitar 320 pemudik asal Trenggalek , yang selama ini bekerja di sejumlah kota besar di Jawa Timur.

 

"Ini merupakan program kerjasama antara pemerintah kabupaten dengan provinsi," katanya.

 

Menurutnya , dengan angkutan lebaran gratis tersebut , diharapkan akan mengurangi potensi kemacetan di jalan raya dan meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas. Mengingat selama ini banyak diantara warga yang nekat mudik menggunakan sepeda motor.

 

"Kalau semua naik sepede motor kan bahaya, resiko kecelakaannya sangat tinggi," ujarnya kepada sejumlah awak media.

 

Selain pada untuk  mudik , Pemkab Trenggalek juga akan melayani ratusan warga Trenggalek yang akan balik ke kota untuk kembali bekerja dengan menyediakan armada yang serupa.

 

Namun ,terkait armada gratis tersebut , Bupati Trenggalek belum menjelaskan secara rinci , hari maupun waktu keberangkatan. pihaknya mengaku masih akan berkordinasi dengan pihak terkait , utamanya dinas perbuhungan dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur .

 

Di sisi lain , Bupati Trenggalek mengimbau , selama perayaan lebaran , warga diminta untuk berhati-hati, dan tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan rumah dan lingkungan masing-masing, agar terhindar dari tindak kejahatan , seperti pencurian maupun aksi kriminal lainnya .

 

"Jangan terburu-buru kalau mau berlebaran, sebelum keluar rumah pastikan jendela dan pintu terkunci dengan baik," pungkasnya. 



HORE, GAJI KE-13 PNS TRENGGALEK CAIR

Trenggalek - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah, seluruh pegawai negeri sipil (PNS)  di lingkup Pemkab  Trenggalek bisa bernafas lega, pasalnya pemerintah daerah telah mencairkan gaji ke-13.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) kabupaten Trenggalek, Said  Maksum mengatakan , seluruh anggaran gaji ke-13 tersebut telah ditransfer ke rekening masing-masing pegawai pada minggu kedua bulan Juli ini. "Pencairannya setelah penerimaan gaji bulanan," katanya.

Menurutnya, nominal gaji ke-13 yang dibayarkan sama dengan jumlah gaji rutin, sedangkan jumlah total anggaran gaji tambahan untuk ribuan PNS tersebut mencapai lebih dari Rp400 juta. 

Dengan gaji ke-13 ini maka jumlah penerimaan honor para pegawai bulan ini menjadi dobel, yakni gaji rutin dan gaji ke 13. Dengan itu, Said berharap seluruh PNS bisa mencukupi kebutuhan untuk perayaan hari lebaran. 

Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Trenggalek, Yuli Priyanto mengingatkan, agar seluruh PNS lebih cermat dalam tidak terlena dalam membelanjakan uangnya untuk berlebaran. 

"Jangan sampai belum tanggal muda tapi uang sudah habis," Ujar Yuli.


H-7 JALUR MUDIK TRENGGALEK HARUS BERSIH

KBR, Trenggalek - Menjelang arus mudik lebaran, sejumlah ruas jalan utama di Trenggalek, Jawa Timur masih terganggu material pembangunan jalan maupun saluran. Terkait kondisi tersebut Bupati Trenggalek meminta, seluruh jalur mudik harus bersih maksimal H-7 lebaran.

Bupati Trenggalek, Mulyadi Wiryono mengatakan, pembersihan material yang ada di bahu jalan tersebut diakukan agar tidak menganggu arus lali lintas selama musim mudik lebaran. 

Terlebih, saat ini jalur utama yang menghubungkan Kabupaten Ponorogo, Trenggalek dan Tulungagung menjadi favorit pemudik dari wilayah Jawa Tengah, Jakarta maupun Jawa Barat, melalui jalur selatan.

"Pokoknya H-7 harus bersih, apapun caranya, material-material yang ada dibahu jalan harus bersih," katanya. 

