MULAI H-5 LEBARAN, TRUK ANGKUTAN NON SEMBAKO DILARANG BEROPERASI

Trenggalek - Mulai H-5 lebaran Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur melarang seluruh jenis angkutan truk non sembako beroperasi di jalur-jalur utama utama mudik, guna meminimalisir terjadinya kemacetan dan kecelakaan lalulintas.

Kapolres Trenggalek, AKBP I Made Agus Prasetya, melalui Kasubbag Humas Polres Trenggalek, Ipda Adit SUparno mengatakan, larangan operasional truk angkutan tersebut berlaku berlaku selama sembilan hari, hingga H+3 lebaran.

"Kebijakan ini merupakan hasil koordinasi Kapolres dan Kasatlantas Trenggalek dengan Kapolda Jawa Timur," katanya.

Menurutnya, pembatasan operasional ini tidak berlaku untuk truk yang mengangkut sembilan bahan pokok, seperti beras, sayur mayur maupun gula. Pengecualaian ini dilakukan karena bahan pokok tersebut merupakan kebutuhan primer untuk masyarakat.

Adit menjelaskan, dengan pemberlakukan larangan ini, diharapkan arus lalu lintas selama musim mudik lebaran bisa berjalan dengan lancar dan tidak timbul kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas. "Karena biasanya truk-truk besar, biasanya jalannya lamban, sehingga berpotensi menghambat arus kendaraan para pemudik," ujarnya.

Beberapa jalur utama mudik di Trenggalek yang diberlakukan kebijakan tersebut antara lain, jalur Trenggalek-Ponorogo, Trenggalek-Tulugangung, Treggalek-Pacitan, Trenggalek-Watulimo dan Trenggalek-Bendungan. "Termasuk juga untuk jalur yang menghubungkan Trenggalek dengan Kecamatan Kampak dan Munjungan," rincinya.

Juru bicara Polres Trenggalek ini mengaku, kepolisian akan melakukan pemantauan secara penuh, pada jalur-jalur utama mudik. Pihaknya mengancam akan menindak tegas kepada pengemudi truk yang nekat beroperasi selama arus mudik berlangsung.

Setiap truk yang melanggar akan dilakukan penilangan dan ditahan kendaraannya hingga batas waktu pelarangan diberlakukan. "Ini adalah kebijakan untuk kepentingan bersama, sehingga semua masyarakat harus menaati," pungkasnya.

 

PENYERAPAN APBD TRENGGALEK 2015 RENDAH

Trenggalek - Memasuki semester ke dua, prosentase penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur 2015 baru mencapai 30,8 persen. 

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kabupaten Trenggalek, Said Maksum mengatakan, dari total APBD Trenggalek sebesar Rp1,6 Triliun, hingga kini terserap Rp498 Miliar. Penyerapan paling banyak terjadi pada belanja pegawai atau gaji para PNS serta belanja hibah. 

"Sedangkan untuk penyerapan terendah ada pada belanaj modal, khususnya pembangunan infrastruktur dan gedung," katanya.

Menurutnya, angka serapan yang masih berkisar pada angka 30 persen tersebut dinilai masih normal, karena biasanya akan mengalami perkembangan pesat setelah memasuki semester kedua. Hal ini terbukti pada akhir Juni jumlah anggaran yang terserap baru mencapai 25 pesen, namun setelah sepekan memasuki semester kedua, meningkat menjadi 30,8 persen.

Said menjelaskan, rendahnya penyerapan anggaran pada belanja modal rutin terjadi setiap tahun, karena harus melalui proses yang panjang, termasuk tahapan lelang dan pelekasnaan pekerjaan. "Sehingga pada semester awal itu biasanya masih berkutat pada proses lelang, sehingga belum membutuhkan anggaran banyak," ujarnya kepada wartawan.