Sementara itu, Petugas Dirjen Binamarga wilayah Trenggalek, Hari Basuki Widodo mengaku siap untuk melakukan pembersihan seluruh jaur utama yang saat ini dilakukan perbaikan. Menurutnya, saat ini binamarga sudah mulai mengurangi aktiftas pekerjaan, diharapkan pada H-7 nanti, jalur utama di Trenggalek telah bersih dan siap untuk dilalui pemudik.

"Mulai perempatah Kedunglurah kebarat sampai 1,7 kilometer, sekarang sudah mulai dikurangi kegiatannya, tinggal merapikan saja," ujarnya.    

Hari menambahkan, di sepanjang jalan nasional yang yang ada di wilayah Trenggalek, terdapat 1,7 kilometer yang saat ini sedang dilakukan perbaikan jalan maupun saluran air. Ruas tersebut berada di Desa Kedunglurah, Kecamatan Pogalan.

Rencananya, selama arus mudik, pihaknya akan menghentikan seluruh pekerjaan, sedangkan untuk pengaspalan jalan akan dilaksanakan setelah lebaran.

MULAI H-5 LEBARAN, TRUK ANGKUTAN NON SEMBAKO DILARANG BEROPERASI

Trenggalek - Mulai H-5 lebaran Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur melarang seluruh jenis angkutan truk non sembako beroperasi di jalur-jalur utama utama mudik, guna meminimalisir terjadinya kemacetan dan kecelakaan lalulintas.

Kapolres Trenggalek, AKBP I Made Agus Prasetya, melalui Kasubbag Humas Polres Trenggalek, Ipda Adit SUparno mengatakan, larangan operasional truk angkutan tersebut berlaku berlaku selama sembilan hari, hingga H+3 lebaran.

"Kebijakan ini merupakan hasil koordinasi Kapolres dan Kasatlantas Trenggalek dengan Kapolda Jawa Timur," katanya.

Menurutnya, pembatasan operasional ini tidak berlaku untuk truk yang mengangkut sembilan bahan pokok, seperti beras, sayur mayur maupun gula. Pengecualaian ini dilakukan karena bahan pokok tersebut merupakan kebutuhan primer untuk masyarakat.

Adit menjelaskan, dengan pemberlakukan larangan ini, diharapkan arus lalu lintas selama musim mudik lebaran bisa berjalan dengan lancar dan tidak timbul kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas. "Karena biasanya truk-truk besar, biasanya jalannya lamban, sehingga berpotensi menghambat arus kendaraan para pemudik," ujarnya.

Beberapa jalur utama mudik di Trenggalek yang diberlakukan kebijakan tersebut antara lain, jalur Trenggalek-Ponorogo, Trenggalek-Tulugangung, Treggalek-Pacitan, Trenggalek-Watulimo dan Trenggalek-Bendungan. "Termasuk juga untuk jalur yang menghubungkan Trenggalek dengan Kecamatan Kampak dan Munjungan," rincinya.

Juru bicara Polres Trenggalek ini mengaku, kepolisian akan melakukan pemantauan secara penuh, pada jalur-jalur utama mudik. Pihaknya mengancam akan menindak tegas kepada pengemudi truk yang nekat beroperasi selama arus mudik berlangsung.

Setiap truk yang melanggar akan dilakukan penilangan dan ditahan kendaraannya hingga batas waktu pelarangan diberlakukan. "Ini adalah kebijakan untuk kepentingan bersama, sehingga semua masyarakat harus menaati," pungkasnya.

 

PENYERAPAN APBD TRENGGALEK 2015 RENDAH

Trenggalek - Memasuki semester ke dua, prosentase penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur 2015 baru mencapai 30,8 persen. 

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kabupaten Trenggalek, Said Maksum mengatakan, dari total APBD Trenggalek sebesar Rp1,6 Triliun, hingga kini terserap Rp498 Miliar. Penyerapan paling banyak terjadi pada belanja pegawai atau gaji para PNS serta belanja hibah. 