Lanjut dia, khusus untuk belanja modal biasanya akan terjadi penyerapan secara besar-besaran pada tiga bulan menjelang berakhirnya masa anggaran, hal ini terjadi, karena proses pekerjaan telah memasuki tahap akhir dan waktunya pencairan anggaran.

Selain itu sebagian besar kontraktor, biasanya enggan mencairkan anggaran per termin, namun dijadikan satu setelah seluruh pekerjaan selesai dikerjakan."Namun kami harap tahun ini tidak demikian," imbuh Said.

Terkait masih minimnya penyerapan APBD 2015, BPKAD berharap, Tim Evaluasi Pengendalian dan Penyerapan Realisasi (Tepra), segera melakukan langkah dengan menganalisa hambatan-hambatan yang terjadi selama masa penggunaaan anggaran. Sehingga instansi terkait bisa segera diambil langkah cepat terhadap persoalan tersebut.

"Sebelumnya Tepra sudah menemukan adanya beberapa persoalan yang menganggu pelaksanaan anggaran, salah satunya di ULP, akibat minimnya tenaga ahli yang bersertifikasi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto mengatakan, prosesntase penyerapan di Pemkab Trenggalek tahun ini masih relatif lebh bagus dibanding dengan beberapa derah lain, karena sesuai dengan evaluasi dengan kementerian dalam negeri, rata-rata penyerapan anggaran di daerah masih kurang dari 30 persen.

"Bukannya mengelak, tapi ini fakta dan kami akan berusaha semaksimal mungkin agar penyerapan anggaran di Trenggalek bisa maksimal," katanya.

Menurutnya, serapan anggaran yang baik, akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat, karena menyangkuat berbagai sektor, termasuk pembangunan sarana dan prasarana umum. 

ASIKNYA BELAJAR MENGAJI BERSAMA POLWAN CANTIK


Trenggalek - Belajar mengaji bersama Ustadz maupun Ustadzah adalah hal yang biasa, tapi bagaimana rasanya jjika yang mengajar adalah para polwan cantik. Hal inilah yang kini sedang dilakukan Polres Trenggalek, jaa Timur.

Momen bulan puasa ramadhan dimanfaatkan jajaran PolresTrenggalek ,dengan menggelar berbagai kegiatan bertema religi , salah satunya adalah ,roadshow polwan mengajar mengaji , yang dilaksanakan di sejumlah Taman Pendidikan Al-Qur'an atau TPQ yang ada di wilayah Trenggalek .

Para polwan yang biasanya mengatur lalu lintas maupun menangani berbagai kasus kejahatan , kini harus berhadapan dengan puluhan anak-anak TPQ.

Dengan serius dan telaten, sejumlah polisi wanita dari berbagai kesatuan ini membing anak-anak TPQ untuk belajar membaca Al-Qur'an.

Kepala bagioan Perencanaan PolresTrenggalek , AKP Siti Munawaroh menjelaskan, kegiatan polwan mengajar mengaaji ini dilakukan rutin seminggu dua kali , selama bulan ramadhan.

"Jadi kami keliling ke beberapa TPQ yang ada di Trenggalek," katanya.

Pihaknya berharap , dengan program tersebut , anggota polisi bisa lebih dekat dengan masyarakat , sekaligus mengabdikan ilmu yang dimiliki dalam bidang keagamaan.

Kehadiran aparat penegak hukum di lembaga pendidikan keagamaan ini mendapat sambutan meriah dari para santri .

sejumlah santri mengaku cukup senang diajar mengaji oleh para polisi . bahkan beberapa diantara mereka rela mengantre agar bisa mengaji bersama polwan.

"Senang sekali bisa mengaji bersama mbak-mbak polwan, mereka juga ramah-ramah," kata salah satu santri TPQ Masjid Taqwa Trenggalek, Bayu.

Bayu mengungkapkan, baru kali ini belajar mengaji bersama para anggota polisi. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa rutin digelar di TPQ-nya.