"Sedangkan untuk penyerapan terendah ada pada belanaj modal, khususnya pembangunan infrastruktur dan gedung," katanya.

Menurutnya, angka serapan yang masih berkisar pada angka 30 persen tersebut dinilai masih normal, karena biasanya akan mengalami perkembangan pesat setelah memasuki semester kedua. Hal ini terbukti pada akhir Juni jumlah anggaran yang terserap baru mencapai 25 pesen, namun setelah sepekan memasuki semester kedua, meningkat menjadi 30,8 persen.

Said menjelaskan, rendahnya penyerapan anggaran pada belanja modal rutin terjadi setiap tahun, karena harus melalui proses yang panjang, termasuk tahapan lelang dan pelekasnaan pekerjaan. "Sehingga pada semester awal itu biasanya masih berkutat pada proses lelang, sehingga belum membutuhkan anggaran banyak," ujarnya kepada wartawan.

Lanjut dia, khusus untuk belanja modal biasanya akan terjadi penyerapan secara besar-besaran pada tiga bulan menjelang berakhirnya masa anggaran, hal ini terjadi, karena proses pekerjaan telah memasuki tahap akhir dan waktunya pencairan anggaran.

Selain itu sebagian besar kontraktor, biasanya enggan mencairkan anggaran per termin, namun dijadikan satu setelah seluruh pekerjaan selesai dikerjakan."Namun kami harap tahun ini tidak demikian," imbuh Said.

Terkait masih minimnya penyerapan APBD 2015, BPKAD berharap, Tim Evaluasi Pengendalian dan Penyerapan Realisasi (Tepra), segera melakukan langkah dengan menganalisa hambatan-hambatan yang terjadi selama masa penggunaaan anggaran. Sehingga instansi terkait bisa segera diambil langkah cepat terhadap persoalan tersebut.

"Sebelumnya Tepra sudah menemukan adanya beberapa persoalan yang menganggu pelaksanaan anggaran, salah satunya di ULP, akibat minimnya tenaga ahli yang bersertifikasi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto mengatakan, prosesntase penyerapan di Pemkab Trenggalek tahun ini masih relatif lebh bagus dibanding dengan beberapa derah lain, karena sesuai dengan evaluasi dengan kementerian dalam negeri, rata-rata penyerapan anggaran di daerah masih kurang dari 30 persen.

"Bukannya mengelak, tapi ini fakta dan kami akan berusaha semaksimal mungkin agar penyerapan anggaran di Trenggalek bisa maksimal," katanya.

Menurutnya, serapan anggaran yang baik, akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat, karena menyangkuat berbagai sektor, termasuk pembangunan sarana dan prasarana umum. 

ASIKNYA BELAJAR MENGAJI BERSAMA POLWAN CANTIK


Trenggalek - Belajar mengaji bersama Ustadz maupun Ustadzah adalah hal yang biasa, tapi bagaimana rasanya jjika yang mengajar adalah para polwan cantik. Hal inilah yang kini sedang dilakukan Polres Trenggalek, jaa Timur.

Momen bulan puasa ramadhan dimanfaatkan jajaran PolresTrenggalek ,dengan menggelar berbagai kegiatan bertema religi , salah satunya adalah ,roadshow polwan mengajar mengaji , yang dilaksanakan di sejumlah Taman Pendidikan Al-Qur'an atau TPQ yang ada di wilayah Trenggalek .

Para polwan yang biasanya mengatur lalu lintas maupun menangani berbagai kasus kejahatan , kini harus berhadapan dengan puluhan anak-anak TPQ.

Dengan serius dan telaten, sejumlah polisi wanita dari berbagai kesatuan ini membing anak-anak TPQ untuk belajar membaca Al-Qur'an.

Kepala bagioan Perencanaan PolresTrenggalek , AKP Siti Munawaroh menjelaskan, kegiatan polwan mengajar mengaaji ini dilakukan rutin seminggu dua kali , selama bulan ramadhan.