Sementara itu , salah seorang ustadzah TPQ Masjid Taqwa, Sukarti, menngapresiasi langkah PolresTrenggalek yang meluncurkan program polwan mengajar mengaji.

Menurutnya kegiatan ini merupakan langkah cerdas kepolisian untuk menjadi mitra masyarakat dan sabat anak. pihaknya berharap program ini bisa terus berjalan dalam periode mendatang .

"Kami betul-betul bangga dan senang dengan keharidan para polisi ini, anak-anak kami juga sangat antusias sekali," ujarnya kepada sejumlah wartawan.

Rencananya , kegiatan polwan mengajar ngaji ini akan dilaksanakan sore hari hari hingga mejelang berbuka puasa, selama sebulan penuh selama bulan suci ramadan . polisi menjamin program tersebut tidak menganggu tugas utama kepolisian.

GOLKAR TRENGGALEK DILAMAR TIGA CAKADA

Trenggalek - Tiga tokoh yang digadang-gadanga akan maju sebagai calon Bupati Trenggalek, periode 2015-2020 ramai-ramai mendaftar dalam penjaringan calon kepala daerah (cakada) yang diselenggarakan Partai Golongan Karya (Golkar).

Ketua DPD Partai Golkar Trenggalek, Wakidi, senin mengatakan, tiga tokoh yang meramaikan penjaringan cakada tersebut antara lain, Ketua DPC PKB Trenggalek, Kholiq, Suami artis Arumi Bachsin, Emil Elistianto Dardak dan pengusaha muda, Mochammad Nur Arifin.

"Alhamdulillah, ternyata Partai Golkar masih dilirik para calon bupati. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk melakukan seleksi, hingga ada peentuan rekomendasi," katanya.

Pengusaha gaek ini menjelaskan,  untuk tahap berikutnya, tim penjaringan cakada akan menggodok nama-nama yang masuk tersebut melalui kajian dan analisa internal, guna mengetahui rekam jejak kapabilitas para calon.

"Berbagai latar belakang itulah yang akan menjadi beberapa bahan pertimbangan, kepada siapa Partai Golkar akan menjatuhkan rekomendasi," ujarnya.

Wakidi menambahkan, untuk proses seleksi tahap akhir, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar akan melakukan survey lapangan, guna mengukur tingkat elektabilitas masing-masing tokoh di wilayah Trenggalek.

Lanjut dia, penentuan rekomendasi calon bupati yang bakal diusung,  diputuskan langsung oleh DPP. Pihaknya yakin cakada yang direkomendasi sesuai dengan keinginan sebagian besar masyarakat Trenggalek.

"Kita tunggu saja tanggal mainnya," pungkas Wakidi.

Hingga saat ini belum ada partai politik yang secara jelas mengumumkan calon bupati yang akan diusung dalam Pemilukada Trenggalek 9 Desember mendatang.

Akibatnya kini muncul berbagai spekulasi tentang calon yang direkomendasi parpol besar seperti, PDI perjuangan, PKB maupun Partai Demokrat.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Ibas Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Trenggalek

Trenggalek - Untuk mengatasi terjadinya krisis multidimensi  dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, anggota Komisi X DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di kepada ratusan warga dari berbagai komunitas di Trenggalek, Jawa Timur.

Kegiatan yang berlangsung di balai Benih Ikan (BBI) Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trengggalek ini diikuti oleh sejumlah komunitas, antara lain, mahasiswa, pelajar, kelompok tani serta beberapa kelompk warga lainnya.

Koordinator acara, Babe mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap empat pilar kebangsaan yakni, Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Eka. mengingat empat pilar tersebut merupakan mati untuk mempersatukan seluruh elemen masyarakat di negara Indonesia. 

"Nilai Pancasila itu memang harus diajarkan seja kecil, agar anak-anak Indonesia dapat lebih mencintai negara ini,'' ujarnya kepada wartawan.