"Jadi kami keliling ke beberapa TPQ yang ada di Trenggalek," katanya.

Pihaknya berharap , dengan program tersebut , anggota polisi bisa lebih dekat dengan masyarakat , sekaligus mengabdikan ilmu yang dimiliki dalam bidang keagamaan.

Kehadiran aparat penegak hukum di lembaga pendidikan keagamaan ini mendapat sambutan meriah dari para santri .

sejumlah santri mengaku cukup senang diajar mengaji oleh para polisi . bahkan beberapa diantara mereka rela mengantre agar bisa mengaji bersama polwan.

"Senang sekali bisa mengaji bersama mbak-mbak polwan, mereka juga ramah-ramah," kata salah satu santri TPQ Masjid Taqwa Trenggalek, Bayu.

Bayu mengungkapkan, baru kali ini belajar mengaji bersama para anggota polisi. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa rutin digelar di TPQ-nya.

Sementara itu , salah seorang ustadzah TPQ Masjid Taqwa, Sukarti, menngapresiasi langkah PolresTrenggalek yang meluncurkan program polwan mengajar mengaji.

Menurutnya kegiatan ini merupakan langkah cerdas kepolisian untuk menjadi mitra masyarakat dan sabat anak. pihaknya berharap program ini bisa terus berjalan dalam periode mendatang .

"Kami betul-betul bangga dan senang dengan keharidan para polisi ini, anak-anak kami juga sangat antusias sekali," ujarnya kepada sejumlah wartawan.

Rencananya , kegiatan polwan mengajar ngaji ini akan dilaksanakan sore hari hari hingga mejelang berbuka puasa, selama sebulan penuh selama bulan suci ramadan . polisi menjamin program tersebut tidak menganggu tugas utama kepolisian.

GOLKAR TRENGGALEK DILAMAR TIGA CAKADA

Trenggalek - Tiga tokoh yang digadang-gadanga akan maju sebagai calon Bupati Trenggalek, periode 2015-2020 ramai-ramai mendaftar dalam penjaringan calon kepala daerah (cakada) yang diselenggarakan Partai Golongan Karya (Golkar).

Ketua DPD Partai Golkar Trenggalek, Wakidi, senin mengatakan, tiga tokoh yang meramaikan penjaringan cakada tersebut antara lain, Ketua DPC PKB Trenggalek, Kholiq, Suami artis Arumi Bachsin, Emil Elistianto Dardak dan pengusaha muda, Mochammad Nur Arifin.

"Alhamdulillah, ternyata Partai Golkar masih dilirik para calon bupati. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk melakukan seleksi, hingga ada peentuan rekomendasi," katanya.

Pengusaha gaek ini menjelaskan,  untuk tahap berikutnya, tim penjaringan cakada akan menggodok nama-nama yang masuk tersebut melalui kajian dan analisa internal, guna mengetahui rekam jejak kapabilitas para calon.

"Berbagai latar belakang itulah yang akan menjadi beberapa bahan pertimbangan, kepada siapa Partai Golkar akan menjatuhkan rekomendasi," ujarnya.

Wakidi menambahkan, untuk proses seleksi tahap akhir, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar akan melakukan survey lapangan, guna mengukur tingkat elektabilitas masing-masing tokoh di wilayah Trenggalek.

Lanjut dia, penentuan rekomendasi calon bupati yang bakal diusung,  diputuskan langsung oleh DPP. Pihaknya yakin cakada yang direkomendasi sesuai dengan keinginan sebagian besar masyarakat Trenggalek.

"Kita tunggu saja tanggal mainnya," pungkas Wakidi.

Hingga saat ini belum ada partai politik yang secara jelas mengumumkan calon bupati yang akan diusung dalam Pemilukada Trenggalek 9 Desember mendatang.