Sementara itu, jalannya sosialisasi tersebut berlangsung "gayeng", narasumber utama dari Institut Kegutuan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Madiun, Wawan Kokotiasa mampu membuat suasana terus hidup, ,ulai awal hingga akhir acara. "Saya lebih senang sosialisasi dengan model dialog, sehingga peserta tidak jenuh dan bisa menerima apa yang disampaikan," katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan empat pilar kebangsaan, mulai Pancasila dan UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Eka harus dipahami dan dijalankan oleh seluruh masyarakat, karena dengan itulah kehidupan berbangsa dan bernegara akan berjalan dengan baik, terlebih Indonesia tidak hanya diisi oleh satu suku maupun agama saja. Pihaknya khawatir, apabila empat pilar ini tidak dipahami masyarakat, maka akan menjadi slogan dan ajaran yang tanpa arti. 

"Namun, saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang memiliki karakter berfikir individual sehingga sulit berkembang, inilah yang harus kita benahi bersama dengan mengamalkan nilai-nilai empat pilar tersebut," jelasnya.

Salah seorang peserta, Ratnawati mengapresiasi langkah yang diambil Mas Ibas yang konsisten untuk memberikan sosialisasi kebangsaan, karena dengan inilah seluruh elemen masyarakat bisa secara gamblang mendapatkan ilmu yang selama ini mulai pudar di masyarakat. "Saya rasa mas Ibas merupakan salah satu wakil rakyat yang sering menggelar acara semacam ini," katanya.

Terpisah, Edhie Baskoro Yudhoyono berharap, jiwa karakter yang di bangun haruslah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Agar nantinya bangsa ini menjadi bangsa yang sejahtera dan berdaulat. 

Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, lanjut dia, diharapkan para peserta sosialisasi menerapkan dan menyampaikan kandungan empat pilar ini kepada anggota kelompok maupun masyarakat yang lainnya. 

"Ini adalah pegangan yang harus benar-benar dipahami oleh seluruh masyarakat, tentu saja untuk sosialisasi empat pilar ini harus disesuaikan dengan tingkatan usia dan strata pendidikannya," ujarnya.

Putra bungsu Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono itu berpendapat, pilar kebangsaan yang terdiri dari Pancasila dan UUD 1945 perlu penghayatan dan pengalaman yang lebih baik. "Tujuannya, agar eksistensi negara dan bangsa ini tetap lestari sepanjang masa," ungkapnya.

PEMINAT SMA DI TRENGGALEK TURUN DRASTIS


Trenggalek - Jumlah pendaftar siswa baru di beberapa SMA di Trenggalek, Jawa Timur turun drastis sejak tiga tahun terakhir, sebagian besar calon siswa baru saat ini lebih memilih untuk mendaftar ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 

Kondisi ini tampak terlihat di lokasi pendaftaran siswa baru di SMA Negeri 2 Trenggalek. meskipun saat ini telah memasuki hari ketiga masa pendaftaran siswa baru, namun jumlah calon siswa yang datang tidak seramai beberapa tahun yang lalu. bahkan hingga jumlah calon siswa yang mendaftar melalui jalur reguler kurang dari 200 anak. 

Kepala SMA Negeri 2 Trenggalek, Supriyanto mengakui , saat ini animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke SMA menurun drastis. prosesntase penyusutan pendaftar mencapai lebih dari 40 persen. 

"Kondisi ini terjadi sekitar tiga tahun terakhir, kalau dulu, masa pendaftaran seperti ini sekolah kami selalu dipadati calon siswa baru," katanya.

Menurutnya sebagian besar calon siswa baru saat ini lebih memilih mendaftar ke sekolah menengah kejuruan atau SMK. Terlebih saat ini bermunculan SMK Negeri dan swasta di sejumlah kecamatan. 

Turunnya minat calon siswa baru menyebabkan sejumlah SMA di Trenggalek kesulitan mendapatkan siswa baru, terlebih untuk sekolah-sekolah yang ada di kawasan pinggiran. Untuk mengatasi kondisi tersebut, pihaknya mengaku terus melakukan inovasi guna menarik minat masyarakat. 

Salah satu langkah yang diambil dengan dengan menggelar penerimaan siswa baru melalui jalur MIPA, cara ini dinilai cukup efektif untuk mejading siswa baru sesuai dengan bakat dan kemampuannya. 

"Total pagu siswa baru di SMA kami adalah 324, dari jumlah tersebut 188 sudah terisi melalui jalur MIPA, sisanya kami isi melalui jalur reguler," imbuhnya

Selain itu sekolah juga terus berupaya melengkapi sarana dan prasarana pendidikan yang ada termasuk fasilitas untuk ekstrakurikuler, sehingga diharapkan dapat menarik perhatian dari masyarakat.

"Kalau di SMA 2 Trenggalek, meskipun ada penurunan peminat tapi masih relatif mudah untuk mendapatkan murid, yang sulit itu adalah SMA yang ada di kawasan pinggiran," kata pria yang akrab disapa Supri ini.

Menurutnya di sejumlah SMA pinggiran di Trenggalek, beberapa guru terpaksa patungan untuk menyediakan seragam gratis bagi siswa baru yang mau mendaftar di sekolah tersebut. Hal ini terpaksa dilakukan agar sekolah tersebut tetap mendapatkan murid sesuai dengan alokasi pagu yang telah ditetapkan dinas pendidikan.  


AKHIRNYA PANWASLIH TRENGGALEK TANDATANGANI NPHD

Trenggalek - Panitia Pengawas Pemilih (Panwaslih) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur akhirnya mendapat kejelasan terkait dana hibah untuk pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2015.

Ketua Panwaslih Trenggalek, Farid Wajdi mengatakan, dari anggaran Rp2,1 miliar yang ada dalam APBD 2015 dicairkan melalui dua tahap, untuk tahap pertama panwaslih menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dengan nominal Rp1,5 miliar. Sedangkan sisanya senilai Rp600 juta akan dicairkan melalui NPHD kedua.

"Alhamdulillah NPHD pertama sudah kami tandatangani tanggal 30 Juni kemarin, sekarang masih proses untuk pencairan," katanya. 

Farid mengaku, skema pencairan anggaran melalui dua tahap ini tidak sesuai dengan keinginnan dari panwalih, yang meminta seluruh anggaran Rp2,1 miliar dijasikan satu NPHD. Namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak, karena saat ini tahapan pemilu sudah mulai berjalan.

"Yang paling penting saat ini kami bisa menjalankan tugas dan fungsi sebagai lembaga pengawas dengan baik," ujarnya.

Sementara itu, Komisioner Panwalih yang lain, Undarwati menjelaskan, selain anggaran Rp2,1 miliar tersebut, Panwaslih Trenggalek masih membutuhkan lagi tambahan anggaran untuk pengawasan pemilihan kepala daerah.

Menurutnya, besaran anggaran tambahan yang dibutuhkan mencapai Rp1,2 miliar, dana tersebut akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan honorarium 1300 pengawas tempat pemungutan suara (Panwas TPS) yang tersebar di 157 desa dan kelurahan. Selain itu juga untuk mencukupi kebutuhan pengawasan atribut kampanya calon bupati dan waki bupati serta bimbingan teknis.

"Sehingga total anggaran yang kami butuhkan itu sebesar Rp3,4 miliar, ini nanti rencananya akan kami ajukan melalui PAK (Perubahan Anggaran Keuangan)," jelasnya.

Wanita yang sehari-sehari menjadi guru SMP ini berharap, pemerintah daerah berkomitmen untuk menyukseskan agenda pemilukada, dengan memenuhi seluruh kebutan anggaran penyelenggaran maupun pengawasan.

"Karena memang sudah menjadi kewajiban pemerintah daerah untuk menyediakan anggaran," imbuhnya. 