Akibatnya kini muncul berbagai spekulasi tentang calon yang direkomendasi parpol besar seperti, PDI perjuangan, PKB maupun Partai Demokrat.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Ibas Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Trenggalek

Trenggalek - Untuk mengatasi terjadinya krisis multidimensi  dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, anggota Komisi X DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di kepada ratusan warga dari berbagai komunitas di Trenggalek, Jawa Timur.

Kegiatan yang berlangsung di balai Benih Ikan (BBI) Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trengggalek ini diikuti oleh sejumlah komunitas, antara lain, mahasiswa, pelajar, kelompok tani serta beberapa kelompk warga lainnya.

Koordinator acara, Babe mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap empat pilar kebangsaan yakni, Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Eka. mengingat empat pilar tersebut merupakan mati untuk mempersatukan seluruh elemen masyarakat di negara Indonesia. 

"Nilai Pancasila itu memang harus diajarkan seja kecil, agar anak-anak Indonesia dapat lebih mencintai negara ini,'' ujarnya kepada wartawan.

Sementara itu, jalannya sosialisasi tersebut berlangsung "gayeng", narasumber utama dari Institut Kegutuan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Madiun, Wawan Kokotiasa mampu membuat suasana terus hidup, ,ulai awal hingga akhir acara. "Saya lebih senang sosialisasi dengan model dialog, sehingga peserta tidak jenuh dan bisa menerima apa yang disampaikan," katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan empat pilar kebangsaan, mulai Pancasila dan UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Eka harus dipahami dan dijalankan oleh seluruh masyarakat, karena dengan itulah kehidupan berbangsa dan bernegara akan berjalan dengan baik, terlebih Indonesia tidak hanya diisi oleh satu suku maupun agama saja. Pihaknya khawatir, apabila empat pilar ini tidak dipahami masyarakat, maka akan menjadi slogan dan ajaran yang tanpa arti. 

"Namun, saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang memiliki karakter berfikir individual sehingga sulit berkembang, inilah yang harus kita benahi bersama dengan mengamalkan nilai-nilai empat pilar tersebut," jelasnya.

Salah seorang peserta, Ratnawati mengapresiasi langkah yang diambil Mas Ibas yang konsisten untuk memberikan sosialisasi kebangsaan, karena dengan inilah seluruh elemen masyarakat bisa secara gamblang mendapatkan ilmu yang selama ini mulai pudar di masyarakat. "Saya rasa mas Ibas merupakan salah satu wakil rakyat yang sering menggelar acara semacam ini," katanya.

Terpisah, Edhie Baskoro Yudhoyono berharap, jiwa karakter yang di bangun haruslah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Agar nantinya bangsa ini menjadi bangsa yang sejahtera dan berdaulat. 

Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, lanjut dia, diharapkan para peserta sosialisasi menerapkan dan menyampaikan kandungan empat pilar ini kepada anggota kelompok maupun masyarakat yang lainnya. 

"Ini adalah pegangan yang harus benar-benar dipahami oleh seluruh masyarakat, tentu saja untuk sosialisasi empat pilar ini harus disesuaikan dengan tingkatan usia dan strata pendidikannya," ujarnya.

Putra bungsu Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono itu berpendapat, pilar kebangsaan yang terdiri dari Pancasila dan UUD 1945 perlu penghayatan dan pengalaman yang lebih baik. "Tujuannya, agar eksistensi negara dan bangsa ini tetap lestari sepanjang masa," ungkapnya.

PEMINAT SMA DI TRENGGALEK TURUN DRASTIS


Trenggalek - Jumlah pendaftar siswa baru di beberapa SMA di Trenggalek, Jawa Timur turun drastis sejak tiga tahun terakhir, sebagian besar calon siswa baru saat ini lebih memilih untuk mendaftar ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 

Kondisi ini tampak terlihat di lokasi pendaftaran siswa baru di SMA Negeri 2 Trenggalek. meskipun saat ini telah memasuki hari ketiga masa pendaftaran siswa baru, namun jumlah calon siswa yang datang tidak seramai beberapa tahun yang lalu. bahkan hingga jumlah calon siswa yang mendaftar melalui jalur reguler kurang dari 200 anak. 

Kepala SMA Negeri 2 Trenggalek, Supriyanto mengakui , saat ini animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke SMA menurun drastis. prosesntase penyusutan pendaftar mencapai lebih dari 40 persen. 

"Kondisi ini terjadi sekitar tiga tahun terakhir, kalau dulu, masa pendaftaran seperti ini sekolah kami selalu dipadati calon siswa baru," katanya.

Menurutnya sebagian besar calon siswa baru saat ini lebih memilih mendaftar ke sekolah menengah kejuruan atau SMK. Terlebih saat ini bermunculan SMK Negeri dan swasta di sejumlah kecamatan. 

Turunnya minat calon siswa baru menyebabkan sejumlah SMA di Trenggalek kesulitan mendapatkan siswa baru, terlebih untuk sekolah-sekolah yang ada di kawasan pinggiran. Untuk mengatasi kondisi tersebut, pihaknya mengaku terus melakukan inovasi guna menarik minat masyarakat. 

Salah satu langkah yang diambil dengan dengan menggelar penerimaan siswa baru melalui jalur MIPA, cara ini dinilai cukup efektif untuk mejading siswa baru sesuai dengan bakat dan kemampuannya. 

"Total pagu siswa baru di SMA kami adalah 324, dari jumlah tersebut 188 sudah terisi melalui jalur MIPA, sisanya kami isi melalui jalur reguler," imbuhnya

Selain itu sekolah juga terus berupaya melengkapi sarana dan prasarana pendidikan yang ada termasuk fasilitas untuk ekstrakurikuler, sehingga diharapkan dapat menarik perhatian dari masyarakat.

"Kalau di SMA 2 Trenggalek, meskipun ada penurunan peminat tapi masih relatif mudah untuk mendapatkan murid, yang sulit itu adalah SMA yang ada di kawasan pinggiran," kata pria yang akrab disapa Supri ini.

Menurutnya di sejumlah SMA pinggiran di Trenggalek, beberapa guru terpaksa patungan untuk menyediakan seragam gratis bagi siswa baru yang mau mendaftar di sekolah tersebut. Hal ini terpaksa dilakukan agar sekolah tersebut tetap mendapatkan murid sesuai dengan alokasi pagu yang telah ditetapkan dinas pendidikan.  


AKHIRNYA PANWASLIH TRENGGALEK TANDATANGANI NPHD

Trenggalek - Panitia Pengawas Pemilih (Panwaslih) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur akhirnya mendapat kejelasan terkait dana hibah untuk pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2015.

Ketua Panwaslih Trenggalek, Farid Wajdi mengatakan, dari anggaran Rp2,1 miliar yang ada dalam APBD 2015 dicairkan melalui dua tahap, untuk tahap pertama panwaslih menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dengan nominal Rp1,5 miliar. Sedangkan sisanya senilai Rp600 juta akan dicairkan melalui NPHD kedua.

"Alhamdulillah NPHD pertama sudah kami tandatangani tanggal 30 Juni kemarin, sekarang masih proses untuk pencairan," katanya. 

Farid mengaku, skema pencairan anggaran melalui dua tahap ini tidak sesuai dengan keinginnan dari panwalih, yang meminta seluruh anggaran Rp2,1 miliar dijasikan satu NPHD. Namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak, karena saat ini tahapan pemilu sudah mulai berjalan.

"Yang paling penting saat ini kami bisa menjalankan tugas dan fungsi sebagai lembaga pengawas dengan baik," ujarnya.

Sementara itu, Komisioner Panwalih yang lain, Undarwati menjelaskan, selain anggaran Rp2,1 miliar tersebut, Panwaslih Trenggalek masih membutuhkan lagi tambahan anggaran untuk pengawasan pemilihan kepala daerah.