Sebelumnya, anggaran pengawasan untuk Panwaslih Trenggalek sempat terkatung-katung beberapa bulan, kondisi ini menuai sorotan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur, mengingat dari 19 kabupaten/kota yang menyelenggaran pemilukada serentak, hanya Kabupaten Trenggalek yang belum mendapatkan kejelasan. 


BAHAYAKAN JEMBATAN DARURAT, POLISI TINDAK KENDARAAN BERMUATAN LEBIH


Trenggalek - Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur menindak tegas sejumlah kendaraan yang nekat melintasi jembatan darurat antar kabupaten di Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu, karena melebihi batas maksimal tonase yang diijinkan. 

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Trenggalek, AKP Heru Sujio Budi Santoso, Kamis 2/7 mengatakan, dari  razia tersebut pihaknya menjaring enam unit truk yang mengangkut berbagai jenis material, seperti batu, tanah liat maupun hasil tambang gaian C.

"Seluruh kendaraan yang terjaring razia langsung dilakukan penindakan dengan ditilang," katanya. 

Penertiban ini merupakan tindak lanjut dari hasil koordinasi antara Bupati Trenggalek dengan jajaran Kepolisian, guna mempersiapkan jalur mudik lebaran 2015. Menurutnya, selama ini, meskipun telah dipasang rambu peringatan batas berat maksimal kendaraan yang melintas, ternyata masih banyak ditemukan truk-truk bertonase besar yang nekat menerobos.

Lanjut Heru, pemasangan jembatan darurat tersebut sifatnya hanya sementara dan tidak layak digunakan untuk kendaraan dengan tonase besar atau lebih dari 6 Ton. Sehingga apabila tidak dilakukan penertiban, pihaknya khawatir akan berpengaruh terhadap konstruksi jembatan.

"Untuk itu kami akan terus melakukan pemantauan dan penindakan kepada kendaraan yang melanggar," ujarnya kepada sejumlah wartawan. 

Kata dia, untuk kendaraan yang bermuatan berat, seharusnya tidak melewati jembatan Nglongsor, namun harus memutar melalui jalur Kecamatan Karangan dan Suberingin. 

Sebelumnya, Bupati Trenggalek, Mulyadi Wiryono mengeluhkan banyaknya kendaraan berat yang melintasi jembatan utama yang menghubungkan antara Kabupaten Trenggalek dengan Kabuaten Ponorogo tersebut.  Orang nomor satu di Pemkab Trenggalek ini meminta pihak kepolisian menindak tegas seluruh kendaraan yang melanggar. 

Karena apabila dibiarkan jembatan besi yang dipasang Dinas Binamarga Provinsi Jawa Timur rawan putus dan akan menganggu arus mudik lebaran. "Kalau sampai putus lagi, yang susah adalah masyarakat, karena aksesnya harus memutar," katanya.



caption foto : Polisi menindak kendaraan yang melebihi tonase

BUPATI LARANG PENGGUNAAN MOBDIN UNTUK MUDIK LEBARAN

BUPATI LARANG PENGGUNAAN MOBDIN UNTUK MUDIK LEBARAN


Trenggalek - Bupati Trenggalek, Jawa Timur , Mulyadi Wiryono mengimbau seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup pemerintahannya untuk tidak menggunakan mobil dinas untuk keperluan mudik lebaran.

Menurutnya, kebijakan tersebut diberlakukan agar tidak terjadi penyalahgunaan fasilitas negara untuk kepentingan yang bersifat pribadi, terlebih sesuai dengan aturan, kendaraan dinas hanya diperbolehhan untuk kepentingan kedinasan.

"Para PNS yang mendapat fasilitas mobil dinas ini rata-rata kan sudah memiliki mobil pribadi, jadi untuk apa menggunakan mobil dinas," katanya kepada sejumlah awak media.

Orang nomor satu di Pemkab Trenggaek ini menyarankan, khusus untuk pegawai yang tidak memiliki kendaraan atau mobil pribadi disarankan untuk menggunakan angkutan umum, bus maupun travel.   

Meski demikian, Mulyadi tidak menjelaskan secara jelas terkait sanksi yang akan dijatuhkan bagi pegawai negeri yang nekat menggunakan mobil dinas untuk keperluan mudik lebaran.

Sementara itu, larangan penggunaan mobil dinas tersebut mendapat sambutan positif dari sejumlah masyarakat. Salah seorang warga Gandusari, Widayati mengatakan, kebijakan yang dikeluarkan kepal daerah ini sesuai dengan semangat reformasi birokrasi yang selama ini digelorakan. 

Hal tersebut juga sejalan dengan Peraturan Menteri PAN No 87 Tahun 2005 tentang Pedoman Peningkatan Pelaksanaan Efisiensi, Penghematan dan Disiplin Kerja. Dalam lampiran II poin 5 peraturan tersebut dinyatakan, penggunaan kendaraan dinas dibatasi hanya pada hari kerja.

"Jadi tidak ada alasan lagi untuk tetap menggunakan mobil dinas untuk mudik," katanya.

Namun lanjut wanita yang berprofesi sebagai guru ini, kebijakan bupati tersebut seharusnya dikelurkan melalui surat resmi, sehingga akan mempermudah melakukan penindakan terhadap pegawai yang melanggar. "Tidak secara lisan saja," ujarnya.

KPU TRENGGALEK SEGERA SUSUN DAFTAR PEMILIH PEMILUKADA


Trenggalek - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, segera melakukan penyusunan daftar pemilih (DP) untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek 2015. Daftar pemilih ini nantinya akan dilakukan pemutakhiran hingga 26 Agustus mendatang.

Ketua KPU Trenggalek, Suripto mengatakan, bahan untuk daftar pemilih tersebut diambilkan dari data salinan hasil analisis Daftar Penduduk Potensial Pemilih (DP4) yang didistribusikan oleh KPU pusat.  

"Jadi prosesnya, DP4 dari Kementerian Dalam Negeri diserahkan ke KPU Pusat, kemudian dianalisis dan hasilnya diserahkan ke KPU di tingkat kabupaten dan kota," katanya.

Penyusunan daftar pemilih ini rencananya akan berlangsung hingga tanggal 14 Juli mendatang. Menurutnya sebelum ditetapkan sebagai daftar pemilih sementara (DPS) dan daftar pemilih tetap (DPT), daftar pemilih yang telah disusun tersebut akan dilakukan peutakhiran terlebih dahulu dengan metode pencocokan dan penelitian atau coklit.

Pemutakhiran ini nantinya dilakukan oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (P2DP), yang tersebar di seluruh desa di Kabpaten Trenggalek. Proses ini bakal dilaksanakan mulai tanggal 15 Juli hingga 26 Agustus 2015. 

Suripto menjelaskan, selama proses pemutakhiran data pemilih, petugas P2DP diwajibkan untuk mendatangi rumah masing-masing pemilih guna memastikan kebenaran data tersebut. Pihaknya meminta, masyarakat aktif melakukan pemantauan, sehingga bisa segera dilakukan pembenahan apabila terdapat data yang salah.

"Jadi prosesnya nanti panjang dan banyak sekali tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh KPU. Maka dari itu peran serta dari seluruh elemen masyarakat," ujarnya.

Lanjut dia, dalam tahap pemutakhiran data pemilih, dipastikan akan ada pengurangan maupun penambahan calon pemilih, hal ini terjadi akibat dari perpindahan penduduk, maupun adanya penduduk yang meninggal dunia. 

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek rencananya akan dilaksanakan tanggal sembilan Desember 2015. Pemilukada ini dilaksanakan serentak di 19 kabupaten dan kota di Jawa Timur, termasuk kabupaten Blitar, Kota Blitar, dan Kabupaten Kediri.