Menurutnya, besaran anggaran tambahan yang dibutuhkan mencapai Rp1,2 miliar, dana tersebut akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan honorarium 1300 pengawas tempat pemungutan suara (Panwas TPS) yang tersebar di 157 desa dan kelurahan. Selain itu juga untuk mencukupi kebutuhan pengawasan atribut kampanya calon bupati dan waki bupati serta bimbingan teknis.

"Sehingga total anggaran yang kami butuhkan itu sebesar Rp3,4 miliar, ini nanti rencananya akan kami ajukan melalui PAK (Perubahan Anggaran Keuangan)," jelasnya.

Wanita yang sehari-sehari menjadi guru SMP ini berharap, pemerintah daerah berkomitmen untuk menyukseskan agenda pemilukada, dengan memenuhi seluruh kebutan anggaran penyelenggaran maupun pengawasan.

"Karena memang sudah menjadi kewajiban pemerintah daerah untuk menyediakan anggaran," imbuhnya. 

Sebelumnya, anggaran pengawasan untuk Panwaslih Trenggalek sempat terkatung-katung beberapa bulan, kondisi ini menuai sorotan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur, mengingat dari 19 kabupaten/kota yang menyelenggaran pemilukada serentak, hanya Kabupaten Trenggalek yang belum mendapatkan kejelasan. 


BAHAYAKAN JEMBATAN DARURAT, POLISI TINDAK KENDARAAN BERMUATAN LEBIH


Trenggalek - Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur menindak tegas sejumlah kendaraan yang nekat melintasi jembatan darurat antar kabupaten di Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu, karena melebihi batas maksimal tonase yang diijinkan. 

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Trenggalek, AKP Heru Sujio Budi Santoso, Kamis 2/7 mengatakan, dari  razia tersebut pihaknya menjaring enam unit truk yang mengangkut berbagai jenis material, seperti batu, tanah liat maupun hasil tambang gaian C.

"Seluruh kendaraan yang terjaring razia langsung dilakukan penindakan dengan ditilang," katanya. 

Penertiban ini merupakan tindak lanjut dari hasil koordinasi antara Bupati Trenggalek dengan jajaran Kepolisian, guna mempersiapkan jalur mudik lebaran 2015. Menurutnya, selama ini, meskipun telah dipasang rambu peringatan batas berat maksimal kendaraan yang melintas, ternyata masih banyak ditemukan truk-truk bertonase besar yang nekat menerobos.

Lanjut Heru, pemasangan jembatan darurat tersebut sifatnya hanya sementara dan tidak layak digunakan untuk kendaraan dengan tonase besar atau lebih dari 6 Ton. Sehingga apabila tidak dilakukan penertiban, pihaknya khawatir akan berpengaruh terhadap konstruksi jembatan.

"Untuk itu kami akan terus melakukan pemantauan dan penindakan kepada kendaraan yang melanggar," ujarnya kepada sejumlah wartawan. 

Kata dia, untuk kendaraan yang bermuatan berat, seharusnya tidak melewati jembatan Nglongsor, namun harus memutar melalui jalur Kecamatan Karangan dan Suberingin. 

Sebelumnya, Bupati Trenggalek, Mulyadi Wiryono mengeluhkan banyaknya kendaraan berat yang melintasi jembatan utama yang menghubungkan antara Kabupaten Trenggalek dengan Kabuaten Ponorogo tersebut.  Orang nomor satu di Pemkab Trenggalek ini meminta pihak kepolisian menindak tegas seluruh kendaraan yang melanggar. 

Karena apabila dibiarkan jembatan besi yang dipasang Dinas Binamarga Provinsi Jawa Timur rawan putus dan akan menganggu arus mudik lebaran. "Kalau sampai putus lagi, yang susah adalah masyarakat, karena aksesnya harus memutar," katanya.



caption foto : Polisi menindak kendaraan yang melebihi tonase